Hukuman fisik seperti memukul anak seringkali dipilih oleh orangtua karena menyebabkan kepatuhan langsung, namun para peneliti telah menemukan bahwa perubahan perilaku mungkin hanya bersifat jangka pendek.
Faktanya, penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, hukuman fisik tidak efektif dan bahkan dapat menyebabkan masalah perilaku memburuk dari waktu ke waktu. Misalnya, memukul anak meningkatkan perilaku agresif.
Sebuah penelitian tahun 2012 dalam jurnal Canadian Medical Association Journal menemukan bahwa anak-anak yang dipukul lebih mungkin untuk memukul orang lain. Alasannya, hukuman fisik mengajarkan anak-anak untuk memecahkan masalah dengan kekerasan.
Ini juga dapat menyebabkan intimidasi, kekerasan dalam berhubungan, dan perilaku bermasalah lainnya yang bergantung pada kontrol atau kekuasaan atas orang lain.
Ada fakta lainnya, yaitu pada penelitian di tahun 2013 dalam jurnal Child Development Perspective menunjukkan bahwa memukul, menyebabkan anak tidak belajar bagaimana membuat pilihan yang lebih baik. Dan akhirnya, memukul tidak bisa menjadi pencegah perilaku buruk anak.
Hukuman fisik juga merusak hubungan antara anak-anak dan orangtua. Kepercayaan, stabilitas, keselamatan, dan keamanan adalah kunci untuk membantu anak mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola perilaku mereka.
Sedangkan, hukuman fisik seperti memukul dapat mengikis hubungan itu dan membuat pengelolaan perilaku menjadi lebih sulit.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada banyak cara lain untuk mendisiplinkan seorang anak tanpa dengan memukul. Berikut beberapa diantaranya: