Setelah menunggu untuk waktu yang lama, akhirnya kepiting dan teman-temannya mendengar suara langkah monyet mendekat masuk ke rumahnya.
Monyet bersuara sambil menguap, "Ah sudah malam, sekarang waktunya beristirahat."
Sambil berjalan ia membuka pintu rumahnya tanpa menyadari sesuatu yang janggal. Monyet segera beranjak masuk ke kamar tidurnya dan berniat untuk menutup matanya.
Sebelum sempat menutup mata, kastanye yang bersembunyi dekat perapian langsung terjun jatuh mengenai monyet.
"Aduh! Apa itu?" teriak monyet.
Ia pun melihat sebuah kastanye di lantai dan mencoba menghindar agar tidak menginjaknya, tetapi itu membuat monyet kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Melihat posisi monyet yang lemah, tawon segera menyerang dan menusuk monyet.
"Aduh, aduh sakit sekali. Apa yang kalian lakukan di sini," tanya monyet kebingungan.
Monyet segera mencoba berdiri dan kabur keluar rumahnya. Tapi di saat bersamaan lesung kayu jatuh menimpa tubuh monyet membuatnya tidak dapat bergerak.
Menyadari monyet sudah tidak dapat bergerak kepiting muncul ke hadapan monyet. Melihat kepiting dan teman-temannya, monyet menyadari apa yang terjadi padanya. Ia pun merasa sangat bersalah atas apa yang ia lakukan kepada kepiting sebelumnya.
"Kepiting maafkan aku, maafkan aku. Aku berjanji aku tidak akan pernah melukai dan mengganggu mahluk lain. Maafkan aku," ucap monyet penuh rasa bersalah.
Dari hari itu monyet yang terkenal jail dan nakal berubah menjadi baik hati dan penyayang. Monyet pun bersahabat baik dengan kepiting, tawon, lesung kayu, dan kastanye. Mereka menjaga persahabatan mereka dan saling berbagi makanan yang mereka miliki.