Youtube.com/Indonesian Fairy Tales
Di sebuah hutan yang tenang, hiduplah seekor bangau tua. Setiap hari, ia datang ke kolam untuk menangkap ikan, yang menjadi makanannya.
Seiring waktu, bangau menjadi semakin tua dan lambat, hingga ia tidak lagi mampu menangkap ikan seperti dulu. "Aduh, kenapa semakin sulit saja menangkap ikan? Perutku semakin lapar," keluh bangau.
Bangau merasa kelaparan dan memutar otak untuk mencari cara agar bisa makan tanpa perlu menangkap ikan. "Aku harus menemukan cara lain. Ah, aku tahu apa yang harus kulakukan!" pikir bangau dengan licik.
Ia kemudian berpura-pura sedih dan memberitahu para ikan, "Aku mendengar kabar buruk bahwa kolam kita akan segera diisi lumut, dan kalian semua akan mati. Tapi jangan khawatir, aku tahu kolam baru yang aman."
Para ikan panik dan mencari cara untuk menyelamatkan diri. Bangau dengan senyum di wajahnya menawarkan bantuan untuk membawa mereka ke kolam baru yang aman. "Aku akan membawamu satu per satu ke kolam baru itu. Jangan khawatir, kalian akan aman bersamaku," kata bangau.
Hari demi hari, bangau membawa ikan-ikan ke sebuah bukit, tetapi bukan untuk dipindahkan ke kolam baru, melainkan untuk dimakan.
Namun, suatu hari, seekor kepiting meminta bangau untuk membawanya juga. "Bangau, bisakah kau membawaku ke kolam baru? Aku tidak ingin tertinggal di sini," pinta kepiting.
Bangau berpikir ini kesempatan untuk mencoba makanan baru, dan setuju. "Tentu saja, Kepiting. Naiklah ke punggungku, aku akan membawamu ke sana," kata bangau dengan nada manis.
Dalam perjalanan, kepiting yang curiga mulai bertanya-tanya. "Bangau, sudah berapa lama kita terbang? Mengapa belum sampai juga?" tanya kepiting.
Saat bangau mengungkapkan niat jahatnya, "Kau bodoh, tidak ada kolam lain di sekitar sini. Aku hanya ingin memakanmu seperti aku memakan ikan-ikan itu," kepiting marah dan dengan cepat mencekik leher bangau dengan capitnya yang kuat.
Bangau menjerit kesakitan, "Sakit! Ampun, lepaskan aku!" sebelum akhirnya jatuh dan kehilangan nyawanya. Kepiting kembali ke kolam dan menceritakan kejadian tersebut kepada semua penghuni kolam yang tersisa.
Mereka bersyukur atas kecerdikan kepiting yang telah menyelamatkan mereka dari bahaya. Sejak saat itu, kolam menjadi tempat yang damai tanpa gangguan bangau yang serakah.
Pesan moral dari kisah ini adalah untuk tidak serakah dan jahat kepada sesama makhluk hidup, karena keserakahan dan kebohongan akan berakhir buruk bagi pelakunya.