Mengetahui bahwa kedua anak tirinya berhasil selamat, hal ini tentu saja membuat istri baru sang Papa merasa heran. Namun, alih-alih memperlihatkan kekesalannya karena rencana yang ia buat tak berjalan mulus, Mama tiri Hansel dan Gretel justru berpura-pura menangis melihat keduanya kembali dengan selamat.
"Hansel, Gretel, Mama dan Papa panik sekali menunggu kalian kembali ke rumah. Syukur kalian bisa kembali dengan selamat," ucap sang Mama berpura-pura di hadapan Papa mereka.
Namun, kepura-puraan itu rupanya tak membuat gentar Mama tiri Hansel dan Gretel untuk kembali melancarkan aksi mereka. Keesokan harinya, kedua orangtuanya kembali membawa Hansel dan Gretel ke dalam hutan.
Meski sang Papa tak menaruh rasa curiga sama sekali kepada istrinya, Hansel dan Gretel yang sudah mengetahui niatan jahat Mama tiri mereka pun terus berpikir untuk menyelamatkan diri.
Kali ini, Hansel dengan kecerdikannya membuat penunjuk jalan untuk pulang dengan menaburkan potongan roti selama perjalanan mereka berangkat menuju hutan. Aksinya itu tentu saja dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan orangtuanya.
Sesampainya di hutan, Hansel dan Gretel kembali ditinggalkan berdua. Adik perempuan dari Hansel kembali menangis ketakutan yang juga terus ditenangkan oleh kakak laki-lakinya itu.
Ta seperti malam sebelumnya, malam ini mereka dibuat ketakutan karena tiba-tiba terdengar suara lolongan harimau.
"Kak, suara apakah itu?" ujar Gretel dengan bergetar ketakutan.
"Tenang saja, adikku. Tuhan selalu menjaga dan melindungi kita." jawab Hansel tetap berusaha tenang agar adiknya tidak semakin panik.
Keduanya terus berpegangan tangan dan jalan bersama menyusuri jalanan yang sebelumnya ditaburkan Hansel. Namun, sayang, potongan roti yang ditaburkan olehnya telah habis dimakan oleh burung-burung yang ada di hutan.
Keduanya pun berjalan tanpa arah sampai akhirnya kelelahan dan memutuskan untuk istirahat di bawah pohon besar. Tanpa sadar, keduanya terlelap di bawah pohon tersebut hingga sinar matahari pagi menyapanya.
Di pagi harinya, kakak beradik itu kembali jalan bersama sampai mereka melihat rumah berbentuk kue yang nampak menggiurkan. Dinding pada rumah tersebut terbuat dari biskuit, atapnya dari tar, dan pintu yang terbuat seperti dari cokelat.
Merasa kelaparan, keduanya pun bersyukur karena dapat menyantap setiap sudut rumah yang terlihat begitu lezat. Di tengah-tengah kegiatan menyantap kue, keduanya tidak mengetahui bahwa rumah kue tersebut rupanya milik dari nenek sihir jahat.
Mengetahui rumah kuenya dimakan oleh kedua anak kecil, nenek tua yang juga penyihir itu langsung menangkap Hansel dan gretel untuk kemudian dikurung dan akan dijadikan santapan olehnya.