Dilansir dari laman website Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, sebuah studi telah dilakukan di Negeri Paman Sam mengungkapkan bahwa anak yang kerap diberi beban pekerjaan berlebih berpeluang tumbuh menjadi remaja nakal.
Peneliti juga mendapati kecenderungan lebih tinggi bagi anak-anak tersebut untuk terpapar perilaku merokok, minum alkohol, dan suka berkelahi.
Rajeev Ramchand, seorang ilmuwan bidang perilaku dari Rand Corp, mengungkapkan, hasil penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa beban kerja berlebih berpengaruh langsung terhadap masalah tersebut.
"Dalam hal ini, kami lebih mengarahkan pada pertanyaan tentang nilai pekerjaannya itu," ujar Ramchand yang ikut terlibat menulis laporan penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine itu.
"Kami paham bahwa bekerja bisa membuahkan hal positif, tapi jangan lupa bahwa saat bekerja anak-anak itu juga terpapar hal-hal yang lebih buruk," imbuhnya.
Penelitian sebelumnya juga mengungkapkan bahwa anak-anak yang beranjak remaja yang bekerja cenderung lebih sering melakukan tindakan yang membahayakan orang lain (abuse) sehingga terserempet masalah hukum.
Penelitian yang dilakukan selama kurun 2004-2006 ini merupakan studi pertama yang menganalisis fenomena anak-anak yang bekerja.
Setelah melakukan pencocokan data statistik terhadap beberapa faktor seperti penghasilan keluarga, peneliti mendapati bahwa dalam sebulan terakhir kecenderungan menenggak alkohol pada anak-anak usia kelas lima SD yang bekerja jumlahnya dua kali lipat dibanding teman sebayanya yang tidak bekerja.
Demikian halnya kecenderungan merokok dan penyalahgunaan ganja, angkanya dua dan tiga kali lebih tinggi.
Selain itu, anak yang bekerja juga memiliki 1,5 kali lipat kecenderungan untuk berkelahi dan dua kali lipat kasus kabur dari rumah.
Lantas, bagaimana sebuah pekerjaan justru bisa mendatangkan masalah?
"Kemungkinan hal tersebut disebabkan orangtua berhenti mengawasi anaknya saat mereka bekerja," ujar Ramchand.
"Orangtua harus konsisten memantau apa yang dilakukan anak-anaknya. Tanya dan diskusikan tentang apa saja yang mereka lakukan saat bekerja," tutupnya.
Nah, itulah beberapa fakta terkait alasan Gisel yang tidak ingin menjadika Gempi penyanyi cilik.
Semoga bermanfaat dan menginspirasi!