10 Ciri-Ciri Anak dengan Kepribadian Softboy, Dikenal Lemah Lembut

Memiliki hati yang lembut dan penuh kepedulian terhadap orang lain

29 Maret 2023

10 Ciri-Ciri Anak Kepribadian Softboy, Dikenal Lemah Lembut
Freepik/natashasafronova1986

Mama yang aktif di media sosial, pasti sudah tak asing dengan istilah "softboy".

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah ini dipopulerkan di TikTok, dan banyak diikuti oleh beberapa aktor atau penyanyi dalam atau luar negeri yang memperlihatkan penampilan yang lebih lembut. Tetapi, istilah ini sebenarnya lebih dari sekadar gaya atau penampilan saja.

Seperti namanya, istilah ini mengidentifikasi seorang anak laki-laki yang menampilkan sifat-sifat yang lebih lembut. Mulai dari cara mereka bertindak hingga cara mereka berpakaian.

Seperti apa ciri-ciri anak dengan kepribadian softboy? Nah dilansir dari The Guardian, berikut informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!

1. Lembut dalam ekspresi wajah dan sikap tubuh

1. Lembut dalam ekspresi wajah sikap tubuh
Freepik/Jcomp

Anak softboy memiliki sifat yang lembut karena mereka cenderung menunjukkan kepekaan emosional, kepedulian terhadap orang lain, dan menghindari perilaku yang agresif atau dominan.

Sifat lembut ini sering kali dianggap sebagai karakteristik feminin. Tetapi pada kenyataannya, sifat ini bisa dimiliki oleh siapa saja, baik pria maupun wanita.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan sifat lembut pada seorang anak softboy adalah lingkungan keluarga dan budaya yang mendukung pengembangan empati dan sikap penghormatan terhadap orang lain

Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua anak softboy memiliki sifat lembut yang sama, dan sifat lembut juga tidak selalu menjadi karakteristik utama dari seorang anak softboy.

2. Mampu berbicara terbuka tentang perasaannya

2. Mampu berbicara terbuka tentang perasaannya
Freepik/Gpointstudio

Jika umumnya anak laki-laki cenderung menutup diri dari perasaan, anak dengan kepribadian softboy mungkin lebih mampu berbicara terbuka tentang perasaannya, karena cenderung lebih terbuka dan peka terhadap perasaan dan emosi mereka sendiri.

Anak juga lebih mudah merasa nyaman untuk berbicara tentang perasaan mereka karena tidak merasa malu atau takut untuk mengekspresikan perasaannya.

Terbuka terhadap emosi diri sendiri ini memberikan beragam manfaat bagi tubuh. Misalnya, anak jadi lebih minim stres, kesehatan mental yang lebih baik karena anak lebih mudah memahami dan mengatasi emosi negatifnya, meningkatkan kesadaran diri, meningkatkan kreativitas, dan meningkatkan kualitas hubungan interpersonal.

3. Menunjukkan sikap hormat dan memperlakukan orang lain dengan baik

3. Menunjukkan sikap hormat memperlakukan orang lain baik
Freepik/Freepic-diller

Anak dengan kepribadian softboy mampu memperlakukan orang lain dengan baik,  karena mereka memiliki kepekaan emosional dan sikap penghormatan terhadap orang lain, terutama terhadap perempuan.

Hal ini ditandai dengan anak yang tidak memperlihatkan sikap superior atau dominan dalam hubungan pertemanan, melainkan lebih suka berbicara dan membangun hubungan yang akrab daripada mencari keuntungan atau kekuasaan.

Mereka cenderung menghindari stereotip maskulinitas, seperti mengekspresikan agresi atau bersikap dominan terhadap orang lain, terutama perempuan.

4. Lebih suka berdamai dalam menyelesaikan konflik

4. Lebih suka berdamai dalam menyelesaikan konflik
Pixabay/White77

Kepribadian selanjutnya dari anak softboy adalah mereka lebih suka cara yang damai daripada menyelesaikannya dengan konflik atau agresi.

Hal ini karena mereka cenderung memprioritaskan hubungan yang harmonis dan saling menghargai dengan orang lain.

Ia juga cenderung lebih memperhatikan perasaan dan kebutuhan orang lain, dan akan berusaha untuk mempertahankan hubungan yang harmonis dengan menghindari konflik yang merugikan kedua belah pihak.

Editors' Pick

5. Memiliki kepekaan sosial yang tinggi

5. Memiliki kepekaan sosial tinggi
Freepik/Jcomp

Selain terbuka dengan perasaannya sendiri, anak dengan kepribadian softboy juga seringkali peka terhadap perasaan orang lain dan dapat membaca isyarat sosial dengan baik.

Keterampilan ini dapat membantunya lebih memahami reaksi dan perasaan orang lain dalam situasi tertentu, sehingga lebih mampu memperkirakan bagaimana reaksi mereka akan diterima dan lebih nyaman untuk berbicara tentang perasaan mereka dengan orang lain.

6. Memiliki rasa empati yang kuat dan peduli dengan kesejahteraan orang lain

6. Memiliki rasa empati kuat peduli kesejahteraan orang lain
Photo by Ketut Subiyanto

Terkait dengan poin di atas, anak dengan kepribadian softboy ini memiliki empati dan kepedulian yang kuat, karena mereka cenderung memiliki kepekaan emosional yang lebih tinggi terhadap orang lain.

Mereka mampu merasakan dan memahami perasaan dan kebutuhan orang lain, dan cenderung memperlakukan orang lain dengan sopan dan menghargai.

Ketika anak memiliki sifat empati dan kepedulian yang tinggi, ini dapat membantunya membangun hubungan yang baik dengan orang lain.

Serta, ketika anak mampu memperhatikan perasaan dan kebutuhan orang lain, orang tersebut akan merasa dihargai dan lebih mungkin untuk merespon dengan sikap yang sama.

7. Cenderung berpikir kritis dan reflektif

7. Cenderung berpikir kritis reflektif
Freepik/Jcomp

Akibat sifat empati dan kepedulian yang tinggi terhadap orang lain, anak dengan kepribadian yang lemah lembut ini juga cenderung selalu mempertimbangkan sudut pandang orang lain.

Tak jarang dirinya menempatkan diri pada posisi orang lain, dan mempertimbangkan bagaimana tindakan mereka dapat memengaruhi orang lain.

Dari kebiasaan inilah tak heran apabila anak memiliki kemampuan untuk berpikir kritis dan reflektif, dalam memahami situasi dan mempertimbangkan konsekuensi dari tindakannya.

8. Tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan

8. Tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan
Freepik/mdjaff

Anak softboy juga tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan karena mereka cenderung mempertimbangkan semua faktor yang relevan dengan situasi tersebut.

Mereka tidak hanya fokus pada keuntungan pribadi, tetapi juga memperhatikan kepentingan orang lain dan dampak tindakan mereka pada orang lain.

Tak hanya itu, anak juga cenderung mempertimbangkan nilai-nilai moral dan etika dalam pengambilan keputusan. Ia terkadang mencari informasi tambahan dan menanyakan saran dari orang terdekat sebelum mengambil keputusan.

9. Tidak suka mendominasi dalam pergaulan

9. Tidak suka mendominasi dalam pergaulan
Freepik/Rawpixel-com

Anak softboy cenderung tidak mendominasi dalam pergaulan karena mereka memiliki sifat yang lebih lembut, empati dan peduli terhadap orang lain.

Mereka lebih memperhatikan perasaan dan kepentingan orang lain, dan tidak ingin membuat orang lain merasa tidak nyaman atau tidak dihargai. Oleh karena itu, mereka tidak cenderung mengambil kendali penuh dalam situasi sosial.

Ia juga lebih suka bekerja sama daripada bersaing, dan berfokus membangun hubungan dan mengembangkan keterampilan sosial yang positif.

10. Memiliki pengetahuan yang luas pada dunia seni, musik, dan budaya populer

10. Memiliki pengetahuan luas dunia seni, musik, budaya populer
Pexels/Ketut Subiyanto

Jika dibandingkan dengan olahraga atau permainan video, anak-anak dengan kepribadian softboy cenderung lebih tertarik dengan seni, musik, dan budaya populer. Tak hanya sekadar tertarik, mereka juga memiliki pengetahuan yang luas tentang hal-hal ini.

Bukan tanpa alasan, anak tertarik pada bidang terebut karena seringkali mengekspresikan emosi, pengalaman hidup, dan sudut pandang yang sama-sama dihargai.

Seperti yang kita tahu, seni dan musik dapat mengekspresikan perasaan yang sulit untuk diungkapkan dalam kata-kata, sehingga membantu anak untuk mengeksplorasi dan memahami perasaannya sendiri.

Budaya populer juga dapat menjadi wadah bagi anak untuk menemukan kesamaan dengan orang lain yang memiliki minat yang sama. Hal ini bertujuan agar anak mampu membagikan pengalaman dan opini tentang karya seni dan musik yang dinikmati.

Nah itulah beberapa ciri-ciri anak dengan kepribadian softboy, yang perlu Mama ketahui. Seringkali istilah ini juga bisa menjadi bahan "bully" bagi anak-anak karena digunakan dalam konotasi negatif dan merendahkan, dengan asumsi bahwa anak laki-laki terlalu lembut.

Namun perlu diingat, bahwa setiap anak memiliki kepribadian yang unik, dan tak ada satu jenis kepribadian maskulin atau feminim yang dipandang secara "benar" atau "salah.

Baca juga:

The Latest