Kenali Apa Itu Berpikir Abstrak dan Cara Mengasahnya pada Balita

Mengajak si Kecil bermain peran dapat menguatkan pemikiran abstraknya lho!

11 Oktober 2023

Kenali Apa Itu Berpikir Abstrak Cara Mengasah Balita
Freepik/Gpointstudio

Selama setiap tahap perkembangan, anak prasekolah akan belajar mengembangkan kemampuan untuk merangkul pemikiran abstrak.  

Berpikir abstrak memungkinkan seorang anak mengubah pemikiran sederhana menjadi adaptasi baru yang imajinatif. Setelah usia dua tahun umumnya seorang balita akan mengeksplorasi pemikiran abstrak.

Namun Mama mungkin bertanya-tanya, apa itu berpikir abstrak dan apa saja manfaatnya? 

Nah kali ini Popmama.com akan menguraikan apa itu pemikiran abstrak dan memberikan cara-cara tepat untuk memicu pemikiran abstrak dalam kehidupan sehari-hari anak balita.

Yuk simak!

Apa itu Berpikir Abstrak?

Apa itu Berpikir Abstrak
Freepik/Jcomp

Dilansir dari Healthline, berpikir abstrak adalah kemampuan untuk memahami konsep-konsep yang nyata, seperti kebebasan, tetapi tidak secara langsung terikat pada objek dan pengalaman fisik yang konkret.

Berpikir abstrak juga merupakan sebuah kemampuan untuk menyerap informasi dari indera dan membuat koneksi ke dunia yang lebih luas. Umumnya, saat anak-anak berkembang, mereka menggunakan pemikiran abstrak untuk:

  • Mengklasifikasikan objek dan pengalaman
  • Menghadapi situasi yang belum pernah mereka alami sebelumnya
  • Menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang ada
  • Rencanakan rangkaian acara
  • Mengidentifikasi solusi untuk masalah

Ambil contoh, boneka beruang misalnya. Anak-anak dengan pemikiran konkret mungkin menyadari bahwa boneka beruang adalah mainan atau hadiah ulang tahun dari Mama.

Sedangkan anak-anak yang berlatih berpikir abstrak dapat memahami bahwa boneka beruang adalah teman bermainnya, pasien ketika bermain dokter-dokteran, atau menjadi tamu di pesta minum teh.

Manfaat Berpikir Abstrak Bagi Balita

Manfaat Berpikir Abstrak Bagi Balita
Freepik/Freepic-diller

Anak yang berpikir secara abstrak, dituntut untuk berpikir secara simbolik dan imajinatif dalam menyelesaikan masalah. Sehingga secara tak langsung, berpikir abstrak dapat menguatkan keterampilan anak dalam berimajinasi.

Namun tak hanya itu saja, ada beberapa manfaat lainnya dari berpikir abstrak. Yaitu:

  • Membangun rasa empati pada anak
  • Memelihara keterampilan kreatif 
  • Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
  • Mengembangkan pengendalian diri
  • Mendorong pemikiran mandiri
  • Meningkatkan kemampuan belajar anak

Kegiatan untuk Membantu Anak Mengembangkan Keterampilan Berpikir Abstrak

Sebagai orangtua, Mama dapat membantu membimbing pengalaman anak untuk mengembangkan pemikiran abstrak yang lebih dalam. Seorang anak dapat memiliki pemikiran yang abstrak jika ia tidak hanya berfokus pada "bagaimana?" namun juga "mengapa?"

Dilansir dari Miracle recreation dan Parenting Firstcry, berikut adalah strategi mengembangkan keterampilan berpikir abstrak balita secara lebih rinci:

Editors' Pick

1. Sering mengajak anak bermain permainan peran

1. Sering mengajak anak bermain permainan peran
Freepik/shurkin_son

Penting bagi orangtua untuk merangsang imajinasi balita dan mendorongnya untuk terlibat dalam permainan konsep abstrak. Misalnya seorang anak yang berlatih berpikir konkret melihat pisang sebagai buah yang lezat.

Sedangkan balita yang mempraktikkan pemikiran abstrak memandang pisang sebagai buah juga, tetapi juga sebagai telepon untuk menelepon teman, wajah tersenyum untuk mengubah ekspresi wajah mereka atau apa pun yang dapat ia bayangkan.

Untuk mengembangkan pemikiran ini, sering-seringlah ajak si Kecil untuk bermain pura-pura. Anak menggunakan pemikiran ini untuk mengubah diri dan lingkungannya menjadi sesuatu yang imajinatif.

Latihan ini membantu anak memahami sesuatu yang tidak atau belum benar-benar terjadi. Peralatan bermain bertema dapat mendorong balita untuk memperluas proses berpikirnya, tentunya yang berkaitan dengan dunia di sekitarnya.

2. Mengarang cerita buatan sendiri

2. Mengarang cerita buatan sendiri
Pexels/Gustavo Fring

Mirip dengan menggunakan permainan peran, Mama dapat mengaktifkan pikiran abstrak anak dengan mendorongnya untuk berimajinasi dan menulis cerita sendiri.

Dengan menulis, si Kecil dapat belajar bahwa huruf dan angka adalah simbol yang dapat ia gunakan untuk mewakili pikirannya .

Jika anak merasa kesulitan untuk mendapatkan inspirasi, Mama dapat membacakan ide-ide yang sudah ditulis orang lain, sehingga balita memahami bagaimana mengekspresikan idenya sendiri. Cara ini merupakan salah satu terobosan bagi kemampuan berpikir abstrak pada anak-anak dan remaja.

Bahkan jika seorang anak belum dapat menulis, ia dapat menggunakan simbol-simbol buatannya sendiri untuk menuliskan sebuah ide. Mama mungkin akan melihat seperti coretan yang ditulis dengan hati-hati, tetapi anak masih mempraktikkan proses berpikir abstrak yang sama.

3. Membacakan cerita untuk anak dengan cara yang berbeda

3. Membacakan cerita anak cara berbeda
Freepik

Membaca buku dapat memberikan banyak manfaat bagi anak-anak sejak usia dini, termasuk mengasah pemikiran abstraknya. Untuk membiasakan membaca, biarkan si Kecil memilih buku yang tampaknya menarik baginya.

Mama dapat membangkitka pemikiran abstrak anak sebelum, selama dan setelah membaca dengan melakukan:

Kesimpulan

Sebelum membaca, tanyakan kepada balita apa yang membuatnya memilih buku itu, seperti  "Apakah ukuran bukunya yang menarik?" atau "Apakah sampulnya menarik perhatian?". Dengan menggunakan informasi di sampul depan dan belakang, bujuklah anak untuk menarik kesimpulan tentang apa yang ia pikirkan tentang buku itu.

Prediksi

Saat membacakan buku, berhentilah sejenak dan minta anak untuk membuat prediksi tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Seperti, "Akankah tokoh ini menemukan apa yang mereka cari?" atau "Masalah apa yang akan mereka mungkin hadapi di sepanjang jalan?"

Asumsi imajinatif

Setelah membaca, tanyakan kepada balita bagaimana jika ia mengubah jalan ceritanya. Atau apakah ia ingin menambahkan tokoh lain di buku ini. 

Dengan menggunakan pemikiran abstrak ini, balita akan mengembangkan pemahaman sebab-akibat dari rangkaian peristiwa dan mengidentifikasi solusi untuk masalah imajinatif karakter. Keterampilan ini akan membantunya saat menangani pengalaman dunia nyata

4. Melakukan eksperimen sains bersama-sama

4. Melakukan eksperimen sains bersama-sama
Freepik/rawpixel.com

Eksperimen sains adalah cara yang bagus untuk menjaga pikiran anak-anak tetap terlibat dalam pemikiran abstrak sambil juga menikmati berbagai konsep STEM alias science (sains), technology (teknologi), engineering (teknik), dan math sains (matematika).

Eksperimen tidak harus inovatif atau melebihi anggaran Mama. Kegiatan ini hanya bertujuan untuk membuat si Kecil bertanya, “Mengapa ini terjadi?”

Mama juga dapat menanamkan anak pemikiran sebab-akibat yang serupa dalam kehidupan sehari-hari. Seperti pada saat Mama mengajak balita bermain di luar, kenali aspek lingkungan Anda dan ajukan pertanyaan yang menggugah pikiran.

Misalnya, jika melihat seekor burung, tanyakan kepada balita mengapa burung bisa terbang dan manusia tidak.

5. Jangan ragu untuk memberikan perspektif baru

5. Jangan ragu memberikan perspektif baru
Freepik/Lookstudio

Dorong anak untuk memunculkan perspektif baru. Misalnya Mama bisa menanyakan bagaimana anak bisa mendapatkan dengan teman baru di taman. Ia mungkin akan menjawab dengan menanyakan nama atau mengajaknya bermain.

Setelah anak menjawab, Mama bisa memberikan sudut pandang lain, seperti membagikan camilan atau meminjamkan mainan. Mengajukan sudut pandang ini bisa merangsang otak si Kecil untuk memikirkan cara baru, dalam hal ini berarti mendapatkan teman baru.

Memberikan perspektif atau sudut pandang baru, adalah cara yang bagus untuk mendorong pemikiran abstrak dalam perkembangan anak serta membangun empatinya.

Nah itulah beberapa informasi seputar kenali apa itu berpikir abstrak & cara mengasahnya pada anak. Ingatlah bahwa proses mengembangkan pemikiran abstrak ini tidak instan. Ini tergantung pada seberapa awal Mama memulai proses pembelajaran.

Selain itu, penting bagi orangtua untuk memberikan anak ruang untuk berpikir bebas. Biarkan si Kecil bertanya, dan jangan memarahi atau menghukumnya ketika ia tidak cepat belajar.

Baca juga:

The Latest