5 Cara Simpel Mengajarkan Anak untuk Memaafkan Orang Lain

Mengajarkan anak untuk menjadi seseorang dengan welas asih yang tinggi

14 Mei 2021

5 Cara Simpel Mengajarkan Anak Memaafkan Orang Lain
Freepik/Toystoryss

Menjaga hubungan satu sama lain adalah salah satu elemen paling vital dan diperlukan manusia yang merupakan makhluk sosial. Semakin bertambah usianya anak, ia akan bertemu dengan orang-orang baru dalam hidupnya.

Tak jarang ia nantinya akan mengalami masa-masa sulit dan bertemu dengan konflik bersama orang lain.

Sehingga, peran Mama sebagai orangtua adalah penting untuk menunjukkan pada anak bagaimana cara mengatasinya dengan tepat.

Dengan menjadi teladan yang mengajarkan memaafkan, Mama memberi anak arah untuk membantunya mengembangkan ketabahan, ketekunan, dan kemampuan untuk mengangkat kepala saat terjadi perselisihan.

Bagaimana cara mengajarkan anak untuk menjadi seseorang yang pemaaf? Berikut Popmama.com telah menyiapkan beberapa cara mengajarkan anak memaafkan orang lain di bawah ini!

1. Awali dengan memilih untuk memaafkan

1. Awali memilih memaafkan
Freepik/Odua

Memaafkan sesama dimulai dengan pilihan. Ini bukan berarti meminta orang lain melakukan pertanggungjawaban. Pilihan untuk memaafkan, berarti menolak untuk membiarkan orang lain mengendalikan pikiran, perasaan, hubungan, atau tindakan.

Ini merupakan keputusan, ketika anak siap untuk mengambil kembali kekuatan pribadi dan tidak membiarkan orang lain menguasai dirinya.

Bicarakan tentang pengampunan dengan anak. Bagikan perjalanan Mama dengannya. Dengan melepaskan beban emosional yang dapat ditimbulkan oleh keluhan dan rasa sakit hati, anak nantinya akan mampu merasakan berkah dari pengampunan.

Editors' Pick

2. Mengintrospeksi diri

2. Mengintrospeksi diri
Freepik/Mne_len

Pikiran dapat memengaruhi perasaan dan bagaimana pada akhirnya menentukan cara berperilaku anak. Sebagian besar waktu, seringkali dihabiskan untuk merenungkan masa lalu atau merencanakan masa depan.

Saat anak berada di kehidupan yang terjadi sekarang, ia perlu menyelaraskan pikiran dan memeriksanya sendiri, alias instrospeksi diri. Dengan melakukan instrospeksi, anak akan memahami bagaimana menanggapi dan beradaptasi dengan bijaksana.

Selain itu, berkumpul bersama orang yang dicintai juga merupakan cara terbaik menjalani hidup dengan tanpa rasa penyesalan. Penting untuk memiliki jadwal keluarga dengan saling terhubung serta berbagi, tanpa gadget dan gangguan lain.

3. Berlatihlah memaafkan setiap hari

3. Berlatihlah memaafkan setiap hari
Freepik/Rakchai

Sebagian besar anak mungkin berpikir tentang memaafkan sebagai tugas penting yang berhubungan dengan masalah besar. Pada kenyataannya, memaafkan adalah kebutuhan sehari-hari yang sangat penting untuk membina hubungan yang sehat dan bermakna.

Apakah anak merasakan sedikit ketidaknyamanan dari tindakan orang lain di rumah? Sebutkan saja, kemudian bicaralah kepada diri sendiri tentang memaafkan dan melepaskannya.

Tunjukkan bagaimana tindakan memaafkan dapat membantu anak dalam melewati rasa sakit, menemukan kesembuhan, dan akhirnya memperkuat secara fisik, mental, dan emosional.

4. Panggil rasa keberanian dalam diri

4. Panggil rasa keberanian dalam diri
Freepik/User18526052

Tidaklah mudah untuk melepaskan suatu kesalahan orang lain, terutama ketika orang yang menyakiti anak tidak menyesal, atau lebih buruk lagi, tidak peduli.

Maka keberanian adalah kemauan dan kemampuan untuk menghadapi ketakutan serta ketidaknyamanan, daripada melawan atau menghindarinya. Dilansir dari mindbodygreen.com, para ahli mengatakan bahwa keberanian itu seperti otot, dan siapapun bisa melatihnya untuk membuatnya lebih kuat.

Bagaimana? Yaitu dengan menggunakan afirmasi positif untuk membantu anak dalam menyusun ulang pemikiran negatif dan mengembalikannya ke jalur yang benar, seperti mengucapkan “Saya mampu, saya layak, saya cukup, saya memilih cinta.”

5. Menjadi teladan bagi anak dan belajar mengatasi emosi

5. Menjadi teladan bagi anak belajar mengatasi emosi
Freepik/Zinkevych

Bukan rahasia umum lagi jika  anak memandang orangtua sebagai panutan. Bagaimana Mama mengatasi amarah, berbicara tentang keluhan, memilih untuk memaafkan, dan mengatasi kekecewaan sehari-hari, kemungkinan besar anak dapat mengikutinya.

Membangun kecerdasan sosial dan emosional diri Mama sendiri, seperti kemampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mengekspresikan emosi, dengan cara yang produktif dan sehat, memberi anak pemahaman untuk melakukannya.

Penting bagi orangtua untuk tetap sadar bahwa anak belajar dari orangtua dalam setiap situasi, sehingga Mama harus terus bangkit di setiap kesempatan dan menawarkan versi terbaik dari diri sendiri.

Nah itulah beberapa cara yang bisa Mama terapkan sehari-hari untuk mengajarkan anak arti memaafkan.

Pada akhirnya, Mama dapat membesarkan anak yang welas asih dan mampu menanggapi situasi dengan bijaksana.

Meskipun memaafkan adalah cara paling efektif untuk mengurangi dan mengatasi rasa sakit, dibutuhkan keberanian untuk memaafkan orang lain.

Ketika anak memahami bahwa ia diperkuat oleh setiap tantangan, ia akan memupuk keberanian untuk menjalani hidup dengan sepenuh hati dan memilih cinta daripada rasa takut.

Baca juga:

The Latest