Tetap Tenang! Begini Penjelasan Tentang Anak Muntah-Muntah Tanpa Demam

Kenali kondisi ini ya, Ma!

16 Mei 2019

Tetap Tenang Begini Penjelasan Tentang Anak Muntah-Muntah Tanpa Demam
doctorzara.com

Anak yang muntah memang selalu membuat orangtua merasa panik karena takut terjadi sesuatu dengan kesehatannya.

Walau muntah berlangsung sebentar atau bisa terjadi berkali-kali, sebaiknya memang harus perhatikan. Bahkan ada juga kondisi di mana balita bisa mendadak muntah tanpa disertai dengan gejala demam. 

Umumnya muntah yang disertai dengan demam disebabkan oleh infeksi virus, sehingga menurunkan imun tubuh dan menyebabkan muntah-muntah. Namun, balita muntah tanpa demam bisa terjadi karena berbagai faktor. 

Untuk Mama yang ingin mengetahui informasi mengenai muntah-muntah tanpa demam lebih banyak demi kesehatan anak di rumah. Kali ini Popmama.com telah merangkumnya nih. 

Yuk Ma, disimak! 

1. Faktor pemicu anak muntah tanpa disertai gejala demam

1. Faktor pemicu anak muntah tanpa disertai gejala demam
romper.com

Muntah pada anak seringkali ditandai dengan demam, kondisi ini bisa menjadi salah satu gejala akibat sistem pencernaannya sedang tidak baik. Ketika demam lalu muntah itu berarti si Kecil mengalami flu perut atau infeksi mikroorganisme. 

Namun, perlu disadari bahwa beberapa penyebab anak muntah-muntah tanpa adanya gejala demam terlebih dahulu seperti: 

  • Terlalu banyak makan.
  • Terkena infeksi tertentu. 
  • Anak yang menangis terlalu lama.
  • Mengalami mabuk sama perjalanan. 
  • Mengalami alergi atau keracunan makanan. 
  • Adanya efek samping yang dihasilkan setelah minum obat tertentu
  • Mengalami apendisitis atau radang usus buntu yang menyebabkan nyeri pada perut yang makin parah seiring berjalannya waktu.
  • Terlalu banyak melakukan gerakan tubuh yang berlebihan seperti berlari-lari atau melompat-lompat.
  • Adanya indikasi infeksi telinga, infeksi saluran kemih, meningitis atau radang selaput otak. 

Bahkan tak jarang tanpa terjadinya demam, si Kecil yang daya tahan tubuhnya sedang menurun bisa mengalami muntah-muntah dengan kondisi perlu diwaspadai. 

2. Menangani anak muntah dengan menggunakan oralit

2. Menangani anak muntah menggunakan oralit
workingmother.com

Anak-anak muntah memang seringkali memicu kecemasan dari para orangtua ya, Ma. Apalagi Mama sering merasa cemas karena takut si Kecil mengalami gangguan kesehatan. 

Muntah yang berlangsung sebentar seperti terjadi sesekali atau tidak lebih dari dua hari, termasuk kondisi lumrah. Hanya saja kalau muntah sudah berkepanjangan sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter agar penyebabnya bisa dikenali secepat mungkin. 

Saat anak mama muntah, sebaiknya terus diberikan minum air putih untuk menghindari dehidrasi karena kekurangan cairan. Selain air putih, Mama juga bisa memberikan cairan elektrolit berupa oralit. 

Sebelum memberikan oralit pastikan kalau takarannya sesuai dengan anjuran dokter berdasarkan usia dan kondisi fisik si Kecil. Jika muntah-muntah masih berlanjut, usahakan untuk tidak memaksakan dirinya untuk meminum cairan oralit terlebih dahulu.

Selain itu, Mama bisa menyeduh teh chamomile, peppermint atau jahe hangat sebagai pereda rasa mual. Sup kaldu yang disajikan secara hangat juga membantu si Kecil terhindar dari dehidrasi sekaligus memberikan kenyamanan di bagian perut. 

3. Kondisi muntah yang perlu diwaspadai terjadi pada anak-anak

3. Kondisi muntah perlu diwaspadai terjadi anak-anak
raisingchildren.net.au

Penurunan kesehatan tubuh setiap orang tentu menunjukkan reaksi yang berbeda-beda, sehingga saat muntah kondisinya tinggal bisa disamaratakan dengan orang lain. 

Mama mengetahui bahwa muntah tanpa disertai dengan demam perlu diwaspadai bila terjadi karena beberapa kondisi, seperti:

  • Keluar darah saat terjadi muntah

Walau darah yang keluar bersamaan dengan muntah sedikit atau banyak perlu diwaspadai, apalagi jika sudah berwarna kehitaman. 

  • Terjadi nyeri perut yang luar biasa hebat

Umumnya nyeri perut ini akan terjadi di bagian sebelah kanan. Jika si Kecil mudah dan disertai dengan nyeri mulut perlu waspada karena ini bisa menjadi gejala usus buntu. 

Saat nyeri perut sering terjadi, maka kondisi kesehatan anak mama akan semakin memburuk karena tubuh kekurangan cairan. Tubuh si Kecil akan mudah lemas bahkan ada tanda-tanda yang mengarah ke penyakit kuning hingga hepatitis. 

  • Frekuensi muntah yang tidak terkontrol

Muntah yang terjadi secara terus-menerus tentu tidak baik ya, Ma. Kondisi ini menyebabkan semua asupan makanan atau minuman akan keluar kembali, sehingga mudah kehilangan banyak cairan dan nutrisi yang dibutuhkan. 

Jika si Kecil mengalami kondisi muntah yang cukup membuat Mama khawatir seperti di atas, ada baiknya untuk segera periksakan ke dokter. Usahakan tidak terlalu lama menunda karena ini menyangkut kesehatan anak.

Hati-hati juga ketika memberikan obat muntah pada anak karena dapat berdampak buruk untuk kesehatannya. Hindari pula memberikan obat yang mengandung aspirin. Pastikan selalu memberikan obat atas anjuran dari dokter. 

Saat intensitas muntahnya sudah mereda dan nafsu makan mulai pelan-pelan kembali, Mama bisa memberikan asupan makanan yang bisa disesuaikan dengan kondisi anak diare seperti roti, nasi atau sereal sebagai karhohidrat kompleks. Tambahkan juga pelengkap lainnya agar asupan gizi tetap seimbang seperti daging tanpa lemak, sayur dan buah-buahan.     

Itulah beberapa informasi yang bisa Mama lakukan ketika si Kecil di rumah mengalami muntah-muntah tanpa diawali dengan demam.

Semoga bisa membantu ya, Ma! 

The Latest