Film Farewell diproduksi pada tahun 20016 di Prancis. Film ini menceritakan tentang seorang pelukis wanita yang baru saja keguguran. Hal tersebut membuat dirinya terpukul.
Suatu ketika ia sedang merenung di tempat melukisnya sambil mendapat keranjang bayi yang hendak ia lukis untuk anaknya kelak. Tiba-tiba, sebuah kertas masuk ke dalam ruangan dan terjatuh di dalam box bayi.
Pelukis yang menyadari hal tersebut langsung bergegas menghampiri kertas tersebut dan langsung mengambilnya. Setelah dilihat ternyata hanya sebuah gambar lingkaran.
Kemudian, tiba-tiba sang pelukis mendengar suara anak sedang bermain di luar rumahnya. Hal tersebut kembali membuatnya sedih dan menangis. Ia menangis tepat di atas kertas bergambar lingkaran tadi. Alhasil, air matanya jatuh mengenai kertas tersebut.
Hal tersebut membuat gambar lingkaran tadi retak dan keluar seekor burung kecil tanpa warna. Kemudian burung tersebut memakan warna-warna di gambar-gambar yang ada pada kertas di atas meja.
Sang pelukis yang masih terkaget-kaget merasa penasaran, dirinya mengoleskan cat kuning di kertas, lalu burung tadi memakannya. Ia pun mencoba mengoleskan cat di dinding, burung pun kembali memakannya. Hingga akhirnya burung tersebut hidup di dalam tembok.
Secara perlahan, burung tersebut ternyata menghapuskan luka dan kesedihan yang dirasakan oleh pelukis. Suatu hari burung tersebut berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari tembok. Ia melakukan hal tersebut karena melihat pelukis bersusah payang berusaha menghapus noda yang ada di tempat tidur bayi.
Setelah berhasil keluar dari tembok, ternyata burung tersebut berada di ujuk tandung, ia kehilangan napas dan akan segera mati. Namun, ia tetap berusaha membantu pelukis menghapus noda di tempat tidur bayi. Ia menghapus dengan menggunakan bulunya.
Setelah itu, pelukis kembali memasukkan burung ke dalam tembok dan membiarkan burung tersebut pergi.
Sosok burung tersebut menyimbolkan anak sang pelukis yang telah tiada. Lalu, tindakan pelukis ketika melepaskan burung yang sudah mati merepresentasikan dirinya yang sedang melepaskan dan mengikhlaskan anaknya yang tidak berada bersamanya.
Kisah tersebut mengajarkan kita agar selalu ikhlas dengan takdir yang telah terjadi untuk hidup ini.