Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pinterest.com/ilslearning
Pinterest.com/ilslearning

Melarang anak untuk menangis mungkin sering diterapkan oleh beberapa orangtua karena Mama dan Papa merasa tidak nyaman dengan tangisan anak. Akan tetapi, jika Mama membuat si Kecil berhenti menangis ternyata hal itu tidak baik untuk kondisi perasaan dan emosional nantinya. 

Karena, mungkin terkadang anak susah untuk menyatakan hal yang terjadi dengan kata-kata. Maka dari itu, sebabnya ia ingin menangis karena rasa frustasi. Mungkin saja anak masih belum bisa untuk mengatur emosionalnya, Ma. 

Oleh karena itu, kali ini Popmama.com akan merangkum mengenai 5 dampak anak dilarang menangis saat kecil. Yuk ketahui, Ma! 

1. Anak menjadi lebih tertutup

Pexels.com/Yan

Saat Mama melarang si Kecil untuk menangis, itu artinya kebebasan anak dalam mengekspresikan perasaannya akan tertahan. Nantinya ia akan lebih memilih untuk menyimpannya karena takut dianggap anak yang cengeng.

Dalam jangka panjang, kondisi ini malah akan membuatnya sulit untuk mempercayai orang lain, dan berpotensi menjadi pribadi yang sangat tertutup. 

2. Anak akan sulit berempati

Freepik/wavebreakmedia

Emosi dan luapan perasaan yang sudah menjadi salah sayu bentuk bagi mahluk hidup berkomunikasi, memisahkannya dari kehidupan terasa sangat mustahil. Ketika, si Kecil terbiasa untuk tidak boleh menangis hanya untuk mengekspresikan perasaannya, hal yang ditakutkan adalah ia akan melakukan hal yang sama pada orang lain. 

Sikap empati adalah kemampuan untuk mengolah rasa yang perku dimiliki semua orang, sekalipun itu anak-anak. Tetapi nantinya, anak akan kehilangan rasa empati itu, ketika melihat temannya sedih, nangis, kecewa, atau marah.

Memang, emosi tidak selalu negatif tetapi ada pun yang positif. Namun, anak yang terbiasa tidak boleh menangis akan menganggap ketakutan dan kemarahan adalah emosi buruk yang harus dihindari. 

3. Anak menjadi bertanya-tanya, apakah ada sesuatu yang salah?

Pinterest.com/creativemarket

Ketika Mama dan Papa sering melarang anak menangis, nantinya ia akan merasa, bahwa emosi yang sedang ia rasakan merupakan sesuatu yang salah. 

Setelahnya, anak pun menjadi merasa malu. Nantinya ia akan terbiasa memendam perasaan seakan merasa baik-baik saja. Hal ini tentu tidak baik saat ia dewasa nanti, ia selalu merasa baik-baik saja padahal sebaliknya. 

4. Kepercayaan diri anak menjadi menurun

Freepik/Kuprevich

Jika Mama melarang si Kecil untuk menangis, kepercayaan dirinya makin lama akan menjadi menurun lho. Mengutip dari Good Therapy, bila orangtua terbiasa melarang anak menangis, ia bisa takut untuk bertemu dengan orang lain.

Nantinya, ketika orang lain membutuhkannya anak akan berusaha menolak untuk membantu karena ia merasa takut dianggap lemah dan tidak berdaya. 

Efek samping lain adalah anak bisa menyalahkan dirinya sendiri ketika butuh bantuan. Padahal, minta bantuan situasi yang sangat wajar terutama pada anak-anak. Si Kecil perlu membangun kepercayaan diri sebagai bekal saat ia dewasa nanti. 

5. Anak akan merasa orangtua menyepelekannya

Freepik/bearfotos

Saat anak laki-laki menangis, orangtua mungkin akan secara tidak sadar mengatakan "jangan menangis, cengeng banget sih kayak perempuan,". Lalu, jika menangis, ada sebagian dari orangtua yang menganggap dan menekankan hanya buang-buang waktu saja.

Nah, jangan seperti itu ya, Ma terkadang pada saya ini anak akan merasa orangtuanya menyepelekan apa yang sedang si Kecil rasakan. Padahal, setiap emosi yang muncul dalam diri anak sangat penting. 

Sayangnya, menangis identik dengan hal-hal yang negatif dan dianggap menunjukkan kelemahan seorang anak. Padahal itu adalah ungkapan bagaimana anak menyalurkan emosi buruknya lewat tangisan. Tetapi orangtua malah melarangnya. 

Nah, itulah tadi beberapa akibat jika Mama melarang menangis saat kecil. Ternyata akibatnya pun sangat buruk ya, Ma.

Mulai dari sekarang, Mama bisa kurangi dengan pernyataan ''Jangan menangis terus, jangan jadi anak cengeng". Berikan si Kecil kebebasan untuk menangis dan tunjukkan dukungan dari Mama seperti pelukan. 

Editorial Team