Nyamuk Aedes aegypti lebih aktif menyerang manusia dengan menghisap darah saat hari masih terang. Pada saat itu, anak cenderung lebih berisiko terinfeksi chikungunya.
Terlebih lagi jika anak sering melakukan aktivitas di luar rumah maupun tidur siang di ruang terbuka. Hal ini membuat si Kecil menjadi target empuk bagi si nyamuk. Cara terbaik untuk mencegah chikungunya yaitu dengan menghindari gigitan nyamuk pembawa chikungunya.
Beberapa hal berikut ini bisa Mama lakukan sebagai langkah pencegahan penyakit chikungunya pada anak:
- Memastikan tidak ada genangan air di lingkungan rumah. Kuras dan bersihkan semua penampungan air minimal seminggu sekali, dan jangan lupa untuk menutupnya.
- Membuang sampah-sampah yang dapat menampung air, misalnya ember bekas, kaleng, pot, atau jerigen rusak.
- Memangkas rumput-rumput liar di pekarangan rumah.
- Membiasakan anak untuk menggunakan pakaian berwarna terang yang menutupi seluruh tubuhnya, terutama saat beraktivitas di luar rumah.
- Mengoleskan lotion anti nyamuk.
- Memasang kasa pada jendela dan pintu untuk mencegah masuknya nyamuk pembawa chikungunya. Selain itu, Mama juga bisa memasang juga kelambu di sekitar tempat tidur anak.
- Memanfaatkan tanaman pengusir nyamuk, misalnya serai.
Tim dokter Jovee, dr. Irma Lidia juga menekankan pentingnya melakukan upaya 3M plus, yaitu:
- Menguras dan menyikat atau menggosok dinding bak dan tempat penampungan air untuk menghilangkan telur nyamuk yang menempel erat di dinding wadah.
- Menutup tempat penampungan air.
- Mendaur ulang, membuang atau mengubur sampah tidak terpakai yang berpotensi menampung air.
"Jangan lupa juga upaya plus-nya. Misalnya memberikan larvasida ke dalam tempat penampungan air yang terlalu besar dan susah dibersihkan. Atau, menanam tanaman pengusir nyamuk dan lain sebagainya." ujar dr. Irma Lidia.
Nah itulah beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mengobati dan mencegah penyakit chikungunya pada balita. Jika Mama melihat tanda dan gejala chikungunya pada anak, jangan tunda untuk pergi ke dokter.
Selain mengonsumsi obat dari dokter, Mama juga harus memastikan anak mengonsumsi makanan bergizi seperti buah-buahan dan sayuran, banyak minum air, serta istirahat yang cukup.
Tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh anak tak kalah penting dalam mencegah terjangkit chikungunya. Sistem imun anak kuat bisa melindungi tubuhnya dari infeksi patogen penyebab penyakit
Itulah penjelasan mengenai gejala dan cara mengatasi chikungunya pada anak balita yang perlu Mama ketahui, semoga bermanfaat ya Ma!