Dari Desa Timun hingga Piknik ke Pantai hadir di Gulali Festival 2021

Gulali Festival hadirkan pertunjukkan seni untuk anak-anak Indonesia

2 Oktober 2021

Dari Desa Timun hingga Piknik ke Pantai hadir Gulali Festival 2021
Dok.Popmama/Chania

Gulali Festival 2021 merupakan sebuah pertunjukkan festival seni yang dihadirkan untuk anak-anak dengan menampilkan campuran dari berbagai pertunjukkan, mulai dari teater boneka, dongeng, musik tari dan berbagai penampilan seni lainnya.

Festival ini di inisiasi oleh Papermoon Puppet Theatre dan Ayo Dongeng Indonesia dan digelar selama tiga hari ini, mulai dari tanggal 1 Oktober 2021 hingga 3 Oktober 2021.

Tidak hanya itu, kegiatan ini cukup sukses di hari pertamanya dan dihadiri sekitar 100 orang penonton yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Festival ini menghadirkan sebanyak 3 sesi di setiap kegiatannya, yakni setiap pukul 13.00 WIB siang, 15.30 WIB sore serta 19.00 WIB malam.

Pada hari pertama disambut oleh kehadiran Aniwayang Studio dan The Sasonos Family yang menghadirkan pertunjukkan mereka dan diberi nama ‘Desa Timun’ oleh Aniwayang dan ‘Piknik ke Pantai Musik’ oleh The Sasonos Fam.

Lalu, bagaimana keseruan acara dari Gulali Festival 2021 ini?

Berikut ini Popmama.com sudah merangkum informasi untuk Mama. Simak penjelasannya, yuk!

1. Dibuka dengan pertunjukkan wayang desa timun

1. Dibuka pertunjukkan wayang desa timun
Dok.Popmama/Chania

Festival ini dibuka dengan pementasan wayang oleh Aniwayang Studio dengan tema ‘Desa Timun’. Desa timun sendiri bercerita tentang tiga bersaudara yang bernama Cila, Cilo dan Cili yang suka sekali timun kecuali sang adik, Cilo.

Cilo yang tidak suka timun pun menjadi tidak mau makan. Untuk menyiasati hal tersebut, sang kakak pun membentuk bola dari timun, sehingga akhirnya Cilo pun mau untuk makan. Ide ini terbesit karena sang adik, Cilo yang sangat senang bermain bola.

Pertunjukkan ini disutradarai oleh Daud bersama dengan tim untuk membuat kisah cerita Desa Timun dari seni wayang. Ide desa timun ini muncul karena menceritakan mereka yang merupakan sebuah kancil dan suka memakan timun.

Untuk wayangnya sendiri terbuat dari karton yang sudah dicetak dan kemudian ditempelkan dengan stik dan juga gapit agar dapat dimainkan.

Pertunjukannya ini kan sangat menarik karena tidak hanya menampilkan wayang namun karakter dari Cila, Cilo dan Cili juga dibuat dalam bentuk animasi. Sehingga membuat penonton menjadi lebih tertarik dan menikmati penampilan tersebut.

Editors' Pick

2. Saling bekerja sama walau terpisah jarak (China-Indonesia) dengan persiapan dan proses yang panjang

2. Saling bekerja sama walau terpisah jarak (China-Indonesia) persiapan proses panjang
Dok.Popmama/Chania

Hal menarik lainnya dari proses pembuatan dari pertunjukkan seni wayang ini adalah dilakukan dari jarak jauh. Daud bersama Ricca berada di China, sedangkan tim mereka lainnya yakni Bibi Ela dan Sapta berada di Indonesia. Hal ini pun sempat menjadi kendala saat proses pembuatannya.

“Kesulitannya itu pertama karena timnya itu berbeda tempat. Kakak ada di luar negeri, di Shanghai, bibi Ela ada di Jogja dan yang lain ada di Bandung. Nah, susahnya adalah gimana caranya untuk kita ketemu tapi tempatnya jauh-jauh. Untungnya sekarang serba online. Ada zoom dan bisa email,” ujar Daud ketika sesi tanya jawab pada Jumat (01/10/21).

Dalam prosesnya pun memerlukan waktu yang panjang, yaitu selama 2 bulan.

Untuk menyiasati pembuatan wayang beserta animasinya dari jarak jauh, Daud pun selaku sutradara membuat rangkaian cerita dalam bentuk storyboard yang kemudian dikirimkan kepada bibi Ela dan dibuat dalam bentuk video.

Dalam satu scene sendiri, bisa menggunakan 2-3 wayang untuk mendapatkan hasil yang menarik.

Setelah proses syuting video selesai, maka kemudian video tersebut akan dibuat dalam bentuk animasi ditambah dengan tambahan lagu dan musik. Hasilnya pun akan menampilkan pertunjukkan yang lebih ekspresif dan juga lebih hidup.

3. Bernyanyi dan menikmati sore hari dengan piknik di pantai musik bersama The Sasonos Fam

3. Bernyanyi menikmati sore hari piknik pantai musik bersama The Sasonos Fam
Dok.Popmama/Chania

Selain Aniwayang, festival ini juga diramaikan oleh The Sasonos Family. The Sasonos Family merupakan keluarga kecil dari pasangan Dwi Sasono dan Widi Mulia. 

Keluarga ini juga sering menciptakan sebuah lagu yang dinyanyikan oleh ketiga anaknya, yaitu Dru, Widuri, dan Denden. Di festival kali ini menunjukkan kisah dari 3 bersaudara ini yang memiliki kesukaan terhadap musik.

Dru yang senang bermain gitar, Widuri dengan piano dan juga Denden dengan drum menyanyikan 3 buah lagu dalam pertunjukkan ini, yaitu Namaku Dru (Dru), Jajan (Denden), dan juga Piknik (Widuri, Dru dan Denden)

Pertunjukkan ini dinamai dengan ‘Piknik ke Pantai Musik’. Tujuan dari piknik ke pantai musik sendiri adalah untuk memberitahu proses mereka mengenai bermusik dan terus berlatih. Namun, tetap dibarengi dengan bermain dan hiburan dengan melakukan piknik.

Selain itu, menurut mereka piknik merupakan destinasi yang seru untuk dijalankan, ditambah dengan kegemaran mereka mengenai musik serta piknik yang cocok dilakukan di pantai. Karena itulah judul yang diangkat adalah Piknik ke Pantai Musik.

4. Piknik, lagu karya Widuri yang sempat berganti judul sebanyak 3 kali

4. Piknik, lagu karya Widuri sempat berganti judul sebanyak 3 kali
Dok.Popmama/Chania

Dalam salah satu lagu yang mereka nyanyikan terdapat lagu yang berjudul ‘Piknik’. Lagu Piknik ini diciptakan sendiri oleh Widuri dan terinspirasi dari bunyian suara burung-burung yang hinggap di jendela kamarnya. 

Ternyata, lagu tersebut sebelumnya bukanlah berjudul piknik. Lagu ini sempat berganti judul sebanyak 3 kali. Setelah pertama dibentuk lagu ini diberi judul Alam Semesta, kemudian berganti menjadi Cemara Menari hingga akhirnya berganti lagi menjadi Piknik.

Lagu Piknik juga sempat dibawakan oleh Widuri ketika berada di sekolah. Kabar terbarunya lagu Piknik ini juga akan menjadi soundtrack dari film Keluarga Cemara 2 lho, Ma!

Ketiga saudara ini juga memiliki keahliannya sendiri dalam bermusik, yaitu Dru dengan gitar, Widuri dengan Piano dan juga Denden dengan drumnya. Memainkan alat musik piano, Widuri pun sempat ditanya kenapa tidak memilih gitar seperti Dru. 

Ia pun menjelaskan bahwa sebelumnya ia sempat bermain gitar, namun karena ia sering mengeluh kesakitan pada jarinya ia pun akhirnya mencoba untuk bermain piano. Sebelumya, Widuri juga sempat berlatih bermain suling dan juga biola.

Widi Mulia sebagai seorang pemeran dan penyanyi Indonesia sekaligus Ibu kandung dari tiga bersaudara ini juga menyampaikan bahwa ia mengajarkan ketiga anaknya untuk dapat mencoba belajar instrumen musik yang baru dan berbeda dari sebelumnya.

Hal ini untuk melatih mereka agar lebih bersabar dan saling menghargai satu sama lain saat mengalami kesulitan ketika memainkan alat musik yang bukan keahliannya.

Nah, itulah informasi lengkap mengenai pertunjukkan festival ini pada hari pertamanya. Semoga pertunjukkan ini dapat menjadi sebuah inspirasi bagi anak-anak Indonesia untuk dapat berkarya di kemudian hari.

Baca juga:

The Latest