Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
anak tumbuh tinggi
Pexels/Yan Krukau

Intinya sih...

  • Begadang dan kurang tidur memengaruhi hormon pertumbuhan.

  • Minum teh atau kopi yang berhubungan dengan penyerapan nutrisi anak.

  • Kekurangan protein hewani terkait dengan pertumbuhan yang kurang optimal.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tinggi badan anak kerap menjadi perhatian banyak orangtua, terutama saat si Kecil terlihat lebih pendek dibandingkan teman seusianya. Ternyata, pertumbuhan tinggi badan tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik, tetapi juga dipengaruhi oleh kebiasaan sehari-hari yang seringkali luput disadari. 

Mulai dari pola tidur, asupan nutrisi, hingga gaya hidup anak dapat berperan dalam mendukung atau justru menghambat pertumbuhan optimalnya. 

Berikut Popmama.com rangkum beberapa hal yang menyebabkan anak jadi pendek atau pertumbuhan tinggi badan si Kecil kurang maksimal.

1. Begadang dan kurang tidur memengaruhi hormon pertumbuhan

Pexels.com/Tima Miroshnichenko

Tidur yang cukup penting untuk pertumbuhan anak karena tubuh melepaskan human growth hormone (hGH) saat malam hari. Hormon yang membantu panjang badan yang biasanya diproduksi saat anak dalam keadaan deep sleep sekitar pukul 23.00-02.00.

Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur berkaitan dengan produksi hormon pertumbuhan yang lebih rendah, yang pada gilirannya bisa memengaruhi pertumbuhan tinggi badan anak. Walau faktor genetik tetap dominan, kualitas tidur yang buruk dapat mengurangi optimalisasi potensi tinggi badan anak secara keseluruhan. 

2. Minum teh atau kopi yang berhubungan dengan penyerapan nutrisi anak

Pexels/cottonbro studio

Dikutip dari WebMD, kandungan kafein pada kopi tidak ada bukti ilmiah kuat bahwa kafein langsung menghambat pertumbuhan anak. Namun, kandungan kafein pada kopi dapat mengganggu tidur siang/malam pada anak bila dikonsumsi, yang bisa menyebabkan produksi hormon pertumbuhan terganggu.

Selain itu, kandungan tanin dalam teh dan kopi dapat mengikat zat besi non-heme dari makanan, sehingga zat besi lebih sulit diserap oleh tubuh. Kafein juga diyakini dapat menurunkan penyerapan zat besi, terutama ketika dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi. Beberapa studi menemukan konsumsi kopi atau teh bersama makanan dapat mengurangi jumlah zat besi yang tersedia untuk diserap tubuh.

Jika dikaitkan dengan pertumbuhan anak, gangguan penyerapan zat besi dan mineral seperti kalsium akibat konsumsi minuman berkafein (teh/kopi) terutama saat bersama makanan dapat berkontribusi pada nutrisi yang kurang optimal.

Nutrisi yang tidak terserap dengan baik dapat berdampak pada proses pertumbuhan, termasuk tinggi badan jika pola ini terjadi terus-menerus. 

3. Kekurangan protein hewani terkait dengan pertumbuhan yang kurang optimal

Unsplash.com/Kyle Mackie

Asupan gizi termasuk protein yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan tubuh secara keseluruhan. Pasalnya kekurangan protein terutama dari sumber hewani bisa menjadi salah satu faktor menyebabkan pertumbuhan terhambat seperti stunting.

Protein membantu fungsi hormon tubuh untuk pertumbuhan linear tulang dan jaringan, sehingga cukupnya protein di masa anak-anak berkontribusi pada potensi tinggi badan optimal. 

4. Duduk lama menonton TV atau gadget bisa memengaruhi postur

Freepik

Penting sekali membuat anak tetap aktif beraktivitas saat masa pertumbuhannya. Meski tidak ada gangguan langsung dengan menonton TV dan gadget terus-menerus ke tinggi badan anak, ini bisa berhubungan dengan postur anak kelak.

Posisi tubuh yang buruk karena sering menonton TV atau gadget dapat memengaruhi postur tulang belakang, sehingga tubuh tampak lebih pendek dari potensinya. Selain itu, aktivitas fisik yang rutin juga disebutkan sebagai bagian penting untuk mendukung pertumbuhan tulang dan otot.

5. Faktor genetik tetap memegang peranan besar

Freepik

Genetik atau keturunan juga merupakan faktor mayor dalam menentukan tinggi badan seseorang. Berbagai penelitian menyebut kalau 80% dari variasi tinggi badan orang seringkali berkaitan dengan gen yang diwariskan orangtua.

Sedangkan faktor lingkungan (seperti nutrisi, kesehatan, dan pola hidup) menyumbang sisanya. Artinya, meskipun nutrisi dan gaya hidup bisa membantu anak mencapai potensi tingginya, faktor genetika tetap menjadi penentu utama seberapa tinggi anak akan tumbuh.

Itulah tadi hal yang menyebabkan anak jadi pendek. Yuk, berikan nutrisi terbaik untuk anak ya!

Editorial Team