Saudari tiri pertama mencoba memasukkan kakinya ke dalam sepatu kaca. Dia berusaha keras, tetapi itu tidak cocok. Kemudian saudari tiri kedua mencoba memasukkan kakinya ke dalam. Dia mencoba dan mencoba dengan sekuat tenaga juga. Tapi tidak ada pas.
"Apakah tidak ada gadis lain di rumah?" tanya Pangeran.
"Tidak ada," kata ibu tiri.
"Kalau begitu aku harus pergi," kata Pangeran.
"Mungkin masih ada satu lagi," kata Cinderella sambil melangkah keluar dari kamarnya.
"Saya pikir anda mengatakan tidak ada gadis lain di sini," kata Pangeran pada ibu tiri.
"Tidak ada lagi yang penting!" teriak ibu tiri
"Kemarilah," kata Pangeran pada Cinderella.
Cinderella mendekatinya. Pangeran meminta pengawalnya untuk berlutut dan mencoba sepatu kaca di kaki Cinderella, dan itu sangat pas! Kemudian dari balik bajunya, Cinderella mengeluarkan sesuatu. Itu adalah sepatu kaca lainnya!
"Aku tahu itu! Kamu adalah orangnya!" ujar Pangeran sambil menangis terharu.
"Apa?!" teriak seorang saudara tiri.
"Bukan dia!" teriak saudari tiri satunya.
"Ini tak mungkin!" teriak ibu tiri.
Tetapi sudah terlambat. Pangeran tahu bahwa Cinderella adalah orangnya. Dia menatap matanya. Dia tidak melihat abu di rambutnya atau abu di wajahnya.
"Saya telah menemukanmu!" dia berkata.
"Dan aku telah menemukanmu," kata Cinderella.
Maka Cinderella dan Pangeran menikah, dan mereka hidup bahagia selamanya.
Nah itulah cerita dongeng Cinderella dan sepatu kacanya. Dalam cerita ini memberikan pesan moral agar anak belajar bagaimana harus hidup dengan mematuhi aturan yang telah di buat, serta tidak balas dendam pada orang-orang yang menyakitinya. Kemudian anak juga bisa belajar agar tidak menindas dan iri pada keberhasilan orang lain.