Pertanyaan Anak yang Sulit Dijawab Orangtua, Siapkan Jawabannya Ma!

Sulit menjawab ketika anak bertanya? Jawaban berikut dapat mama persiapkan sebelum anak bertanya

12 September 2021

Pertanyaan Anak Sulit Dijawab Orangtua, Siapkan Jawaban Ma
Pexels/RODNAE Productio

Anak-anak memiliki tingkat keingintahuan yang tinggi. Di umur yang masih dini, umumnya mereka akan merasa penasaran terhadap sesuatu hal. Rasa ini lah yang membuat mereka menjadi ingin tahu dan selalu bertanya pada orangtua perihal sesuatu yang membuat mereka penasaran. 

Namun, seringkali pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh anak membuat orangtua menjadi bingung dan enggan menjawabnya. Sehingga, menyebabkan anak menjadi lebih penasaran dan mencoba mencari tahunya dengan hal-hal yang lain.

Tidak jarang pertanyaan yang ditanyakan anak membuat orangtua harus berbohong atau memberikan jawaban yang bersifat diluar logika dan terlalu dilebih-lebihkan.

Orangtua memiliki peran penting dalam perkembangan anak. Anak yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi biasanya memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi. Hal ini didukung oleh feedback yang mereka dapatkan ketika ingin tahu sesuatu hal.

Mama tidak perlu takut dan ragu apabila anak kerap memberi pertanyaan yang cukup sulit.

Berikut Popmama.com sudah merangkum pertanyaan sulit apa saja yang biasanya ditanyakan anak dan cara menjawabnya. Simak penjelasan berikut, yuk!

1. “Aku berasal dari mana?”

1. “Aku berasal dari mana”
Pexels/Pavel Danilyuk

Pertanyaan yang sering ditanyakan oleh anak kepada orangtua adalah dari mana asal mereka. Ketika mendapat jawaban seperti ini, orangtua sering merasa bingung bagaimana cara menjawabnya.

Jawablah pertanyaan anak dengan jujur serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Jangan memberikan jawaban yang terkesan mengada-ngada dan tidak masuk akal.

Ketika anak bertanya pertanyaan seperti ini, Mama dapat memberi jawaban yang sederhana, seperti bahwa anak berasal dari perut ibu. 

Namun, apabila anak masih membutuhkan penjelasan, maka Mama dapat menceritakan bahwa setelah menikah di dalam tubuh ayah dan ibu terdapat sebuah sel, dan apabila bergabung maka akan membentuk sebuah janin yang akhirnya membesar dan keluar menjadi bayi dari perut ibu. 

Saat ini sudah terdapat beberapa buku yang membahas mengenai reproduksi dan beberapa pertanyaan serupa. Buku tersebut juga memberi penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak.

Sehingga, anak pun akan mudah mengerti dan merasa puas dengan pertanyaan yang ditanyakan.

Editors' Pick

2. “Kenapa aku dan temanku memiliki tubuh yang berbeda?”

2. “Kenapa aku temanku memiliki tubuh berbeda”
Pexels/Antonius Ferret

Perlu diingat bahwa ketika anak menanyakan pertanyaan seperti ini, apalagi di dekat orangnya secara langsung bukan berarti anak melakukan tindakan body shaming. Anak tentu bertanya mengenai kejanggalan yang ia temukan pada orang lain namun tidak ada padanya.

Anak yang bertanya dan penasaran seperti ini biasanya akan menanyakannya secara langsung. Mama tidak perlu khawatir dalam memberi jawaban kepada anak.

Mama cukup menjelaskan bahwa setiap manusia yang dilahirkan di bumi tentu memiliki perbedaannya masing-masing. Perbedaan tersebut mulai dari bentuk fisik, sifat, pola pikir, kebiasaan dan lain sebagainya.

Perbedaan inilah yang membuat manusia menjadi beragam dan memiliki ciri khas masing-masing. Namun, jangan seolah-olah Mama memberi penjelasan yang akhirnya akan membuat anak takut, seperti “jangan panas-panas nanti kulit kamu seperti dia.”

Kata-kata seperti ini akan membuat anak merasa takut dan tidak ingin berbeda seperti orang lain. Selain itu, hal ini juga akan membuat orang yang mendengarnya menjadi tersinggung.

3. “Kenapa perempuan dan laki-laki itu berbeda?”

3. “Kenapa perempuan laki-laki itu berbeda”
Pexels/Ketut Subiyanto

Anak biasanya juga kerap bertanya mengenai perbedaan secara gender. Terutama bagi Mama yang memiliki anak perempuan dan laki-laki. 

Anak biasanya sering menanyakan hal tersebut karena merasa memiliki perbedaan yang mencolok antara ia dan saudara laki-laki atau perempuannya.

Mama dapat mempersiapkan jawaban sederhana dari pertanyaan ini apabila anak bertanya.

Mama cukup menjelaskan bahwa perbedaan yang terdapat di area pribadi inilah yang merupakan tanda bahwa ia adalah laki-laki atau perempuan. 

4. “Apa yang kita alami setelah meninggal?”

4. “Apa kita alami setelah meninggal”
Pexels/Pavel Danilyuk

Pertanyaan seperti ini biasanya akan muncul ketika anak melihat keluarga sedang berada di suasana duka. Ketika anak bertanya seperti ini, orangtua dapat memberikan pemahaman sederhana mengenai dunia dan akhirat.

Penjelasan tersebut dapat Mama jelaskan menurut keyakinan yang dianut oleh masing-masing keluarga.

Biasanya setelah menanyakan pertanyaan seperti ini, anak juga menanyakan apakah ia dan kedua orangtuanya akan meninggal pula atau tidak. Mama dapat menjelaskan secara jujur bahwa semua makhluk hidup tentu akan mati termasuk Mama dan dirinya.

Namun, Mama dapat memberi penjelasan bahwa memungkinkan apabila anak meninggal ketika sudah tua. Hal ini untuk mengantisipasi agar anak tidak merasa takut setelahnya. Sehingga, ia masih memiliki waktu untuk mengejar mimpinya dan menghabiskan hari bersama orangtua.

5. “Bagaimana jika orang lain menyentuhku? Apa yang harus aku lakukan?”

5. “Bagaimana jika orang lain menyentuhku Apa harus aku lakukan”
Pexels/Juan Pablo Serrano

Orangtua biasanya memberitahu pada anak untuk tidak mengizinkan orang lain menyentuh area pribadinya. Hal ini tentu membuat anak bingung, karena tidak diizinkan untuk menyentuh area pribadi sedangkan di beberapa bagian seperti mengelus rambut atau sekedar berjabat tangan justru diperbolehkan. 

Pada saat seperti ini penting bagi Mama untuk memberi pemahaman dan edukasi dini mengenai sentuhan yang diperbolehkan dan mana yang tidak.

Ajarilah anak mengenai apa hal-hal yang diperbolehkan dan mana yang tidak. Beri juga penjelasan mana saja bagian tubuh yang termasuk dalam area pribadi serta jelaskanlah mengapa area tersebut tidak boleh disentuh.

Beberapa pertanyaan ini adalah hal-hal yang biasanya sering ditanyakan oleh anak namun sulit untuk dijawab oleh orangtua. Nah, sekarang Mama sudah bisa mempersiapkan jawaban apabila anak mama mulai menanyakan hal-hal seperti yang sudah dijelaskan.

Ingat, berilah pemahaman yang jelas dan mudah anak pahami ya, Ma! Selain itu, jangan pula mencoba untuk berbohong atau tidak mau menjawabnya, karena anak justru akan semakin penasaran dan mencoba mencari tahu sendiri.

Baca juga:

The Latest