Psikologi: Pelajaran yang Dapat Anak Ambil dari Karakter Elsa "Frozen"

Semua anak-anak pasti tau dengan tokoh Elsa, yuk kenalkan lebih jauh apa saja yang dirasakan Elsa

23 April 2021

Psikologi Pelajaran Dapat Anak Ambil dari Karakter Elsa "Frozen"
today.com

Film animasi adalah salah satu sarana hiburan untuk anak-anak. Walt Disney adalah salah satu rumah produksi yang mampu menghasilkan film-film animasi terkenal.

Salah satu film animasi karya Disney yang terkenal adalah Frozen. Anak-anak sangat menyukai film ini, mulai dari tokohnya, lagunya, hingga ceritanya yang unik dan baru tentang dunia es. 

Nah, kali ini Popmama.com mau berbagi informasi lebih jauh tentang salah satu karakter yang popular dari film Frozen, yaitu Elsa.

Apa pelajaran yang dapat anak ambil dari karakter Elsa di film Frozen? Yuk, simak penjelasan dari Prawestri Bayu Utari Krisnamurthi, M.Psi., Psikolog.
 

1. Kenalan sama Elsa yuk!

1. Kenalan sama Elsa yuk
glamour.com

Elsa adalah ratu dari Arandelle di dalam film Frozen karya Walt Disney. Ia lahir sebagai putri sulung kerajaan dengan kekuatan sihir es. Kini Elsa sudah menjadi bagian dari the fifth spirit of Enchanted Forest

Elsa memiliki kekuatan yang tidak biasa, ketika ia menyentuh sesuatu ketika sedang emosi maka apapun yang ia sentuh akan membeku menjadi bongkahan es. 

Banyak orang tidak mengerti kekuatan apa yang ada dalam diri Elsa. Ini membuatnya sedih dan ingin menghindari orang-orang. Ia tidak ingin ada orang terluka karena dirinya.

Elsa digambarkan sebagai sosok dengan penuh rasa takut, cemas, dan cenderung 'kabur' dari masalah. Ada apa dengan Elsa? Mengapa ia memiliki perasaan seperti itu?

Editors' Pick

2. Pengalaman masa kecil Elsa

2. Pengalaman masa kecil Elsa
Pinterest/Elsa.Snaps

Dimulai dengan masa kecil yang bahagia, Elsa melewati hari-hari dengan ceria bersama Anna, adik Elsa satu-satunya. Mereka biasa main bersama layaknya anak lain yang seusia dirinya.

Elsa suka menggunakan magic power yang ia miliki untuk bermain denan Anna, seperti membuat boneka salju hingga bermain ice skating. 

Suatu saat ketika sedang asik bermain menggunakan magic power yang dimilikinya, Elsa lepas kendali hingga akhirnya mencelakai sang adik. Kedua orangtuanya berpikir ternyata kekuatan yang dimiliki Elsa tidak baik dan bisa menimbulkan bahaya karena bisa mencelakai orang lain. 

Akibat kejadian itu orangtuanya meminta Elsa menahan emosinya atau tidak menunjukkan emosinya dan mengucilkan diri agar tidak ada yang yang terluka.

Sebab, Jika elsa menunjukkan emosinya maka kekuatan tersebut akan kembali muncul.

Permintaan kedua orangtuanya tersebut secara tidak langsung membuat Elsa tidak memproses emosi yang ia rasakan. Ia tidak boleh merasa marah, sedih dan lainnya. Semua emosi yang Elsa rasakan sedemikian mungkin harus diredam dengan tujuan tidak membahayakan orang lain. 

Semenjak kejadian itu Elsa juga harus menyembunyikan siapa dirinya sebenarnya. Sampai akhirnya ia tidur di kamar yang berbeda dengan adiknya, serta selalu menggunakan sarung tangan untuk menyembunyikan kekuatan apa yang ada didalamnya. 

Elsa pun mendorong adiknya untuk menjauh agar tidak dekat dengannya karena ia pun takut mencelakai adiknya lagi.

Maka dari itu, dalam film diceritakan saat Anna mengetok-ngetok pintu kamar Elsa dan mengajaknya bermain, Elsa hanya diam saja di kamar. Elsa menjadi anak yang suka menyendiri.

Elsa yang mengurung diri dan tidak diajarkan untuk mendefinisikan emosinya atau menunjukkan apa yang sebenarnya ia rasakan akhirnya meluapkan semuanya pada saat hari pelantikannya menjadi ratu.

"Dia nggak diajarkan, kamu tuh lagi ngerasain apa sih. Nah dampaknya semua meledak saat di tengah film," ucap Psikolog Prawestri.

Ternyata ketakutan dan kecemasannya yang membuatnya mengisolasi diri bertahun-tahun akhirnya menjadi musuh untuk dirinya sendiri. 

3. Penanganan Konflik Elsa frozen 

3. Penanganan Konflik Elsa frozen 
fanaru.com

Dalam setiap cerita di film tentu ada konflik. Seperti di film Frozen salah satu konfliknya adalah bagaimana sikap Elsa menangani konflik-konflik yang datang pada dirinya sendiri.

Berikut ini 3 cara yang Elsa lakukan untuk mengatasi konflik dengan dirinya sendiri:

  • Menghindari (avoid) 
  • Mengabaikan (neglect)
  • Tidak terbuka (secrecy) dengan orang-orang sekitarnya

Cara tersebut berniat untuk melindungi orang-orang di sekitarnya. Namun, ternyata terkesan egois dan terlihat hanya menguntungkan Elsa. Cara di atas sebenarnya menimbulkan efek lain seperti:

  • Kabur dari masalah 
  • Mengutuk kerasajaan dengan eternal winter 
  • Membuat istana sendiri dan mengubah penampilannya berbeda, Elsa menjadi dirinya sendiri 
  • Terlihat lebih bisa adaptasi di musim dingin karena dia yang mengatur kondisi di lingkungan barunya.

4. Pelajaran yang dapat diambil dari Elsa Frozen 

4. Pelajaran dapat diambil dari Elsa Frozen 
constable-frozen.tumblr.com

Setelah mengetahui lebih dalam tentang Elsa, ada beberapa pelajaran yang dapat diambil dan bisa diketahui oleh si Kecil nih, Ma. Apa saja ya?

  • Mengenali diri sendiri. Memahami akan kekuatan dan kekurangan diri sendiri, kebutuhan yang perlu dipenuhi, dan bilai hidup yang dianut. 
  • Regulasi emosi. Belajar untuk mengelola emosi supaya tidak mudah meledak. Emosi baiknya diproses, bukan diabaikan. 
  • Berbaik hati pada diri sendiri dan orang lain. Ini sangat penting karena yang pertama perlu dipedulikan adalah diri kita sendiri dan orang-orang yang ada di sekitar.
  • Pilih support system yang tepat. Akui bahwa tidak semua dalam kehidupan ini bisa dihadapi sendiri. Jadi, tidak perlu sungkan berbagi cerita dengan orang yang tepat. 

Ternyata jika ditelaah lebih jauh, kehidupan seorang princess yang berada di dalam film tak jauh berbeda dengan kehidupan nyata ya, Ma. Ada saja hal-hal sulit yang harus dihadapi. Namun, setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya kok.

Itulah pelajaran yang bisa diambil dari karakter Elsa dalam film Frozen. Ajarkan anak untuk cerdas dalam mencari jalan keluar yang terbaik dan ternyaman versi diri masing-masing di setiap masalah yang hadir. Semangat Ma! 

Baca juga: 

The Latest