Viral Perjuangan Mengharukan Assyfa Melawan Penyakit Tumor Batang Otak

Semua usaha dikerahkan oleh kedua orangtuanya agar sang buah hati sehat kembali

16 April 2022

Viral Perjuangan Mengharukan Assyfa Melawan Penyakit Tumor Batang Otak
TikTok.com/yulanbulotio

Melihat anak tumbuh dengan sehat dan bahagia merupakan suatu kebahagiaan untuk para orangtua. Hal ini dirasakan langsung oleh Mama Yulan Bulotio yang melihat putri kecilnya, Assyfa aktif berjalan dan berlari ke sana ke mari sambil tertawa. 

Sayangnya, tanpa diketahui pasti, Assyfa secara tiba-tiba mengidap tumor batang otak yang membuat saraf di tubuhnya tidak berfungsi dengan baik. Tumor ini menyerang bagian bawah otak Assyfa. 

Penyakit tersebut menekan saraf sehingga membuat Assyfa mengalami keterbatasan dalam gerak, ia tak dapat lagi berjalan dan berlari seaktif dahulu. Keadaan ini tentu membuat sang Mama dan Papa sedih. 

Namun, keduanya harus tetap tegar dan kuat saat melihat sang anak dirawat di rumah sakit untuk menjalani pengobatan. Mulai dari melihat sang anak mendapat suntikan infus hingga menjalani kemoterapi. 

Kekuatan dan kasih sayang dari mama dan papanya itu tentu membuat Assyfa semakin semangat untuk sembuh.

Walaupun hingga kini keadaannya belum pulih total, namun kesehatan Assyfa berangsur membaik. 

Untuk mengetahui kondisi Assyfa, berikut ini Popmama.com telah merangkum informasinya untuk Mama. 

1. Kekuatan Mama Yulan dan suami mendampingi Assyifa menjalani perawatan 

1. Kekuatan Mama Yulan suami mendampingi Assyifa menjalani perawatan 
TikTok.com/yulanbulotio

Demi kesembuhan Assyfa, mama dan papanya melakukan berbagai pengobatan untuk putri kecilnya itu. Mulai dari pengobatan di rumah sakit hingga terapi saraf. 

Beberapa foto diambil dari video dari akun TikTok sang Mama, @Yulanbulotio, memperlihatkan Assyfa terbaring di atas kasur dengan tangan yang terpasang infus.

Tak hanya itu, sang Mama pun terlihat mendampingi Assyfa menjalani kemoterapi.

Terlihat kecemasan dari gestur Mama Yulan saat melihat putri kecilnya harus menjalani pengobatan luar biasa itu. 

Di samping itu, Assyfa pun menjalani terapi saraf. Selama masa terapi, Assyfa dibiarkan berlatih untuk berjalan sendiri menggunakan bokongnya, kemudian berlatih berdiri, berlatih menggenggam, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan guna memperkuat otot-ototnya. 

Melihat perjuangan sang anak melatih ototnya itu tentu nggak mudah untuk Mama Yulan dan si Papa. Tapi hal ini demi kebaikan putri kecilnya itu. Ia tak boleh selalu bantu Assyfa agar putrinya itu belajar dan memiliki otot saraf yang kuat seperti sedia kala. 

Ketika Assyfa berhasil berjuang, sudah bisa berdiri sendiri secara perlahan, menulis, dan lainnya, sang Mama dan Papa langsung memberikan senyum lebar dan menunjukkan rasa bangga yang luar biasa. 

2. Pengobatan tumor batang otak 

2. Pengobatan tumor batang otak 
TikTok.com/yulanbulotio

Perjuangan kedua orangtua Assyfa lainnya yakni terkait biaya. Penyakit ini membutuhkan biaya pengobatan yang sangat besar. Hingga, kini diperkirakan pengobatan Assyfa membutuhkan biaya hingga 300 juta.

Tentu itu bukan uang yang sedikit membuat Mama Yulan dan suami menggalang dana untuk sang buah hati. 

Dilansir dari website Weill Cornell Brain and Spine, ada tiga jenis pengobatan yang bisa dilakukan untuk kesembuhan tumor batang otak yaitu terapi operasi, radiasi, kemoterapi. 

Operasi dilakukan untuk mengangkat sel tumor sebagian atau secara menyeluruh. Tindakan ini bertujuan mengurangi tekanan pada otak dan mengurangi jumlah sel tumor yang diangkat lewat radiasi atau kemoterapi.

Apabila sel tumor tidak bisa diangkat melalui tindakan operasi, dokter akan melakukan prosedur biopsi dengan cara mengambil sampel sel tumor untuk diuji di bawah mikroskop. Tindakan ini membantu dokter menentukan pengobatan yang tepat. 

Sedangkan untuk terapi radiasi atau radioterapi merupakan proses menghancurkan sel tumor dan menghentikan pertumbuhannya menggunakan sinar radiasi. Ini merupakan salah satu tindakan yang diambil oleh dokter ketika tumor tidak dapat diambil melalui operasi. 

Radioterapi sendiri terbagi menjadi dua:

Radioterapi eksternal. Prosedur ini dilakukan dengan cara memberikan sinar radiasi ke seluruh tubuh.

Pelaksanaannya sekitar lima hari hingga beberapa minggu, disesuaikan dengan usia pengidap serta jenis dan ukuran tumor yang tumbuh. 

Radioterapi internal. Prosedur radiasi dosis tinggi yang diarahkan langsung kepada bagian sel tumor. 

Langkah pengobatan yang terakhir adalah kemoterapi, prosedur pemberian obat berbahan kimia yang sangat kuat untuk menghentikan atau menghambat pertumbuhan tumor.

Pengobatan ini digunakan untuk tumor tingkat tinggi atau pada stadium lanjut penyakit.

3. Gejala dan penyebab tumor batang otak 

3. Gejala penyebab tumor batang otak 
Freepik
Ilustrasi

Sejauh ini, hampir sebagian besar kasus tumor batang otak terjadi pada anak-anak di bawah 10 tahun. 

Untuk sebagian besar pasien, penyebab glioma batang otak tidak diketahui. Namun, ada beberapa kondisi genetik langka yang dapat meningkatkan kemungkinan pasien mengembangkan glioma batang otak.

Misalnya, pasien dengan neurofibromatosis tipe 1 (NF1) mungkin lebih mengembangkan glioma batang otak dibanding tumor lainnya.

Walau demikian, gejala tumor glioma batang otak masih dapat terlihat dengan jelas.

Gejala tumor batang otak sangat bervariasi, seperti:

  • Masalah dalam gerakan mata atau kelopak mata, seperti ketidakmampuan untuk melihat ke samping, kelopak mata terkulai, dan penglihatan ganda
  • Kelemahan wajah, menyebabkan asimetri atau air liur terkulai
  • Kesulitan menelan, atau tersedak saat makan
  • Kelemahan anggota badan, kesulitan berjalan atau berdiri, gaya berjalan abnormal
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Gagal tumbuh pada anak kecil

Ketika anak mama mengalami gejala di atas, alangkah baiknya untuk langsung memeriksakannya ke dokter untuk mengetahui lebih jelas kondisi si Anak. 

Nah itulah kisah Mama Yulan dan Assyfa beserta sedikit informasi terkait tumor batang obat.

Semoga Assyfa cepat sembuh dan bisa beraktivitas kembali seperti sedia kala, ya. Kita doakan bersama-sama yuk, Ma! 

Baca juga:

The Latest