7 Fakta tentang Cacar Air pada Anak

Ciri khas cacar air adalah munculnya gelembung-gelembung cacar di sekujur tubuh anak. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), jumlah gelembung ini bisa lebih dari 500 gelembung lho, Ma.

Gelembung ini bisa menyebar di seluruh tubuh anak, dan membuat anak merasakan perih, nyeri, dan gatal yang sungguh menyiksa.

Menurut CDC, cacar air ini sangat serius dan bisa mengancam nyawa, terutama jika terjadi pada bayi, anak-anak, wanita hamil, dan para penderita penyakit sistem imun.

Cacar air bukan sekadar munculnya gelembung di kulit yang sangat menyiksa penderitanya. Cacar juga disertai dengan beberapa gejala, seperti demam, sakit kepala, dan merasa lelah.

Menurut CDC, gejala ini bisa terjadi selama 7 sampai 10 hari. Jika anak yang menderita cacar air berada di usia sekolah, mungkin dibutuhkan waktu lebih dari 10 hari untuk kembali ke sekolah.

Menurut CDC, cacar air ini sangat mudah menular. Penularannya terjadi ketika menyentuh cairan dari gelembung cacar, atau menghirup partikel virus penyebab cacar air.

Lebih parahnya, cacar air ini juga bisa menular lewat udara, ketika penderita cacar air bernapas dan berbicara maka virus yang keluar dari cairan tubuhnya bisa menyebar di udara dan menginfeksi orang lain.

Tak hanya sangat menular, masa inkubasi virus cacar air juga sangat singkat. Menurut CDC, hanya dibutuhkan 1 sampai 2 hari untuk timbul ruam dan gelembung sejak pertama terinfeksi.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bila sudah timbul gelembung cacar air, berarti anak tersebut sudah tertular sekitar 3 sampai 7 hari yang lalu. Artinya, virus cacar air sudah berkembang biak dan menyebar di dalam tubuh anak.

Sudah tidak perlu diragukan lagi, cara terbaik untuk melindungi anak dari cacar air adalah pemberian vaksin cacar air. Namun jika anak sudah terinfeksi cacar, maka pemberian vaksin sudah terlambat dan tidak akan bisa menyembuhkan cacar air.

Namun menurut IDAI, jika belum lewat 48 jam anak sehat kontak dengan pasien cacar air, maka pemberian vaksinasi mungkin dapat mencegah anak tertular. Namun jika sudah lebih dari 48 jam, kemungkinan anak sudah tertular virus cacar.

Mungkin beberapa Mama ada yang masih meragukan efektivitas vaksin cacar air. Percayalah, Ma, seluruh organisasi kesehatan di dunia sangat menyarankan vaksinasi ini untuk mencegah kemungkinan anak terkena cacar air.

Vaksin ini sangat aman, penting, dan efektif mencegah cacar. Menurut CDC, vaksin dan obat mungkin memiliki efek samping bagi beberapa anak. Namun hampir seluruh anak yang telah diberikan vaksin cacar air tidak mengalami efek samping sama sekali.

Menurut Kids Health, cacar air lebih sering terjadi pada anak-anak usia sekolah. Lebih tepatnya, cacar air biasanya menyerang anak di bawah 12 tahun.

Untuk itu, sangat penting untuk memberikan vaksin cacar pada anak. Kids Health mengatakan vaksin cacar air 99 persen efektif mencegah infeksi pada anak. Kapan anak perlu diberikan vaksin cacar air? Waktu terbaik adalah:

• Suntikan pertama: Ketika anak 7 Fakta tentang Cacar Air pada Anakberusia 12 sampai 15 bulan.
• Suntikan kedua (booster): Ketika anak berusia 4 sampai 6 tahun.

Perlu Mama ketahui, jika anak Mama sudah lebih dari 13 tahun dan belum pernah divaksin cacar air dan belum pernah sakit cacar, maka harus diberikan 2 dosis vaksin.

Sudahkah Mama memberikan vaksin cacar air untuk si Kecil?