Mengajarkan regulasi emosi kepada anak balita merupakan fondasi bagi kesehatan mental dan keterampilan sosial mereka di masa depan. Pada usia ini, anak-anak mulai belajar memahami perasaan mereka dan bagaimana bereaksi terhadap berbagai situasi, tetapi mereka masih belum memiliki kemampuan penuh untuk mengelola emosi mereka secara mandiri.
Bimbingan orangtua membantu mereka mengenali emosi seperti marah, sedih, atau frustrasi dan bagaimana menanganinya dengan cara yang sehat. Proses ini juga melatih anak untuk menunda kepuasan, mengurangi perilaku impulsif, serta belajar berempati dan bersikap terhadap orang lain.
Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang diajarkan regulasi emosi sejak dini cenderung memiliki hubungan sosial yang lebih baik, prestasi akademis yang lebih tinggi, dan tingkat stres yang lebih rendah saat dewasa.
Melalui interaksi sehari-hari, misalnya dengan menggunakan teknik seperti berbicara tentang perasaan atau memberikan contoh pengelolaan emosi, orangtua dapat membantu anak mengembangkan kemampuan ini secara efektif.
Selain itu, regulasi emosi pada anak juga mengurangi risiko perilaku agresif dan meningkatkan kepercayaan diri mereka, sehingga anak tumbuh dengan lebih adaptif dan resilien di lingkungan sosialnya.
Itulah tadi cara parenting Babeh Seiji saat anak marah, patut dicontoh. Semoga menjadi guidance untuk papa di luar sana.