Youtube.com/Indonesian Fairy Tales
Dahulu kala di sebuah hutan, hiduplah seekor keledai. Dia bukanlah keledai biasa. Dia adalah keledai yang ambisius, sangat, sangat ambisius. Namun, tak ada yang bisa menghentikannya.
Dia tetap ambisius seperti biasanya. Walau begitu, ambisinya terus saja berubah. Terkadang, dia ingin pergi ke Bulan untuk menolong kelinci, ada kalanya juga dia ingin menjadi seekor burung yang bisa terbang.
Sementara itu, Singa si raja hutan menghilang. Para hewan di hutan pun mulai kehilangan kesabaran. Di antara mereka, Rusa dan Zebra pun ketakutan kalau Singa tidak kembali. Pasalnya, mereka khawatir bahwa Harimau akan memangsa mereka.
"Tidak, jangan katakan itu. Jika sesuatu yang mengerikan telah terjadi pada raja kita, maka hidup kita juga dalam bahaya. Harimau pasti akan melahap salah satu dari kita," kata Rusa.
"Kita harus berdoa. Kita semua. Berdoa agar raja kita kembali. Kalau tidak, kita semua akan musnah!" seru Zebra.
Ketika sedang berjalan di hutan, si Keledai bertemu kulit raja Singa yang tergeletak di bawah pohon. Tanpa pikir panjang, si Keledai memakai kulit Singa itu untuk menghibur dirinya. Dia lalu berjalan-jalan.
"Ha-ha-ha. Aku tuan Singa, lihat aku! Raja hutan, lihat aku!" kata si Keledai.
Ketika Keledai itu berlari di sepanjang jalan dan melompat kegirangan dalam iramanya, dia tidak menyadari kalau ada beberapa hewan yang mengikuti dia dari belakang.
"Raja telah kembali! Raja telah kembali! Aku baru saja melihatnya berjalan dengan riang melintasi hutan ini," kata Kelinci.
"Itu dia!" kata Jerapah.
Mereka pun membungkuk ketika melihat si Keledai menggunakan kulit Singa. Keledai pun terkejut melihat dirinya diperlakukan seperti raja.
"Aku baru saja memutuskan untuk beristirahat. Tapi itu sudah terjadi. Sekarang, aku kembali dan sebagai raja kalian, tahap pertama yang akan aku lakukan adalah mengusir Harimau dari hutan. Aku datang untukmu, Harimau," kata Keledai yang berada di balik kulit Singa.
Mendengar percakapan itu, Rubah bergegas mendatangi Harimau dan berkata kalau Singa telah kembali. Rubah itu berkata kalau Singa akan datang menemui Harimau.
"Aku mendengar percakapan mereka. Dia tampak berbeda seperti lebih bertekad dari sebelumnya. Sebaiknya, kau lari, tuan, karena dia akan datang," kata Rubah kepada Singa.
Khawatir akan hidupnya, Harimau itu lalu bergegas melarikan diri dari hutan. Sementara itu, Rubah pun mengikuti Harimau yang pergi dari hutan tersebut.
Para hewan di hutan bergembira mendengar berita itu. Mereka bersorak dan tertawa memuji raja mereka. Keledai tentu amat senang saat melihat hewan-hewan memujinya seolah dia adalah Singa. Namun, si Keledai tidak bisa menjaga ekspresinya.
"Hi-haa hi-haa," teriak Keledai.
Mendengar itu, semua hewan terkejut. Mereka baru menyadari bahwa dia bukanlah raja Singa dan menyoraki Keledai sebagai penipu. Keledai itu segera melepaskan kulit Singa dan pergi.
Setelah jauh berlari, si Keledai bertemu dengan Monyet. Monyet itu menasihati Keledai agar dia berhenti bermimpi dan tetap menjadi diri sendiri. Keledai pun mengerti apa yang dinasihati Monyet dan sejak saat itu dia melepaskan ambisinya.
Nah, itu dia beberapa kumpulan dongeng anak sebelum tidur yang lucu panjang. Deretan dongeng di atas memiliki cerita yang menarik dan menghibur, sehingga cocok untuk menjadi bacaan cerita sebelum tidur.
Dari cerita di atas, mana yang lebih disukai si Kecil?
Apa itu dongeng lucu sebelum tidur? | Dongeng lucu sebelum tidur adalah cerita pendek yang menghibur, berisi humor, dan memiliki pesan moral sederhana, yang diceritakan kepada anak-anak sebelum tidur untuk menstimulasi imajinasi dan menciptakan suasana menyenangkan. |
Tips Membacakan Dongeng Lucu dan Panjang | Gunakan intonasi suara yang berbeda untuk setiap karakter agar anak lebih terhibur dan mudah mengikuti alur cerita. Ajak anak berinteraksi, tanyakan pendapat mereka tentang keputusan karakter, atau minta mereka menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.Tambahkan detail deskriptif tentang lokasi dan perasaan karakter agar cerita lebih hidup dan panjang. |
Karakter Dongeng Lucu dan Populer | Si Kancil, Abu Nawas, Si Kabayan. |