Salah satu kekuatan dari penelitian ini adalah menggunakan data dari anak-anak yang telah dipantau sejak lahir di CHU Saint-Justine pada awal 2000-an oleh Unit Penelitian Universite de Montreal tentang Maladjustment Psikososial Anak (GRIP) dan Institut Statistik Quebec.
Pemantauan ini diselenggarakan dan dilakukan oleh anggota GRIP Dr. Jean Seguin, Dr. Michel Boivin dan Dr. Richard Tremblay. Sebagai bagian dari pemantauan, praktik pengasuhan dan tingkat kecemasan anak dievaluasi setiap tahun pada anak-anak berusia antara 2 tahun hingga 9 tahun.
Data ini kemudian digunakan untuk membagi anak-anak ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan keterpaparan mereka, rendah atau tinggi, hingga kekerasan yang terus-menerus dalam praktik pengasuhan anak.
"Perlu diingat bahwa anak-anak dengan usia antara 2 tahun dan 9 tahun terus-menerus menjadi sasaran praktik pengasuhan yang keras. Ini berarti bahwa perbedaan dalam otak mereka terkait dengan paparan berulang terhadap praktik pengasuhan yang keras selama masa kanak-kanak," ujar Suffren.
Suffren beserta rekan-rekannya kemudian menilai tingkat kecemasan anak-anak dengan melakukan MRI anatomis ketika anak-anak tersebut berusia 12 dan 16 tahun.
Studi ini mencoba mengidentifikasi hubungan antara praktik pengasuhan yang keras, kecemasan anak, dan anatomi otak mereka.
Nah itulah dampak berbahaya pengasuhan keras yang perlu orangtua ketahui sebelum memarahi atau bahkan memukul anak.
Perlu diketahui bahwa setiap anak sedang dalam masa pembelajarannya, perlu kesabaran dan ketekunan dalam mendidik anak, agar anak mendapatkan manfaat didikan orangtua serta tumbuh kembang secara positif.