Dongeng Anak: Cumi Raksasa yang Sombong

Pada suatu hari di bawah laut, terlihat dua ekor ikan Royal Dottyback yang sedang asik bermain di ganggang laut. Tak lama kemudian datanglah satu ekor ikan lainnya yang berenang dengan cepat dan penuh waspada.

"Teman-teman cepat sembunyi-sembunyi! Cumi raksasa datang!" ujar ikan yang berenang dengan cepat  

"Sembunyi-sembunyi bisa gawat kalau sampai ketemu" ucap seekor ikan Royal Dottyback yang ikut panik.

Tak lama kemudian, datanglah si Cumi Raksasa ke dekat ganggang laut.

"Hihihi akulah si Cumi Raksasa yang terkuat di laut ini!" ucapnya dengan sombong.

Namun karena para ikan sudah bersembunyi akibat mendengar kedatangannya, Cumi Raksasa pun merasa kecewa.

"Lho, kenapa sepi begini ya? Nggak ada yang bisa ku ajak bertarung ya hari ini," ucap Cumi Raksasa yang terheran-heran.

Setelah Cumi Raksasa pergi meninggalkan ganggang laut, para ikan pun kembali berkumpul dan membicarakan bagaimana sombongnya Cumi Raksasa saat ini.

"Si Cumi Raksasa sekarang sombong sekali ya," ucap salah satu ikan.

"Iya! Ia langsung berubah sejak berhasil mengalahkan hiu," jawab temannya.

Kesombongan Cumi Raksasa memang bukan tanpa alasan, hal ini terjadi karena sebelumnya Cumi Raksasa berhasil mengalahkan ikan Hiu yang menjadi penguasa lautan sebelumnya.

"Parahnya dia selalu mengajak bertarung siapa saja yang dia temui" ujar ikan Royal Dottyback dengan resah.

"Betul sekali" jawab temannya.

Karena melihat laut yang sepi, Cumi Raksasa pun pindah ke tempat lainnya untuk mencari lawan bertarung.

"Beneran nggak ada siapa-siapa nih?" ucap Cumi Raksasa sambil menengokkan kepalanya ke kanan dan ke kiri

"Eh aku ke tempat lain saja ah!" kata Cumi Raksasa sambil kesal.

Tak lama berenang, Cumi Raksasa akhirnya bertemu dengan ikan Pari Muda yang sedang asyik bersantai di lautan.

"Eh itu ada si ikan Pari! coba aku ajak latihan bertarung ah! kata Cumi Raksasa sambil menghampiri ikan Pari Muda.

"Hei, maukah kau kuajak bertarung? Aku ingin mengasah kemampuanku" katanya dengan nada sombong

"Ah tidak! Aku sedang malas bertarung denganmu" jawab ikan Pari Muda

"Hahaha, tak kusangka. Ikan pari yang konon katanya kuat, ternyata penakut sekali" kata Cumi Raksasa yang merendahkan

Karena merasa tidak terima dirinya direndahkan, ikan Pari Muda pun setuju untuk bertarung dengan Cumi Raksasa.

"Apa kau bilang? Siapa bilang aku takut?" kata ikan Pari Muda

"Ayolah kita bertarung sekarang juga!" ajak Cumi Raksasa

Ikan Pari Muda yang terkenal pandai bertarung dengan ekornya, berusaha untuk melukai tentakel Cumi Raksasa.

"Rasakan kekuatanku kau cumi besar!" kata ikan Pari Muda

Namun karena tentakelnya yang besar, Cumi Raksasa pun berhasil mengalahkan ikan Pari Muda.

"Aduh sakit! cukup cukup! Ku akui kehebatanmu!" kata ikan Pari Muda yang mengeluh kesakitan

"Hihihi, aku kuat kan? ya kan?" kata Cumi Raksasa yang semakin sombong.

Karena berhasil mengalahkan ikan Pari Muda, Cumi Raksasa pun semakin sombong dan merasa dirinya yang paling terhebat di seluruh lautan.

"Aku memang yang terhebat! Tak ada yang bisa mengalahkanku! Huahahaha!" kata Cumi Raksasa.

Setelah berenang menjauhi ikan Pari Muda, Cumi Raksasa pun bertemu dengan sekumpulan ikan kecil.

"Jangan sombong kau Cumi Raksasa" kata salah satu ikan.

"Hahahaha, ikan kecil seperti kau bisa apa? mau melawanku? Mimpi!" ucap Cumi Raksasa sambil mengejek ikan kecil.

"Aku tidak akan melawanmu sendirian! Akan ku ajak semua teman-temanku!" ucap ikan kecil yang langsung memanggil pasukan ikan-ikan kecil lainnya.

"Hihihi gak masalah mau 500 ikan pun aku ladeni!" kata Cumi Raksasa.

Setelah pasukan ikan kecil datang, salah satu ikan kecil tersebut menjadi pemimpin pertarungan.

"Serang teman-teman!" ucapnya.

Namun karena tubuhnya yang besar membuat Cumi Raksasa dapat dengan mudah memukul kepala si ikan kecil.

"Aduh! Kepalaku pusing!" kata ikan kecil.

"Hahahaha, kalian menyerangku bersamaan, tapi tetap saja tidak bisa mengalahkanku." kata Cumi Raksasa

Setelah mengalahkan pasukan ikan kecil, Cumi Raksasa pun semakin menyombongkan diri.

"Terbukti kalau aku memang yang terkuat, bukan? Hahaha!" katanya.

Ikan Kakatua yang tidak suka mendengar perkataan Cumi Raksasa tersebut, membuatnya kesal dan menghampirinya.

"Jangan sombong dulu Cumi Raksasa!" kata Ikan Kakatua

"Huhu, ikan Kakatua, kau juga mau menantangku?" jawab Cumi Raksasa.

"Aku mau menghentikan kesombonganmu! Kita buktikan siapa yang terhebat! Gigiku yang tajam atau tentakelmu?" kata ikan Kakatua.

Saat pertarungan pun di mulai, Cumi Raksasa akhirnya mengeluarkan senjata rahasianya yaitu tinta hitam.

Ini membuat ikan Kakatua menjadi susah melihat di mana Cumi Raksasa yang menjadi lawannya.

"Aduh apa ini? kenapa jadi gelap?" kata ikan Kakatua yang panik.

Karena tentakelnya yang besar membuat Cumi Raksasa menarik ekor ikan Kakatua dan melemparkannya kesana kemari hingga membuat ikan Kakatua pusing dan menyerah.

"Ampun aku menyerah!" kata ikan Kakatua

"Huahahaha, memang akulah raja lautan!" ucap Cumi Raksasa yang sombong.

Di sekitarnya, Cumi Raksasa bertemu dengan lawannya yang lain, yaitu si Bulu Babi. Mendengar ucapan sombong Cumi Raksasa, membuat Bulu Babi tertarik untuk menantang hewan bertentakel itu.

"Oh ya? Benarkah itu?" kata Bulu Babi sambil sedikit tertawa.

"Ya! kau juga meragukan kekuatanku? Bulu Babi?" kata Cumi Raksasa

"Aku kan belum pernah melawanmu, jadi mana ku tahu kau kuat atau tidak." jawab Bulu Babi.

"Hei dengar ya! Aku sudah mengalahkan hiu, ikan Pari Muda, pasukan ikan kecil, dan ikan Kakatua, kau mau merasakan kekuatanku juga makhluk kecil?" kata Cumi Raksasa sambil kesal.

"Ya boleh saja" jawab Bulu Babi dengan santai.

Karena tubuhnya yang kecil memudahkan Bulu Babi untuk berenang kesana kemari dan menghindari pukulan Cumi Raksasa.

"Wee nggak kena!" ejek Bulu Babi

"Itu tadi baru pemanasan!" kata Cumi Raksasa yang tidak terima

Gesitnya tubuh Bulu Babi membuat Cumi Raksasa kelelahan saat mengejarnya.

"Kau gesit juga ya!" kata Cumi Raksasa"

"Kenapa Cumi? Kau capek?" kata Bulu Babi yang santai berenang.

Disinilah Cumi Raksasa kembali menggunakan senjata rahasianya yaitu tinta hitam. Namun karena Bulu Babi mudah menghindari tinta hitam tersebut, membuatnya mudah menusuk Cumi Raksasa.

"Sakit!" teriak Cumi Raksasa

Karena efek sengatan dari Bulu Babi, membuat Cumi Raksasa akhirnya menyerah kalah.

"Aku kalah! Badanku terasa panas. Aku tidak bisa bergerak. Tak kusangka kau sehebat itu. Apa rahasiamu?" kata Cumi Raksasa.

"Ketenangan dan tidak meremehkan lawan. Itulah yang menjadi rahasiaku mengalahkanmu. Ingat musuh terbesar sebenarnya adalah melawan kesombongan kita sendiri." jawab Bulu Babi.

Sejak kejadian itu, Cumi Raksasa tak lagi menyombongkan dirinya dia pun kini berteman dengan makhluk laut lainnya.

Nah itulah Dongeng Anak: Cumi Raksasa yang sombong. Dalam kisah dongeng tentang seekor cumi raksasa yang sombong ini, anak dapat belajar tentang pentingnya selalu rendah hati dan bersikap ramah terhadap orang lain.

Kamu juga bisa menyaksikan kisah ini dalam video berikut ini.

Semoga dongeng ini dapat menginspirasi anak-anak untuk menjadi pribadi yang baik dan santun ya, Ma!