Sejarah TMII, Apakah Bisa Menyamai Disneyland untuk Liburan Keluarga?

Disneyland adalah taman liburan keluarga yang terkenal, lalu apakah TMII mampu bersanding?

12 April 2021

Sejarah TMII, Apakah Bisa Menyamai Disneyland Liburan Keluarga
www.tamanmini.com

Saat balita, khususnya pada usia 4-5 tahun adalah waktunya si Kecil untuk bermain dan bersenang-senang bersama keluarga. Banyak hal bisa terekam dalam memori anak. Semakin indah masa kecil anak, maka semakin banyak kenangan manis yang tersimpan. 

Salah satu kegiatan yang bisa menjadi kenangan manis bagi anak adalah berlibur bersama keluarga atau pergi mengunjungi tempat pariwisata yang menyenangkan.

Salah satu tempat yang cocok untuk bermain bersama anak-anak adalah Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Tempat ini juga memiliki sejarah panjang dalam catatan tempat liburan keluarga di DKI Jakarta.

TMII digagas oleh Ibu Tien Soeharto kerena terinspirasi dari Disneyland. TMII diresmikan pada tahun 1975. Dari sejak diresmikan hingga tahun 2021, TMII dikelola oleh Yayasan Harapan Kita. Namun, pada 7 April 2021 TMII resmi diakuisisi menjadi aset negara dan akan dikelola oleh negara. 

Kali ini Popmama.com telah merangkum informasi tentang TMII. Sebelum berkunjung, yuk kenal TMII lebih jauh! 

Sejarah Taman Mini Indonesia Indah 

Sejarah Taman Mini Indonesia Indah 
tempatwisataunik.com

Taman Mini Indonesia Indah dibangun atas gagasan dari Tien Soeharto, istri Presiden Soeharto. 

Dikutip dari buku Sejarah Taman Mini Indonesia Indah karya Suradi HP, dkk., Tien Soeharto mulanya berkeinginan untuk membuat miniatur Indonesia dalam bentuk taman.

Dalam buku tersebut dituliskan bahwa keinginan itu terinspirasi dari kunjungan Tien Soeharto ke objek wisata Thailand di Muangthai dan Disneyland California di Amerika Serikat.

Selain itu, buku Dutch Culture Overseas: Praktik Kolonial di Hindia Belanda 1900-1942 (1995) yang ditulis Frances Gouda, menceritakan bahwa ketika melihat Disneyland, Tien Soeharto lantas bermimpi bisa membangun taman bermain seperti Disneyland dengan menonjolkan spirit ke-Indonesiaan.

Tujuan Tien Soeharto membangun taman dengan spirit ke-Indonesiaan adalah untuk memberikan pengetahuan dan pengertian yang lebih baik kepada bangsa lain tentang Indonesia dan memupuk rasa bangga untuk rakyat Indonesia.

Akan tetapi, keinginan Tien Soeharto ini mendapat protes dari mahasiswa. Protes tersebut terjadi sejak Tien Soeharto mengumumkan anggaran yang diperlukan untuk membangun TMII mencapai 10,5 M.

Walaupun mendapat protes dari mahasiswa, pembangunan TMII terus dikebut. Sampai pada akhirnya TMII diresmikan pada 20 April 1975. Sejak diresmikan, TMII dikelola oleh Yayasan Harapan Kita yang dipimpin oleh keluarga cendana.

Setelah dikelola selama 44 tahun oleh Yayasan Harapan Kita, pada 7 April 2021 pengelolaan TMII diambil alih oleh negara melalui Kementerian Sekretariat Negara dan Perpres Nomor 19 Tahun 2021.

Editors' Pick

Wahana Taman Taman Mini Indonesia Indah

Dibangun atas inspirasi dari Disneyland, TMII pun memiiki banyak wahana seru yang tak kalah seru dengan Disneyland. Wahana yang tersedia dapat dijajal oleh anak-anak hingga orang dewasa. Sangat cocok untuk liburan bersama keluarga, satu tempat dapat dinikmati oleh semua kalangan usia. 

Berikut ini detail dari wahana-wahana yang ada di TMII. Kira-kira mana wahana yang mau Mama coba bersama si Kecil?

1. Wisata Anjungan Daerah

1. Wisata Anjungan Daerah
anekatempatwisata.com

Anjungan Daerah adalah bangunan-bangunan rumah adat yang bercirikan arsitektur tradisional khas daerah Indonesia. Hal ini sesuai dengan impian Tien Soeharto yang ingin membangun taman dengan spirit ke-Indonesiaan. 

Di TMII terdapat 33 Anjungan Daerah. Sekurangnya ada tiga bentuk rumah adat khas daerah dari setiap provinsi. Bentuk rumah adat dibuat sesuai dengan bangunan asli, baik ukuran, bentuk atap, ragam hias, susunan ruangan, bentuk jendela, tangga, dan detail lainnya.

Di dalam bangunan rumah adat terdapat berbagai peragaan benda bersejarah, pakaian adat, peralatan kesenian, hasil kerajinan, dan benda-benda budaya lain yang merupakan warisan bangsa. 

Dengan singgah ke Anjungan Daerah, si Kecil akan mendapat wawasan dan informasi baru mengenai rumah adat serta benda-benda khas daerah dari berbagai suku di Indonesia.

Wisata ini sangat cocok untuk si Kecil karena keberadaan rumah adat kini semakin menipis. Bagi anak-anak yang tidak sempat melihat rumah adat, wisata Anjungan Daerah menjadi pilihan yang tepat untuk dikunjungi.

2. Wisata Museum

2. Wisata Museum
flickr.com

Setelah mengelilingi Anjungan Daerah untuk memperkenalkan budaya Indonesia pada si Kecil, Mama juga bisa bisa mengunjungi museum-museum yang ada di TMII. Ada banyak museum yang dapat dikunjungi oleh Mama bersama keluarga untuk menambah wawasan. 

Berikut ini daftar museum yang ada di Taman Mini Indonesia Indah:

  • Museum Indonesia
  • Museum Transportasi 
  • Museum Perangko 
  • Museum Penerangan 
  • Museum Minyak dan Gas Bumi 
  • Museum Pusat Peragaan Iptek 
  • Museum Listrik dan Energi Baru 
  • Museum Olahraga 
  • Museum Purna Bhakti Pertiwi 
  • Museum Keprajuritan Indonesia 
  • Museum Pusaka 
  • Museum Telekomunikasi 
  • Museum Bayt Al-Qur'an dan Museum Istiqlal
  • Museum Asmat 
  • Museum Timor timur 
  • Museum Hakka Indonesia 
  • Museum Serangga dan dan Taman Kupu 
  • Museum Fauna Indonesia Komodo dan Taman Reptil 

3. Wahana Rekreasi

3. Wahana Rekreasi
penginapan.net

Selain tempat-tempat yang berbau adat dan budaya serta peninggalan sejarah, di TMII pun ada banyak wahana rekreasi seperti

  • Istana Anak-Anak Indonesia,
  • Teater IMAX Keong Emas,
  • Teater 4D'Motion,
  • Kereta Gantung,
  • Monorel Titihan Samirono,
  • Taman Budaya Tionghoa Indonesia,
  • Taman Among Putro Skyworld,
  • Snowbay Waterpark,
  • Taman Legenda Keong Emas.

Itu tadi beberapa informasi mengenai sejarah Taman Mini Indonesia Indah beserta wahana yang tersedia.

Berawal terinspirasi dari Disneylan, apakah Taman Mini Indonesia Indah yang sekarang akan dikelola oleh negara bisa benar-benar menyamai Disneyland untuk menjadi tempat liburan bersama keluarga? Kita tunggu saja ya Ma perkembangannya!

Baca juga:

The Latest