8 Cara Mengajak Anak untuk Mulai Melakukan Tugas Rumah

Tugas rumah dapat mengajarkan anak tentang kemandirian dan tanggung jawab

12 September 2021

8 Cara Mengajak Anak Mulai Melakukan Tugas Rumah
Freepik

Terkadang orangtua bertanya-tanya apakah mereka harus memberikan tugas rumah kepada anak-anak mereka? 

Pertanyaan ini muncul ketika sebagian besar anak memiliki jadwal yang sangat sibuk, baik itu bermain atau belajar (ketika sudah memasuki usia pra-sekolah).

Anak bergegas dari satu aktivitas ke aktivitas berikutnya, dengan sedikit waktu untuk membantu membersihkan rumah atau merapikan meja.

Terlepas dari kekhawatiran tersebut, memberikan tugas kepada balita merupakan salah satu hal terpenting untuk tumbuh kembangnya.

Si Kecil yang memiliki tugas rumah dapat belajar tanggung jawab, dan memperoleh keterampilan hidup yang penting, yang akan membantunya di usia remaja hingga dewasa.

Lantas, bagaimana cara mengajak anak untuk melakukan tugas rumah? Lihat informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini. Tapi sebelumnya, cari tahu dulu apa manfaat mengajak anak melakukan tugas rumah yuk!

Manfaat Mengajak Anak Melakukan Tugas Rumah

Manfaat Mengajak Anak Melakukan Tugas Rumah
Freepik/Pressfoto

Meskipun memberikan tugas rumah pada anak dapat dapat mengurangi beban Mama, itu bukan satu-satunya alasan. Sebuah studi menunjukkan pekerjaan rumah baik untuk anak-anak, berikut beberapa diantaranya:

  • Tugas rumah membuat anak lebih mungkin menjadi orang dewasa yang bahagia, sehat, dan mandiri. Sebuah penelitian Harvard di tahun 2010 menyimpulkan bahwa anak-anak yang memiliki tugas bernasib lebih baik di kemudian hari.
  • Belajar mandiri. Di usia dewasa, anak mungkin akan tinggal secara terpisah dengan orangtua, sehingga ia perlu tahu bagaimana merawat diri sendiri tanpa bantuan terus-menerus dari orangtua.
  • Belajar bertanggung jawab. Melibatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga, mencegah anak tumbuh menjadi manja. Ia harus menyadari bahwa segala sesuatu dalam hidup tak akan selalu mudah, dan itu membutuhkan kerja keras.
  • Meningkatkan harga diri. Ketika anak melakukan tugas rumah, ia dapat merasa bangga dan mendapatkan rasa pencapaian. Anak juga akan merasa dihargai, bagaimana bantuannya membuat Mama lebih baik. Ia juga merasa penting dan menyadari kemampuannya dalam membantu orang lain.
  • Belajar teknik manajemen waktu. Tugas rumah adalah bagian dari kehidupan, dan mempelajarinya sejak kecil membantu anak untuk terbiasa. Ia belajar untuk memasukkannya ke dalam rutinitas dengan semua kegiatan lain, termasuk belajar dan bermain.
  • Belajar empati. Ketika anak ikut serta dalam menjalankan tugas rumah, ia menyadari apa yang dilakukan Mama bukanlah pekerjaan yang mudah. Di sini anak dapat lebih menghargai apa yang Mama lakukan dan ini membantu membangun ikatan yang lebih kuat antara orangtua dan anak.
  • Belajar kerja tim. Melakukan tugas rumah membuat anak belajar bekerja dengan orang lain. Ia belajar menghadapi ketidaksepakatan dan tentang konsekuensi dari kegagalan melakukan tugas, ketika Mama meminta pertanggungjawabannya. Balita nantinya dapat membawa keterampilan ini ke sekolah, universitas, hingga tempat kerja.

Ada begitu banyak manfaat ketika Mama melibatkan anak dalam tugas rumah. Kini, Mama tahu tugas itu baik untuk anak balita, namun bagaimana cara untuk memulainya?

1. Mulai dari usia muda

1. Mulai dari usia muda
Freepik/Bearfotos

Mulailah mendorong anak untuk melakukan tugas rumah yang sederhana sejak ia berusia dua tahun. Balita dapat melakukan pekerjaan sederhana seperti menyimpan mainan, memasukkan pakaian kotor ke keranjang cucian, dll.

Sedangkan untuk anak prasekolah dapat melipat pakaian kecil, memakai pakaian sendiri, belajar menyimpan barang-barang di tempatnya, dll.

Jika ini tidak dimulai di usia muda, Mama masih bisa melakukannya sekarang. Beri tahu anak mengapa Mama ingin memperkenalkannya pada tugas rumah, dan bagaimana hal itu akan bermanfaat bagi semua orang di rumah termasuk dirinya, di masa kini hingga masa depannya.

2. Jangan katakan tidak ketika anak ingin membantu

2. Jangan katakan tidak ketika anak ingin membantu
Freepik/Bearfotos

Si Kecil biasanya sangat ingin membantu dan menawarkan bantuan dengan bertanya “Aku boleh melakukan ini?”.

Tetapi orangtua suka ragu untuk membiarkan anak melakukan apa yang ia minta karena takut anak tidak akan mampu melakukannya, atau khawatir tentang kekacauan yang harus dibersihkan. Namun cobalah untuk mengambil kesempatan dan biarkan anak membantu.

Karena jika Mama selalu mencegah anak untuk membantu, ia mungkin tidak akan datang lagi dengan permintaan tersebut. Jika apa yang anak minta memang bukan sesuatu yang tepat dengan usianya, tawarkan sesuatu yang lain, yang bisa anak lakukan untuk membantu.

Namun jika Mama sedang terburu-buru untuk menyelesaikan sesuatu dan hanya memiliki waktu terbatas, cobalah mengatakan kepadanya bahwa ia dapat melakukannya selama 5 menit, dan kemudian Mama akan melakukannya untuk segera menyelesaikannya.

Walaupun pekerjaannya akan lebih berantakan, ingatlah bahwa itu adalah pengalaman belajar baginya. Ketika anak mampu melakukan tugas dengan caranya sendiri yang tidak sempurna, ia akan merasakan pencapaian dan akan memiliki keinginan untuk melakukan lebih banyak dan lebih baik.

Ini juga mengajarkan anak pelajaran penting untuk mencoba lagi dan lagi ketika ia gagal.

Editors' Pick

3. Berikan tugas berdasarkan usia dan gunakan bagan tugas

3. Berikan tugas berdasarkan usia gunakan bagan tugas
Pexels/Gustavo Fring

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, penting untuk menetapkan tugas sesuai dengan usia dan kemampuan anak.

Mama dapat menggunakan daftar tugas sebagai referensi, tetapi sebelum memberikan tugas, ukur kemampuan anak untuk melakukannya. Ketahuilah bahwa kemampuan setiap anak tidaklah sama, dan Mama tentu tak ingin menempatkan si Kecil dalam tekanan yang tidak diinginkan.

Bagan tugas juga sangat membantu karena membantu anak mengetahui apa yang seharusnya ia lakukan. Dan itu juga memotivasi anak untuk melakukan tugas karena, di penghujung hari, ia dapat memeriksa tugasnya dalam bentuk grafik.

4. Biarkan anak memilih tugasnya sendiri

4. Biarkan anak memilih tugas sendiri
Freepik/Freepic-diller

Melengkapi poin di atas, saat Mama memberikan tugas, biarkan anak memilih apa yang ia sukai. Mungkin ada beberapa tugas yang disukai anak perempuan mama, tetapi tidak disukai oleh anak mama yang laki-laki-laki, begitupun sebaliknya.

Mama dan anak juga bisa membuat kesepakatan untuk memutar tugas setiap minggu, untuk menghindari tugas yang monoton dan tidak ada yang terjebak pada tugas yang tidak disukai terlalu lama.

Tetapi tetapkan beberapa tugas yang "harus dilakukan" tak peduli apakah anak suka atau tidak suka. Misalnya, anak harus selalu diajari untuk membersihkan diri, membersihkan mainan, membersihkan tempat tidur, dan membuang sampah di tempatnya.

5. Melakukan tugas rumah secara bersama-sama

5. Melakukan tugas rumah secara bersama-sama
Freepik

Balita memang memiliki keinginan intrinsik untuk membantu. Tetapi jika tugas-tugas tersebut dilakukan sebagai sebuah tim, ia menjadi lebih termotivasi untuk melakukan tugas-tugas tersebut.

Dalam hal ini, Mama dapat membagi tugas yang lebih besar menjadi tugas yang lebih kecil dan beri tahu anak bagaimana jika semua orang bekerja sama, maka tugas itu dapat diselesaikan dengan mudah.

Misalnya, jikaMama sedang menyapu lantai, Mama dapat meminta anak untuk membersihkan perabotan dan meletakkan semua yang ada di lantai kembali ke tempatnya. Atau jika sedang memasak makanan, mintalah amal untuk membantu mencuci sayuran dan memotongnya.

Mama dapat membuat setiap sesi tetap menarik dengan berbagi cerita lucu saat melakukan tugas bersama. Mama juga dapat menunjukkan kepada anak bagaimana melakukan setiap tugas sehingga dapat memastikan anak melakukannya dengan benar dan aman.

6. Tetapkan waktu tertentu setiap hari untuk melakukan tugas rumah

6. Tetapkan waktu tertentu setiap hari melakukan tugas rumah
Freepik

Dengan menetapkan waktu tertentu dalam jadwal anak untuk melakukan tugas rumah, ini dapat membantunya untuk bersiap. Memiliki rutinitas juga membantu menjadikannya kebiasaan. Ini berarti lebih sedikit permintaan dari Mama dan kerjasama yang lebih mudah dari anak.

Rutinitas bersama dengan bagan tugas membantu mengembangkan sistem yang bermanfaat bagi semua orang. Ketika anak memiliki rutinitas, anak juga dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.

Walaupun ini mungkin tak semudah kedengarannya, seiring waktu ketika anak sudah mengerti harapan yang ditetapkan untuknya, ini akan menjadi lebih mudah untuk anak dan juga untuk Mama.

Untuk membantunya menyelesaikan tugas tepat waktu, Mama dapat memberikan instruksi seperti, “Kamu bisa bermain di luar setelah kamu memasukkan semua pakaian kotor ke dalam keranjang”

Untuk anak yang lebih kecil, Mama dapat memotivasinya untuk menyelesaikan tugas dengan mengatur timer. Atur timer dan minta anak untuk merapikan mainan sebelum berbunyi. 

7. Kesabaran adalah kuncinya

7. Kesabaran adalah kuncinya
Freepik/prostooleh

Tentu saja Mama harus memiliki kesabaran untuk menerapkan rutinitas baru ini. Mungkin butuh waktu bagi anak untuk terbiasa. Dan bersiaplah untuk menerima semua pekerjaan yang awalnya masih terlihat berantakan.

Misalnya seperti pakaian yang dilipat aneh dan lantai yang tidak dibersihkan dengan sempurna, terima semua sebagai bagian dari pelajaran. Si Kecil akan menjadi lebih baik dalam beberapa tahun dan itu semua akan sepadan dengan usaha.

Jangan mengkritik atau memarahi, karena akan membuatnya enggan untuk melanjutkan. Sebaliknya, dorong upaya anak dengan lembut dan tunjukkan kepadanya bagaimana ia dapat melakukannya lebih baik di lain waktu.

Biarkan anak juga tahu bahwa partisipasinya memiliki peran penting dalam menjalankan rumah tangga.

8. Jangan memaksa anak

8. Jangan memaksa anak
Freepik/Wavebreakmedia

Inti dari sistem tugas adalah untuk mengajari anak keterampilan hidup yang penting ketika ia nantinya akan hidup sendiri. Pada saat yang sama, Mama akan menerima bantuan, dan itu juga akan membuat hidup lebih mudah.

Tapi memaksakannya pada anak akan berdampak negatif. 

Gagasan di balik membuat anak melakukan tugas rumah adalah untuk membuatnya menyadari potensi dan perannya sendiri dalam menjalankan rumah tangga. Tetapi itu harus berasal dari inisiatifnya sendiri.

Mulailah dengan tugas-tugas yang anak sukai dan perlahan bangun dari sana, dengan memberikan dukungan dan penghargaan.

Nah itulah beberapa manfaat dan cara mengajak anak untuk melakukan tugas rumah sejak usia dini. Anak dapat belajar banyak dari melakukan tugas rumah tangga. Maka, jangan ragu untuk memulainya sejak usia dini. Karena ini akan mengembangkan kebiasaan positif yang akan bertahan hingga usianya dewasa nanti.

Baca juga:

The Latest