Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif
Sesampainya di sarang burung merak, kancil tiba-tiba berteriak!
"Burung merak! gawat gawat! Segeralah lari!" kata kancil dengan panik.
"Hah? Ada apa? Ada apa ini?" jawab burung merak.
"Ini gawat! Kami melihat pemburu di hutan! Sepertinya keindahanmu telah tersebar ke telinga pemburu! Ia sedang mencari hewan terindah di hutan ini, tak salah lagi itu kau! Cepatlah keluar dari hutan ini" kata kancil.
"Benarkah? Oh tidak, ini gawat! Aku harus segera pergi dari sini" ujar burung merak.
Burung merak pun segera berlari meninggalkan hutan, ia takut bulunya yang indah dijadikan pajangan oleh pemburu.
Sementara itu, kancil dan hewan lainnya tertawa, ternyata tidak ada pemburu yang mencari burung merak.
Itu hanya akal-akalan kancil supaya burung merak berhenti menyombongkan diri di hutan itu. Hutan pun kembali ke kehidupan yang tenang, semua hewan hidup dalam kedamaian.
Nah itulah cerita dongeng Kancil dan Burung Merak. Pesan moral yang bisa Mama tanamkan pada anak melalui cerita ini adalah, anak yang benar-benar cerdik tidak akan menyombongkan kecerdikannya.
Ingatkan anak pada pepatah "padi semakin berisi semakin menunduk", artinya semakin orang itu pandai, maka semakin rendah hatinya. Sehingga anak tidak boleh menyombongkan dirinya dan merendahkan orang lain.