3 Kisah Balita Mengharukan di Tengah Pandemi Virus Corona

Ada kisah mengharukan dari beberapa balita di Indonesia terkait Covid-19 nih, Ma!

26 Maret 2020

3 Kisah Balita Mengharukan Tengah Pandemi Virus Corona
Pixabay/tigerhbu11

Penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat memang memicu kecemasan tersendiri, khususnya orangtua terkait kesehatan anak-anak mereka. 

Beberapa keluarga yang memiliki anak balita pun mempunyai cerita mengharukan di tengah pandemi Covid-19. Ada kisah balita di Cilacap yang positif Covid-19 karena sempat melakukan perjalanan ke Jakarta dan Sumedang, lalu kisah balita di Tolitoli yang awalnya diare sekarang masih berstatus PDP Covid-19. 

Tak hanya itu, ada juga cerita mengenai balita yang negatif Covid-19 pada orangtuanya dinyatakan positif. 

Jika Mama yang ingin mengetahui rangkuman dari beberapa kisah mengharukan terkait kesehatan balita di tengah pandemi Covid-19, kali ini Popmama.com telah merangkumnya. 

Yuk Ma, disimak!

1. Kisah balita di Cilacap yang positif Covid-19 karena sempat melakukan perjalanan ke Jakarta dan Sumedang

1. Kisah balita Cilacap positif Covid-19 karena sempat melakukan perjalanan ke Jakarta Sumedang

Seorang balita berjenis kelamin laki-laki di Kabupaten Cilacap yang semula masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) telah dinyatakan positif Covid-19. 

Balita berusia 4 tahun tersebut diketahui memiliki riwayat perjalanan ke daerah yang telah terjangkit Covid-19. 

"Saya menginformasikan bahwa hari ini tanggal 25 Maret pukul 19.00 WIB di RSUD Cilacap telah menerima konfimasi hasil tes positif Covid-19," kata Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dalam keterangan tertulis yang diterima awak media, Rabu (25/3/2020).

Tatto menjelaskan balita itu berdomisili di Desa Bulupayung, Kecamatan Kasugihan, Cilacap. Balita tersebut bersama keluarga sempat melakukan perjalanan ke Jakarta dan Sumedang, Jawa Barat.

Selama perjalanan balita tersebut sudah mengalami demam sejak masih berada di Jakarta.

"Riwayat perjalanan dari Jakarta dan Sumedang. Hasil tes virus corona positif, kini kondisi pasien telah stabil. Hanya saja masih menjalani perawatan di ruang isolasi," jelasnya.

Tatto mengatakan bahwa pasien masih ditangani secara intens oleh tim RSUD Cilacap. 

2. Kisah balita yang negatif Covid-19, sementara orangtuanya dinyatakan positif

2. Kisah balita negatif Covid-19, sementara orangtua dinyatakan positif
Freepik

Kisah mengharukan sempat hadir di sebuah keluarga asal Pontianak, Kalimantan Barat di mana ada pasangan suami istri yang dinyatakan positif Covid-19. 

Walau kedua orangtuanya dinyatakan positif, namun anak balita dari pasangan ini yang berusia 4 tahun justru dipastikan negatif dari virus corona. 

Menurut dugaan, pertama kali virus ini ditularkan oleh sang Papa karena sempat bepergian ke Kuala Lumpur, Malaysia. Perjalanan tersebut diketahui terjadi pada tanggal 8 Februari 2020 dan kembali ke Pontianak pada 15 Februari 2020.

"Sampainya di Pontianak, pasien yang berusia 34 tahun ini masuk kerja dan melakukan aktivitas seperti biasa tanpa ada gejala sakit. Tanggal 29 Februari, mulai sakit pilek," kata Harisson selaku Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Dinkes Kalbar).

Tepat 14 hari setelah kepulangan sang Papa ke Pontianak baru mulai ada tanda-tanda sakit. 

Pada Rabu (4/3/2020), sang Papa dari balita ini melakukan pemeriksaan dan perawatan di Rumah Sakit Kharitas Bhakti Pontianak karena masih mengalami pilek. Selain itu, gejala demam dan sesak napas pun muncul. 

Selang beberapa hari pada Selasa (10/3/2020), pasien yang sedang dalam pengawasan tersebut mengalami beberapa keluhan mulai dari batuk, sesak napas hingga diare. Hasil rontgen pun diketahui bahwa ada gejala pneumonia. 

Menurut Harisson, pasien tersebut langsung dirawat di ruang isolasi dan hasil tes pun dinyatakan kalau dirinya positif Covid-19. 

Setelah sang Papa sebagai kepala rumah tangga dinyatakan positif, maka istri dan anak balitanya pun diharusnya melakukan tes swab. Sang Istri dinyatakan positif Covid-19 dengan dugaan tertular dari suaminya. 

"Hasil uji laboratorium swab anak berusia 4 tahun itu keluar tadi dan dinyatakan negatif Covid-19," kata Harisson kepada awak media. 

Sementara balita tersebut dinyatakan negatif Covid-19, namun sang Mama sekarang harus menjalani isolasi. 

3. Kisah balita di Tolitoli yang awalnya diare, kini berstatus PDP Covid-19

3. Kisah balita Tolitoli awal diare, kini berstatus PDP Covid-19
Freepik/Harryarts

Seorang balita berusia 3 tahun ditetapkan menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 dan harus menjalani isolasi di Rumah Sakit Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. 

Sebelum ditetapkan statusnya, balita tersebut diketahui mengalami diare. Selain diare, ada juga keluhan batuk dan harus menjalani serangkaian pemeriksaan. 

Status PDP Covid-19 ini ditetapkan karena keluarga balita tersebut memiliki riwayat kontak atau pernah berkomunikasi dengan sanak saudaranya yang baru kembali dari Cina pada pertengahan bulan Februari lalu. 

Usai enam hari menjalani masa isolasi dan perawatan intensif, pihak rumah sakit Mokopido mengatakan bahwa balita tersebut telah membaik dan keadaan sehat. Gangguan kesehatan seperti batuk, demam dan gangguan pernapasan tidak lagi dialami balita tersebut.

Pihak rumah sakit masih menunggu hasil pemeriksaan swab pasien dari Jakarta untuk semakin memastikan ada tidaknya infeksi terkait Covid-19. Sampel pasien balita tersebut telah dikirim ke Jakarta sejak 21 Maret lalu. 

Itulah beberapa kisah mengenai balita yang cukup mengharukan di tengah pandemi terkait Covid-19. 

Semoga ketiga balita dan anak-anak Indonesia lainnya selalu dalam keadaan yang sehat ya, Ma.

Baca juga: 

The Latest