Di sebuah hutan yang rimbun, hiduplah seekor burung hantu tua yang dikenal bijak oleh semua penghuni hutan. Burung Hantu ini selalu menjadi tempat hewan-hewan lain meminta nasihat.
Suatu hari, Rusa mendatangi Burung Hantu dengan perasaan sedih. Tanduknya yang indah patah setelah terjebak di antara cabang-cabang pohon.
"Apa yang harus aku lakukan? Aku merasa tidak berharga tanpa tandukku," kata Rusa dengan suara lirih.
Burung Hantu yang bijak mendengarkan dengan penuh perhatian. "Kecantikan dan nilai diri tidak ditentukan oleh penampilan luar, Rusa," kata Burung Hantu dengan suara lembut.
"Kebaikan hatimu, keberanianmu, dan sikapmu terhadap sesama itulah yang membuatmu berharga." Rusa terdiam, merenungkan kata-kata Burung Hantu.
Ia menyadari bahwa selama ini ia terlalu fokus pada penampilan luar dan lupa akan nilai-nilai penting lainnya.Dengan nasihat Burung Hantu, Rusa mulai membantu hewan-hewan lain di hutan. Ia menggunakan kekuatannya untuk membantu Kelinci yang rumahnya tertutup batu besar, dan menemani Kura-Kura yang merasa kesepian.
Setiap hari, Rusa merasa lebih baik. Hewan-hewan lain pun semakin menghargai Rusa bukan karena tanduknya, tetapi karena kebaikan hatinya dan keinginannya untuk selalu membantu. Seiring waktu berlalu, tanduk Rusa pun tumbuh kembali, bahkan lebih indah dari sebelumnya.
Namun, kini Rusa tidak lagi mengandalkan tanduknya untuk merasa berharga. Ia telah belajar dari Burung Hantu yang bijak bahwa nilai sejati berasal dari hati. Semua hewan di hutan menyadari betapa berharganya Rusa, dan persahabatan mereka pun semakin erat.
Semua hewan berterima kasih kepada Burung Hantu bijak atas nasihat dan kebijaksanaannya yang membuat hutan menjadi tempat lebih harmonis.