Dongeng Anak: Petualangan Kancil dan Monyet Melihat Pelangi

Di sebuah hutan yang luas, hiduplah seekor Kancil. Dia memiliki sahabat baik yang adalah seekor Monyet. Setiap hari, Kancil dan Monyet sering bermain bersama di hutan tersebut.

Suatu hari, hujan tiba-tiba datang di saat mereka sedang asyik bermain. Karena cuaca sedang hujan, mereka akhirnya memutuskan untuk berteduh di bawah pohon yang rimbun.

"Aduh hujan nih. Ayo kita berteduh dulu," kata Kancil kepada Monyet.

"Ayo. Kita berteduh di bawah pohon saja," sahut Monyet.

Setelah hujan berakhir, Kancil dan Monyet kembali bermain. Pandangan Kancil tiba-tiba teralihkan dengan kehadiran pelangi. Namun, Kancil tidak tahu apa yang dilihatnya itu. Rasa penasaran Kancil membuatnya bertanya kepada Monyet.

"Hei Monyet, coba kamu lihat apa itu?" tanya Kancil.

"Oh, itu namanya pelangi. Dia memang akan muncul setelah hujan selesai turun," jawab Monyet.

"Apakah aku bisa melihatnya lebih jelas tanpa terhalangi pepohonan ini?" tanya Kancil.

"Tentu saja bisa. Ayo ikut aku. Aku akan menunjukkan tempat terbaik untuk melihat pelangi," sahut Monyet.

Kancil dan Monyet kemudian memulai petualangan mereka untuk melihat pelangi. Kancil merasa senang karena ini merupakan kali pertama bagi dia untuk melihat pelangi secara langsung.

Dalam perjalanan, Monyet dan Kancil harus melewati jalan yang sempit serta penuh dengan bebatuan. Akan tetapi, hal tersebut tidak menghalangi niat Kancil untuk bisa melihat pelangi dengan jelas.

Di saat Kancil sudah merasa lelah, dia akan meminta monyet untuk beristirahat sejenak sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan kembali.

"Apakah sebentar lagi kita akan tiba?" tanya Kancil sambil beristirahat.

"Belum Kancil. Perjalananmu masih jauh. Ayolah kita bergegas sebelum pelangi tersebut hilang," kata Monyet.

Di tengah perjalanan, Kancil tetap saja tidak bisa menahan rasa lelahnya. Karena merasa lelah, semangat Kancil untuk melihat pelangi perlahan mulai hilang. Dia menjadi putus asa karena tujuannya untuk melihat pelangi tidak kunjung tercapai.

"Monyet, sampai kapan kita harus berjalan seperti ini? Aku sudah melewati banyak jalan yang sempit dan penuh batu. Aku sepertinya sudah mulai menyerah untuk melihat pelangi," kata Kancil.

"Kancil, apakah kamu yakin untuk menyerah? Kita sudah setengah jalan untuk melihat pelangi yang kamu inginkan, lho. Bertahan dan berjuanglah sedikit lagi, maka kamu akan melihat pelangi yang indah itu," kata Monyet.

"Hmm, baiklah. Aku akan berjuang sedikit lagi untuk melihat pelangi tersebut. Kamu janji ya kita sudah setengah jalan lagi?" kata Kancil.

"Iya, aku berjanji. Aku kan sudah pernah melewati jalan ini. Tenang saja, sebentar lagi kita sampai," sahut Monyet.

Mereka kemudian melanjutkan perjalanan untuk melihat pelangi. Namun, Kancil dan Monyet menemukan kesulitan lain. Mereka ternyata harus menyebrangi sungai untuk bisa melanjutkan perjalanan mereka.

Melihat kesulitan itu, Kancil semakin malas untuk melanjutkan perjalanannya. Monyet yang menyadari hal itu kemudian menenangkan Kancil.

"Aku sudah malas untuk melanjutkan perjalanan ini. Kalau tahu ada rintangan seperti ini, aku pasti sudah menolak perjalanan ini, Monyet," kata Kancil.

"Kancil, sebentar lagi kita akan melihat pelangi yang kamu inginkan. Bangkitkan semangatmu karena pelangi yang ingin kamu lihat sudah ada di depan mata. Mari, bantu aku ambilkan batang kayu yang tergeletak agar kita bisa menyebrangi sungai ini," kata Monyet.

Perkataan Monyet membuat hati Kancil tersentuh. Dia kemudian membantu Monyet dengan menyeret batang kayu yang tergeletak di dekat sungai agar mereka bisa melanjutkan perjalanan.

Setelah berhasil menyebrangi sungai, Kancil dan Monyet kemudian melanjutkan perjalanan mereka. Kali ini, mereka harus menanjaki bukit yang ada di sana. Akan tetapi, semangat Kancil mulai kembali bangkit setelah melihat sedikit pelangi.

"Hei Monyet, aku melihat pelangi! Ayo cepat kita ke atas untuk melihat pelangi!" kata Kancil dengan semangat.

Kancil dan Monyet kemudian tiba di atas bukit tersebut. Di mata Kancil, pelangi yang dilihatnya tersebut tampak indah. Dia akhirnya merasa tak menyesal untuk melanjutkan perjalanan.

"Benar katamu Monyet, aku memang harus berjuang untuk bisa melihat hal indah seperti ini. Andai saja aku menyerah, aku mungkin tidak bisa melihat pelangi seindah ini. Terima kasih Monyet," kata Kancil.

"Betul Kancil, kamu memang harus berjuang terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang indah. Semoga perjalanan ini menjadi pelajaran bagi kamu, ya," ujar Monyet.

Dongeng kali ini memiliki pelajaran yang sangat indah untuk si Kecil. Lewat kisah petualangan Kancil dan Monyet melihat pelangi, si Kecil bisa belajar tentang arti dari berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

Semoga kisah Kancil di atas bisa menjadi inspirasi, ya.