Ini 5 Sikap Orangtua yang Menghambat Perkembangan Kepribadian Anak

Jangan sampai sikap Mama menghambat pertumbuhan kepribadian si Kecil ya.

4 April 2021

Ini 5 Sikap Orangtua Menghambat Perkembangan Kepribadian Anak
Freepik/Alf061

Masa perkembangan anak adalah periode emas. Periode emas ini sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian si Kecil. Maka dari itu, sikap orang sekitar, khususnya orangtua sangat penting di sini.

Sebab, saat masa-masa emas tersebut  anak-anak yang aktif serta pintar sekali meniru apa yang mereka lihat dan dengar.

Jika sikap orang sekelilingnya baik, maka kepribadian sang Anak pun akan berkembang ke arah yang baik.

Berikut ini Popmama.com membagikan beberapa sikap yang harus dihindari oleh orangtua karena bisa menghambat perkembangan pribadi anak. Simak yuk, Ma!

1. Lebih banyak menceramahi daripada mendengar isi hati anak

1. Lebih banyak menceramahi daripada mendengar isi hati anak
childrensnational.org

Saat anak melakukan kesalahan, coba dengarkan alasannya terlebih dahulu. Mama jangan langsung menceramahnya. Boleh jadi maksud si Anak berbeda dengan dugaan negatif Mama.

Alih-alih menceramahi atau mengkritik saat anak melakukan kesalahan, alankah baiknya Mama contohkan bagaimana mereka harus bertindak jika bertemu dengan hal seperti itu.

Terlalu banyak mengkritik kesalahan mereka bisa menimbulkan kebencian terhadap apa yang seharusnya dia lakukan. 

Jangan sampai kewajiban yang seharusnya ia kerjakan malah dibenci ya, Ma!

Editors' Pick

2. Tidak bisa jauh dari HP ketika menemani anak bermain

2. Tidak bisa jauh dari HP ketika menemani anak bermain
Freepik/Shurkin-son

Terkadang, orangtua hadir secara fisik untuk menemani anak bermain tetapi sering sekali perhatiannya direbut oleh HP. Hayo, apakah Mama suka seperti ini?

Alangkah baiknya Mama menyimpan atau mematikan HP terlebih dahulu dan fokus bermain dengan anak. Jangan sampai Mama menyia-nyiakan waktu bersama si Kecil.

Sebab, warisan termahal orangtua untuk anaknya adalah beberapa lama waktu yang diluangkan untuk anak.

3. Malas memotivasi anak dengan obrolan penuh nasihat setiap hari

3. Malas memotivasi anak obrolan penuh nasihat setiap hari
Freepik/master1305

Internet, televisi, dan lingkungan pertemanan selalu memiliki celah untuk memberi pengaruh buruk pada anak. Maka dari itu, penting bagi Mama meluangkan waktu untuk menjalin obrolan dengan anak.

Mama bisa bertanya tentang hal-hal yang mereka alami. Lalu bisa juga Mama menyisipkan sedikit-sedikit nasihat di dalam perbincangan tersebut. Komunikasi antara Mama dan anak sangat penting untuk dilakukan. 

Sebab, jika kurang komunikasi akan membuat anak sulit untuk terbuka. Kalau anak sudah tertutup pada orangtua sendiri, lantas bagaimana mau memotivasi mereka?

4. Menuntut anak patuh pada larangan tapi enggan mendengar tangisannya

4. Menuntut anak patuh larangan tapi enggan mendengar tangisannya
Freepik
ilustrasi

Pernahkah Mama berteriak atau emosi ketika meminta anak harus menjauhi larangan? Tak ayal, anak pun langsung menangis. Mama boleh bersikap tegas, tetapi jangan sampai mengacuhkan perasaan anak.

Larang anak dengan perkataan yang baik. Jangan lupa juga menjelaskan sederet alasan di balik larangan. Saat Mama melarang dan anak menangis, rangkul anak mama.

Sambil mendekap tangisannya, Mama bisa menjelaskan dampak buruk seandainya larangan itu tetap dilakukan. Gak mudah memang menghadapi rengekan anak. Tapi kalau orangtua konsisten dengan larangannya, anak akan berusaha memahaminya.
 

5. Malas mendampingi anak untuk mencintai nilai-nilai agama

5. Malas mendampingi anak mencintai nilai-nilai agama
Freepik/Paansaeng

Pasti Mama sangat Ingin anak mencintai agama. Akan tetapi apakah mama sudah memperkenalkan lebih dalam tentang agama? Jangan sampai ingin anak mencintai agama tetapi Mama malas memperkenalkannya. 

Selain mengantar anak pada guru mengaji atau sekolah agama, Mama juga perlu meluangkan waktunya untuk mengajarkan nilai-nilai kebaikan yang diperintah Tuhan.

Penanaman nilai kehidupan dari Mama adalah wujud cinta yang lebih dibutuhkan anak untuk menapaki hidupnya ke depan. Karena itu, yuk sebisa mungkin Mama jauhi bentuk sikap kelalaian yang disebutkan di atas jika tidak mau anak punya kepribadian yang buruk.

Semoga Mama dapat mendampingin anak dengan sabar dan menjadi figur yang baik untuk anak. Semangat ya,Ma!

Baca juga:

The Latest