Meski di Rumah, Si Kecil Bisa Saja Kena 5 Alergi Ini

Mama harus peka banget nih

4 Agustus 2020

Meski Rumah, Si Kecil Bisa Saja Kena 5 Alergi Ini
Shutterstock/Glaze Image

Saat ini, Mama dan keluarga dianjurkan untuk lebih banyak beraktivitas di rumah saja. Pastinya ini membuat Mama nggak perlu khawatir karena pengawasan si Kecil ‘aman’ dari pantauan Mama. Namun ada baiknya Mama waspada, karena meski di rumah saja, masih ada hal lain yang mengintai. Tanpa disadari, 5 alergi ini bisa jadi dirasakan si Kecil. Mereka mungkin nggak mengerti soal alergi ini, tapi Mama harus yang lebih tahu ya!

1. Alergi pernafasan

1. Alergi pernafasan
Shutterstock/Natee K Jindakum

Mama pasti tahu ‘kan jika ada banyak penyebab yang menjelaskan kemunculan alergi pernapasan pada anak. Gejala kemunculan alergi pernapasan umumnya ditandai dengan hidung tersumbat, bersin-bersin, rasa gatal di hidung dan peningkatan produksi lendir atau dahak.

Bila si Kecil mengalami alergi saluran napas, reaksi alergi pernapasan biasanya dibagi menjadi dua jenis yaitu Asma Bronkial dan Alergi Rhinitis (AR). Asma bronkial ditandai peningkatan kepekaan saluran napas terhadap rangsang luar seperti debu, serbuk bunga, udara dingin dan makanan. Penyakit asma akan membuat anak kekurangan oksigen secara menahun, mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.

Sementara itu alergi rhinitis adalah peradangan yang terjadi pada rongga hidung akibat reaksi alergi. Rhinitis alergi yang dialami anak dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti serbuk sari, debu, atau bulu hewan. Lagi-lagi Mama harus teliti melihat reaksi tubuh si Kecil.

Editors' Pick

2. Alergi debu buat Mama harus jaga kebersihan rumah

2. Alergi debu buat Mama harus jaga kebersihan rumah
Shutterstock/Mcimage

Ini nih yang nggak kalah bikin pusing. Mama harus perhatian pada gerak-gerik si Kecil, jika ia punya reaksi tertentu setelah bermain bisa jadi ia alergi debu. Dikutip dari Alodokter, tanda gejala dari alergi debu bisa bisa berupa bersin, hidung berair, hidung tersumbat, mata merah dan gatal, batuk, nyeri wajah, kulit di bawah mata bengkak dan berwarna kebiruan, juga gatal pada hidung, langit-langit mulut, atau tenggorokan. Gejala alergi debu bisa ringan, bisa juga berat lho Ma!

Jika sudah muncul tanda seperti di atas, Mama harus menjaga kebersihan rumah, terutama area yang sering menjadi tempat si Kecil bermain. 

3. Alergi pada obat tertentu

3. Alergi obat tertentu
Shutterstock/George Rudy

Berbeda dengan orang dewasa, tubuh si Kecil ternyata cenderung lebih sensitif pada obat-obatan. Jika Mama salah memberi obat, hal itu dapat membuat ia mengalami reaksi alergi berlebihan dalam tubuhnya. Alergi obat merupakan reaksi yang ditunjukkan tubuh terhadap suatu obat yang dikonsumsi. Gejala alergi obat yang biasa ditunjukan seperti batuk, ruam di kulit dan gatal-gatal. Itu sebabnya Mama sebaiknya tidak memberikan sembarang obat pada si Kecil. Lebih baik hubungi dokter ya Ma.

4. Alergi makanan tertentu

4. Alergi makanan tertentu
shutterstock.com/Creativa Images

Alergi makanan jadi jenis alergi yang cukup umum dialami anak-anak. Alergi makanan ini biasanya disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang bereaksi terhadap jenis protein tertentu di dalam makanan. Tanda si Kecil alergi pada makanan juga berbeda-beda Ma. Biasanya tanda alergi bisa berupa pusing, mual muntah, sakit perut, diare hingga muncul bintik-bintik merah di kulit. Makanan yang biasanya menyebabkan alergi seperti gandum, telur, kacang tanah, kedelai, dan seafood. Ada juga beberapa anak yang alergi susu sapi lho Ma.

5. Dermatitis atopik

5. Dermatitis atopik
Shutterstock/GOLFX

Dikutip dari Alodokter, dermatitis atopik atau yang umum disebut eksim adalah bentuk peradangan kulit yang ditandai dengan munculnya rasa gatal dan ruam yang hilang timbul serta kulit kering. Ini termasuk jenis alergi yang cukup sering dirasakan dan dialami kebanyakan anak-anak. Menggunakan dan mengkonsumsi produk tertentu atau mungkin karena udara terlalu dingin ternyata bisa menimbulkan alergi dan sensitivitas pada kulit si Kecil Ma. Jika si Kecil alergi pada udara dingin biasanya ditandai dengan bentol dan gatal pada kulit. Sementara alergi pada kulit karena penggunaan produk tertentu ditandai dengan hal yang serupa. Maka dari itu Mama harus teliti ya!

Alergi bisa terjadi karena sistem kekebalan tubuh si Kecil lemah. Itu sebabnya Mama harus mencukupi nutrisi si Kecil agar kekebalan tubuhnya tetap terjaga dengan memberikan susu pertumbuhan dan makanan yang tepat. Seperti kata pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati, nggak ada salahnya Mama mencegah alergi sejak dini. 

Salah satu caranya adalah dengan mengkonsumsi susu yang mengandung protein terhidrolisa parsial (pHPro) teruji klinis untuk mencegah dermatitis atopik. Dikutip dari Alodokter, alergi sendiri merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat atau benda tertentu yang dianggap berbahaya. Jika kekebalan tubuh menurun, alergi atau sensitivitas kulit  tersebut bisa kambuh Ma.

Untuk bantu cegah sensitivitas dan dukung pertumbuhan si kecil, Mama bisa percayakan pada NANKID. NANKID adalah susu pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun yang diformulasikan oleh Nestlé Research Centre, Switzerland. Susu pertumbuhan ini mengandung protein yang terhidrolisa parsial (pHPro) yang lebih mudah dicerna dan probiotik Bifidobacterium lactis (B. lactis).

Bifidobacterium lactis (B. lactis) sendiri bermanfaat bagi penderita eksim, serta dapat meningkatkan imunitas tubuh dengan meningkatkan sel limfosit-T dan sel pembunuh alami (natural kill cell, NK). Setelah mengetahui ini, pastinya Mama semakin ingin melindungi si Kecil ya? Tenang, bisa banget kok Ma, Mama bisa klik di sini untuk membeli produknya. 

Jadi, Mama bisa mulai lindungi si Kecil dari alergi dari sekarang. Semoga si Kecil selalu sehat ya!

The Latest