7 Alasan Mengapa Anak 5 Tahun Tiba-Tiba Berperilaku Buruk

Dengan mengenali penyebabnya, Mama dapat mencegah anak berperilaku buruk di kemudian hari

3 Maret 2022

7 Alasan Mengapa Anak 5 Tahun Tiba-Tiba Berperilaku Buruk
Pexels/mohamed abdelghaff

Seiring bertambahnya usia anak-anak, mereka tidak secara otomatis berhenti bertingkah. Karena itu, adalah normal bagi anak berusia lima tahun untuk bertingkah dari waktu ke waktu. Namun, ketika tindakan itu terjadi terus-menerus, itu adalah tanda bahwa ada kebutuhan yang tidak terpenuhi.

Berperilaku buruk atau bertingkah, seperti agresi, membangkang, dan tantrum, menjadi cara agar balita dapat menghadapi perasaan takut, kesepian, atau rasa sakit emosional.

Meskipun perilaku ini terkadang membuat Mama merasa frustasi dan kewalahan, menemukan pemicunya dapat membantu Mama mencegah serta mengatasi perilaku buruk pada anak di kemudian hari. Dengan pencegahan yang tepat, perilaku buruk ini akan lebih jarang terjadi.

Kira-kira, apa saja yang menyebabkan seorang anak tiba-tiba berperilaku buruk?

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar alasan mengapa anak 5 tahun tiba-tiba berperilaku buruk. Coba simak pemicunya sampai habis ya, Ma!

1. Rutinitas yang terganggu

1. Rutinitas terganggu
Freepik/vasiliybudarin

Rutinitas adalah sesuatu yang disukai semua anak. Karena itu, ketika ada gangguan besar pada rutinitas, itu dapat menyebabkan anak-anak bertingkah.

Dilansir dari Raising Children, semua anak membutuhkan rutinitas dalam hidupnya. Ini bukan sesuatu yang hanya berlaku untuk bayi dan balita. Hal ini karena, memiliki rutinitas memberikan rasa aman, memungkinkan kebiasaan sehat dipraktikkan, dan anak jadi tahu tentang apa yang akan terjadi sehari-hari.

Anak berusia lima tahun yang aktivitasnya terus berubah-ubah akibat perencanaan yang buruk, jadwal kerja orangtua yang tidak teratur, pindah rumah, bertambahnya anggota keluarga baru bisa menjadi penyebab balita bertingkah.

2. Tidak adanya aturan yang ditegakkan di rumah

2. Tidak ada aturan ditegakkan rumah
Freepik/Satura86

Banyak orangtua yang mungkin menganggap bahwa anak balita masih terlalu muda untuk diberikan aturan. Pada kenyataannya, balita membutuhkan aturan agar ia merasa aman. Ketika aturan itu tidak ditegakkan dan tidak ada struktur apa pun, si Kecil yang berusia lima tahun akan berperilaku buruk.

Dilansir dari Parenting, anak-anak membutuhkan aturan untuk merasa aman. Hal ini karena, jika anak diberi kontrol untuk membuat aturan, itu bisa menakutkan baginya. Selain itu, anak lima tahun juga masih bergantung pada orangtuanya untuk mengajari perilaku mana yang pantas.

Tanpa aturan, anak-anak dapat dibiarkan dalam keadaan yang penuh tekanan, karena mereka tidak mengetahui apa yang diharapkan, dan ini dapat menyebabkannya berperilaku buruk secara konsisten.

Editors' Pick

3. Balita merasa tidak didengarkan oleh orangtuanya

3. Balita merasa tidak didengarkan oleh orangtuanya
Pexels/RODNAE Productions

Ketika si Kecil yang berusia lima tahun tidak merasa sedang didengarkan, ia menganggap bahwa perasaan dan pikirannya tidak berarti dan tidak penting. Sehingga, ini akan menyebabkan berperilaku buruk sebagai hasilnya.

Dilansir dari Parents, ketika orangtua mendengarkan anaknya, anak akan memahami bahwa pikiran dan perasaannya penting.

Misalnya, saat balita melihat Mama Papa tidak punya waktu untuk bermain bersamanya, bermain ponsel ketika anak berbicara, atau tidak mengakui pikiran dan perasaan anak, maka ia akan bertindak.

Tak menutup kemungkinan ini menyebabkan anak menjadi frustasi, dan stres ini akan menyebabkannya bertindak terlalu sering.

4. Pola tidur yang buruk

4. Pola tidur buruk
Freepik/tatianagorbunova

Penyebab lainnya balita tiba-tiba berperilaku buruk adalah kurang tidur. Dilansir dari Today's Parent, dengan 31 persen anak usia sekolah kurang tidur, lebih banyak di kelompok usia ini yang berperilaku buruk daripada sebelumnya.

Menurut publikasi tersebut, anak berusia lima tahun harus tidur 10 hingga 13 jam per malam. Namun di antara aktivitas, tugas sekolah, pola tidur yang buruk, dan begadang, menyebabkan jumlah tidur ini tidak sering tidak terealisasikan.

Balita yang kurang tidur, juga lebih mudah tersinggung. Sehingga menyebabkannya lebih mudah berperilaku buruk. Perilaku ini bahkan bisa terus berlanjut sampai ada perbaikan untuk masalah tidur si Kecil.

5. Balita juga dapat berperilaku buruk akibat merasa lapar

5. Balita juga dapat berperilaku buruk akibat merasa lapar
Freepik arlee.p

Anak berusia lima tahun yang selalu lapar akan lebih mudah berperilaku buruk. Dengan demikian, mengetahui tanda-tanda lapar, dapat mencegahnya menjadi lapar dan marah.

Dilansir dari The Nourished Child, balita mungkin tidak selalu bisa mengungkapkan bahwa ia lapar. Namun, karena anak mengalami perubahan gula darah jauh lebih cepat daripada orang dewasa ketika rasa lapar melanda, hal itu dapat terjadi dengan sangat kuat.

Dan ketika tingkat kelaparan terjadi berulang kali, anak-anak akan menjadi marah, menantang, atau mengalami kehancuran, karena tingkat energinya yang sangat rendah.

Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya lapar dan berperilaku buruk, Mama perlu menawarkan makanan dan camilan bergizi setiap beberapa dua jam sebelum makan siang dan makan malam.

Ketika ada makanan yang terus-menerus ditawarkan, si Kecil akan mendengarkan rasa laparnya dan akan makan saat lapar. Sehingga sebagai hasilnya, ia berhenti berperilaku buruk dalam prosesnya.

6. Mencari perhatian dari orang-orang di sekitarnya

6. Mencari perhatian dari orang-orang sekitarnya
Pexels/Ketut Subiyanto

Mencari perhatian biasanya merupakan alasan pertama dan paling umum seorang anak lima tahun menunjukkan perilaku negatif. Saat MAma menanggapi perilakunya terus-menerus, Mama memenuhi keinginan anak akan perhatian.

Perilaku mengganggu adalah cara anak untuk mendapatkan perhatian yang diinginkan dari orangtua atau orang-orang di sekitar anak secepat mungkin.

Jika tidak menerima perhatian positif yang cukup, ia akan menemukan cara konstruktif agar Mama memerhatikan, bahkan jika itu dilakukan dengan cara yang salah.

Ketika balita berperilaku buruk terus-menerus dan diselesaikan dengan memberi perhatian, ini biasanya merupakan pertanda bahwa anak mengalami masalah perhatian yang perlu diselesaikan dengan cepat.

7. Ingin mendapatkan kendali dari lingkungan sekitar

7. Ingin mendapatkan kendali dari lingkungan sekitar
Pexels/Allan Mas

Mungkin Mama tak menyadari bahwa anak balita usia lima tahun sangat mendambakan harga diri dan kekuasaan. Ketika si Kecil berperilaku buruk di sekitar anak-anak lain, tak menutup kemungkinan bahwa ia ingin merasakan otonomi dan kemandirian.

Anak perlu merasa mengendalikan tindakan dan lingkungannya. Jika anak tidak dapat merasakan kekuatan dan kendali yang kuat, maka berperilaku buruk adalah cara yang dapat dialkukan untuk mendapatkan kembali kendali, meskipun untuk waktu yang singkat.

Nah itulah beberapa alasan mengapa anak 5 tahun tiba-tiba berperilaku buruk. Ketika anak berperilaku buruk, hindari langsung memarahi anak. Mama dapat meminta anak untuk menjauhkan diri dari tempat yang ramai dan menenangkannya terlebih dahulu.

Ketika anak sudah tenang, tanyakan apa yang membuatnya berperilaku buruk. Terkadang, memarahi anak di depan umum hanya dapat membuat situasi semakin sulit dan bahkan tidak menyelesaikan masalah yang mungkin bisa terjadi di kemudian hari.

Baca juga:

Topic:

The Latest