Mencetak Seorang Inovator Sejak Dini Melalui Program STEAM

Pastikan anak mama menjadi generasi masa depan yang kreatif, inovatif, dan inspiratif

12 Maret 2022

Mencetak Seorang Inovator Sejak Dini Melalui Program STEAM
Popmama.com/Novy Agrina

Dilansir dari situs resmi Kemendikbud, STEAM merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada hubungan pengetahuan dan keterampilan Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics. 

Melalui STEAM anak-anak akan memiliki pengalaman belajar yang lebih komprehensif dan berfokus pada pemecahan permasalahan. Pendekatan pembelajaran ini baik untuk diterapkan di sekolah. Salah satu sekolah yang sudah mulai menerapkan STEAM yakni Sampoerna Academy.

Berikut ini Popmama.com merangkum beberapa informasi dari Dr. Mustafa Guvercin selaku School Director of Sampoerna Academy tentang efektivitas STEAM dalam membentuk anak menjadi inovator di masa depan. Simak yuk, Ma! 

1. Steam tidak hanya teori saja namun juga memperkuat perkembangan kompetensi para siswa

1. Steam tidak ha teori saja namun juga memperkuat perkembangan kompetensi para siswa
Popmama.com/Novy Agrina

Dalam pelaksanaan STEAM, selurus siswa Sampoerna Academy bukan hanya mengajarkan teori tetapi juga memperkuat pengembangan kompetensi 5C, yaitu Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Character yang dapat membuat siswa menjadi individu lebih dewasa, percaya diri, serta memiliki tujuan belajar kuat. 

"Yang diterapkan dalam STEAM bukan hanya sekadar teori saja tetapi juga mengarah pada konsep yang bisa dirasakan dan dieksplore lebih jauh oleh para siswa. Selain itu, penerapan STEAM di Sampoerna Academy mendorong setiap siswa untuk aktif bertanya, bereksplorasi, dan juga mencari inovasi serta penemuan dengan caranya sendiri," ucap Dr Mustafa Guvercin.

Dr. Mustafa pun menjelaskan, melalui program ini, generasi muda diajak untuk belajar secara hands on dan minds on menggunakan pendekatan STEAM, dengan tujuan membangkitkan minat mereka menjadi inovator atau memiliki pekerjaan atau karier impian di masa mendatang.

"Metode ini juga mengintegrasikan experiential learning yang sangat efektif dan efisien membantu siswa tetap fokus dan berinteraksi, sehingga pada akhirnya dapat membuat mereka lebih memahami passion yang ingin mereka kejar di masa depan,” ungkapnya. 

Hal ini sesuai dengan visi sekolah ini yakni, "Lulusan Sampoerna Academy akan mengambil peran kepemimpinan dalam masyarakat global dengan menjadi pembelajar yang kreatif, bersemangat, seumur hidup yang mampu menghadapi tantangan dunia yang berubah dengan cepat dan yang sangat peduli terhadap sesama dan lingkungan."

Editors' Pick

2. Proses pembelajaran terbaik selalu diberikan termasuk ketika pandemi

2. Proses pembelajaran terbaik selalu diberikan termasuk ketika pandemi
Popmama.com/Novy Agrina

Adanya pandemi tentu saja mempengaruhi proses pembelajaran di sekolah ini. Namun, pihak sekolah selalu berkomitmen memastikan pembelajaran yang dilakukan selalu dengan cara aman demi kesehatan semua siswa, semua guru, semua orangtua, dan masyarakat sekolah yang terlibat di sana. 

Maka dari itu, selama masa pandemi, pihak sekolah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan arahan pemerintah yakni melakukan sesi pembelajaran secara online maupun tatap muka. 

Dengan demikian, pembelajaran yang dilakukan selama pandemi dipastikan berlangsung dengan aman, kolaboratif, dan juga efektif dalam segala jenis platform yang digunakan, baik online maupun offline. 

3. Pelaksanaan STEAM EXPO 2022

3. Pelaksanaan STEAM EXPO 2022
Popmama.com/Novy Agrina

STEAM EXPO merupakan acara tahunan yang dilakukan oleh sekolah ini. Si tahun 2022, pihak sekolah pun kembali mengadakan acara tersebut. 

Namun, pelaksanaan acara STEAM EXPO 2022 telah dipersiapkan dari jauh-jauh hari. Tepatnya mulai bulan Agustus 2021 dengan melakukan sosialisasi tentang acara ini kepada orangtua murid.

Kemudian, di bulan September, para siswa sudah mulai merancang timeline, hipotesis, mengumpulkan data, dan mencari data.  Proses ini dilaksanakan kurang lebih selama empat sampai lima bulan. Pada Februari 2022, memasuki tahap final. Kemudian di bulan maret mulai melakukan penilaian juri dan exhibition. 

STEAM EXPO 2022 diikuti oleh seluruh siswa, mulai dari TK hingga SMA, namun untuk kompetisi hanya diikuti oleh karya-karya milik siswa kelas 3 SD hingga SMA.

Secara keseluruhan, dalam acara ini ada 800 project yang telah dikerjakan oleh para siswa, baik secara kelompok maupun individu. 

Dalam proses pembuatan semua karya tersebut, tentu para siswa mengalami berbagai kesulitan karena ruang gerak dan bertemunya terbatas akibat pandemi. 

"Tantangan terbesar dalam situasi pandemi, masih ada pertemuan yang tidak bisa bertatap muka. Apalagi siswa yang melakukan ini secara berkelompok. Karena ini tidak masuk kurikulum dalam kelas, maka siswa akan lakukan di luar kelas. Jadi, setelah selesai sekolah mereka harus berdiskusi kembali dan ada batasan waktu yang mungkin terjadi dan mereka rasakan. Begitu juga dengan proses konsultasi siswa dengan para guru yang dilakukan secara online dengan memberikan pertanyaan. Setelah itu, para guru akan menjawab dengan berbagai nasihat," ujar Dr. Mustafa.

Walaupun mengalami kesulitan akibat pandemi selama proses pengerjaannya, tetapi semua siswa membuktikan berhasil melewati segala tantangan yang ditemui dengan menunjukkan karyanya pada STEAM EXPO 2022. 

Di samping itu, Dr. Mustafa pun menuturkan tentang alasan kembali melaksanakan STEAM EXPO di tahun ini yakni karena dalam kesempatan terdahulu, salah satu dewan juri acara ini mengatakan  walaupun para peserta masih SD, mereka sudah bisa melakukan hipotesa layaknya seorang peneliti.

Mulai dari cara mereka menemukan project yang akan dilakukan lalu melaksanakan prosesnya, dan menemukan hasilnya. Dan itu adalah pencapaian yang luar biasa.

Hal itu menandakan bahwa STEAM sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak dan bisa membantu mereka menjadi seorang inovator di masa mendatang.

Sebagai contoh beberapa karya para siswa yakni, Ferris Wheel Model karya Cassia Basuki, The Little Red Riding Hood Robot Maze Adventure karya Yun Huang Zhen, Natural Flower Food Coloring vs Artificial Coloring in Food karya Kyorra Lie Mcsaint, dan masih banyak lainnya. 

Bahkan, ada Gempita Nora Marten juga lho. Anak dari pasangan Gisella Anastasia dan Gading Marten yang masih duduk di bangku kelas satu membuat Grass Head.

4. Perbedaan STEAM EXPO 2022 dengan tahun sebelumnya

4. Perbedaan STEAM EXPO 2022 tahun sebelumnya
Popmama.com/Novy Agrina

Acara STEAM EXPO 2022 di tahun ini cukup berbeda karena pameran dibuka untuk umum. 

"STEAM EXPO di tahun ini terbuka untuk publik untuk umum yang melakukan registrasi dan untuk orangtua yang ingin terlibat secara langsung. Ada dua alasan utama Sampoerna Academy melakukan hal ini. Pertama, karena ingin men-challenge para siswa untuk bisa mempresentasikan secara langsung ke orang baru, bukan orang-orang yang telah dikenalnya seperti orangtua atau guru yang mereka temui setiap hari tetapi juga para pengunjung dari luar di mana mereka bisa melatih rasa kepercayaan dirinya," jelas  Dr. Mustafa.

"Selain itu, dengan melihat betapa banyaknya antusias dan juga partisipasi yang luar biasa dari STEAM ini, harapannya juga bisa memberikan banyak inspirasi dan mengenal lebih banyak lagi pihak yang terlibat dalam STEAM EXPO 2022," lanjutnya

Walaupun acara ini masih terbatas karena pandemi, Dr. Mustafa berharap melalui kesempatan ini para siswa dalam bisa lebih bersosialisasi dan melatih apa yang mereka dapatkan di ruang kelas. 

5. Ignite value Sampoerna Academy 

5. Ignite value Sampoerna Academy 
Popmama.com/Novy Agrina

Dalam menjalankan sistem pendidikan dengan pendekatan STEAM, sekolah ini memiliki ignite value atau nilai kebangkitan sendiri yang selalu dipegang teguh.

"Ada beberapa nilai teguh yang dipegang oleh SA yakni growth-mindset, nobility, innovation, teamwork, excellence, integrity. Melalui ignite values tersebut, diharapkan para siswa bisa mengambil peran penting untuk menjadi pemecah masalah di kehidupan nyata, pemikir kritis yang semangat, calon inovator, dan individu yang bekerja serta berkontribusi untuk masa depan yang lebih baik," ucap Dr. Mustafa. 

Nah itulah penjelas mengenai STEAM yang mampu membantu anak-anak menjadi seorang inovator di masa depan. Untuk itu, yuk coba lakukan STEAM di rumah bersama anak, Ma!

Baca juga:

The Latest