Perilaku agresif atau menarik diri adalah dua respons yang mungkin muncul pada anak yang sering diancam oleh orangtua. Respons ini mencerminkan cara anak mencoba mengatasi stres, tekanan, atau ketidakamanan emosional yang mereka alami akibat ancaman orangtua.
Beberapa anak mungkin merespon ancaman dan ketegangan di rumah dengan perilaku agresif. Mereka menjadi mudah marah, bertindak kasar terhadap teman sebaya atau saudara kandung, atau bahkan melampiaskan kefrustrasian mereka dengan merusak barang-barang.
Perilaku agresif seringkali merupakan bentuk ekspresi dari stres yang mereka rasakan, dan ini dapat berdampak buruk pada hubungan sosial mereka serta prestasi sekolah.
Namun, di sisi lain beberapa anak mungkin merespon ancaman dengan menarik diri dan mengisolasi diri dari lingkungan sosial mereka. Mereka mungkin merasa lebih aman ketika mereka tidak berinteraksi dengan orang lain, termasuk teman sebaya.
Hal ini dapat menyebabkan masalah dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan mengganggu perkembangan sosial dan emosional mereka. Anak yang menarik diri juga bisa merasa kesepian dan terasing.