Tak Sulit, Ini 7 Cara Efektif Mengajarkan Anak untuk Sabar

Kesabaran adalah keterampilan penting yang perlu anak pelajari sejak dini

7 Juli 2021

Tak Sulit, Ini 7 Cara Efektif Mengajarkan Anak Sabar
Freepik/Zinkevych

Mengajarkan kesabaran pada anak bagi sebagian orangtua bukanlah hal mudah. Sementara kesabaran merupakan salah satu keterampilan terpenting yang dapat dipelajari anak sejak ia masih berusia muda.

Kesabaran adalah salah satu langkah pertama untuk mempelajari kepuasan yang tertunda, yang berkontribusi tidak hanya pada kesuksesan karier anak di masa depan, tetapi juga kesehatan, hubungan, dan banyak lagi.

Mengajarkan balita untuk bersabar mungkin awalnya tampak membingungkan, tetapi melatihnya setiap hari dapat memperkuat tingkat kesabaran si Kecil.

Seperti apa cara mengajarkan kesabaran pada anak balita? Simak beberapa caranya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!

1. Renungkan arti kesabaran dengan anak

1. Renungkan arti kesabaran anak
Freepik/Olganosova

Melatih kesabaran dengan anak akan sulit kecuali jika Mama memulainya dengan percakapan langsung dan jelas.

Dalam percakapan ini, Mama dapat mempelajari apa yang sudah diketahui anak dan di akhir percakapan, pastikan anak tahu apa itu kesabaran dan mengapa itu penting. Cobalah beberapa permulaan dan tanyakan hal berikut untuk membantu memandu percakapan:

  • Tahukah kamu apa itu kesabaran?
  • Dapatkah kamu memikirkan saat-saat ketika sulit untuk bersabar? Apakah kamu lebih sulit untuk bersabar ketika lelah atau lapar?
  • Apa yang akan terjadi jika tidak ada yang pernah sabar?
  • Apa yang akan terjadi jika lebih banyak orang bersabar?
  • Bagaimana perasaanmu ketika kamu tidak sabar? Apakah itu perasaan yang kamu suka?
  • Apakah kita membuat keputusan yang baik ketika kita tidak sabar dengan seseorang atau sesuatu?
  • Menurutmu bagaimana perasaan orang lain ketika kita tidak sabar dengan mereka?

Jika anak tampaknya tidak yakin bagaimana mengidentifikasi ketidaksabarannya sendiri atau mengetahui bagaimana rasanya, berikan contoh dari Mama sendiri tentang bagaimana perasaan Mama ketika tidak sabar.

2. Jadikan menunggu sebagai pengalaman positif

2. Jadikan menunggu sebagai pengalaman positif
Freepik/Pvproduction

Ketika anak masih kecil, sulit baginya untuk mengerti perlunya atau manfaat dari kesabaran. Tak hanya konsep waktu yang belum berkembang dengan baik, tetapi juga rasa kepuasannya yang tertunda.

Ketika Mama menetapkan jangka waktu untuk sesuatu, seperti kapan sampai di tujuan atau kapan kue akan matang, anak akan sering menanyakan apakah sudah waktunya. Nah di sini, penting untuk tetap sabar, baik, dan positif saat anak bertanya, meskipun itu untuk 20 kalinya.

Ingat, anak tidak berusaha menjadi egois atau kejam dalam pertanyaannya, namun ia hanya belum memiliki kemampuan untuk mengkonseptualisasikan waktu.

Membentak anak atau menghukumnya karena bertanya terlalu banyak akan memperkuat gagasan bahwa menunggu adalah pengalaman negatif. Namun, dengan tetap tenang dan positif saat ia menunggu memperkuat bahwa menunggu bisa menjadi pengalaman yang positif.

Editors' Pick

3. Biarkan anak mengalami penantian

3. Biarkan anak mengalami penantian
Freepik/Wavebreakmedia

Ini sering terjadi ketika orangtua memberikan anak ponsel saat waktu menunggu. Sayangnya, ini bisa menjadi kebiasaan negatif untuk menggunakan layar sebagai cara menjembatani kesenjangan saat menunggu. Mengapa?

Sebuah artikel yang dirilis oleh Boston University Medical Center di tahun 2015, membahas seputar penggunaan perangkat seluler untuk mengalihkan perhatian anak-anak selama tugas-tugas duniawi dapat merugikan perkembangan sosial-emosional anak.

Para peneliti tersebut bertanya, "Jika perangkat ini menjadi metode utama untuk menenangkan dan mengalihkan perhatian anak kecil, apakah mereka dapat mengembangkan mekanisme pengaturan diri internal mereka sendiri?"

Alih-alih memberikan anak ponsel saat menunggu, temukan cara berbeda untuk membantu waktu berlalu dengan cara yang lebih produktif dan menarik. Biarkan anak merasakan waktu berlalu sambil tetap memiliki pengalaman positif.

4. Tepati janji-janji

4. Tepati janji-janji
Freepik/Dragonimages

Tentu Mama bukan satu-satunya orangtua yang pernah menjanjikan sesuatu kepada anak dalam waktu dekat atau jauh dengan harapan anak akan mau menunggu cukup lama, sehingga akan terganggu dan melupakannya.

Namun, kebiasaan ini tidak hanya mencegah anak mengembangkan pemahaman waktu yang akurat, tetapi juga membuat penantian terasa lebih lama dari biasanya.

Sayangnya, ini menciptakan pola pikir pada anak bahwa jika ia harus menunggu lima menit atau sepuluh menit, itu akan benar-benar memakan waktu, karena itulah yang ia pernah alami di masa lalu.

Akurat dan tepati janji ketika anak bertanya berapa lama adalah hal yang penting. Ini juga mengajarkan anak pentingnya menepati janji.

5. Berikan anak informasi yang mudah dimengerti

5. Berikan anak informasi mudah dimengerti
Freepik

Alih-alih menjawab pertanyaan si Kecil yang berulang-ulang, dengan kata-kata "Segera matang!" atau "Sebentar lagi sampai!" lebih baik untuk menjawab dengan informasi. Jika Mama tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan, berikan jumlah jam atau menit kepada anak.

Jika ia tidak begitu memahami konsep waktu, gunakan sesuatu yang berhubungan untuk membantunya membayangkan. Misalnya, “Taman hiburan itu kira-kira jauhnya satu film lagi” atau “Kue ini akan matang saat jarum panjang di jam menunjuk ke angka 8.”

Temukan cara kreatif untuk menyesuaikan pengukuran untuk membantu memasukkan waktu ke dalam istilah yang sesuai untuk anak.

6. Miliki hitung mundur atau representasi visual

6. Miliki hitung mundur atau representasi visual
Freepik

Jika Mama mendapati anak yang cenderung kehilangan kesabaran saat di perjalanan, maka gunakan alat visual untuk membantu meminimalkan pertanyaan. Misalnya, buat penghitung waktu mundur terlihat.

Selama perjalanan panjang, Mama dapat memberikan lembaran peta dengan mobil-mobilan yang bisa dipindahkan setiap jam, untuk menunjukkan lebih dekat ke tujuan.

7. Buatlah latihan menyenangkan yang membuat anak perlu menunggu

7. Buatlah latihan menyenangkan membuat anak perlu menunggu
Freepik/Pvproduction

Menggunakan banyak kesempatan hidup untuk melatih kesabaran itu bagus, tetapi apakah Mama mencari peluang yang aman untuk berlatih kesabaran lebih banyak?

Ada beberapa ide menarik yang bisa Mama coba bersama anak, yaitu diantaranya:

  • Menanam tanaman
  • Baca hanya satu bab dari sebuah buku setiap malam
  • Memerhatikan perubahan ulat menjadi kupu-kupu
  • Memanggang atau masak bersama
  • Pelajari keterampilan baru

Kesabaran merupakan salah satu kualitas terpenting yang harus dimiliki, menjadikannya pelajaran yang berharga seumur hidup. Bahkan orang dewasa pun masih perlu berjuang dengan kesabaran.

Oleh karena itu, penting untuk menanamkan kualitas kesabaran pada anak sejak usia muda dengan memberikan contoh dan melatih kesabaran setiap hari.

Nah, lalu bagaimana cara Mama mengajarkan kesabaran pada anak?

Baca juga:

The Latest