10 Manfaat Penting Mengajarkan Meditasi pada Anak Balita

Mulai dari mengurangi stres hingga meningkatkan kesehatan mental

13 September 2021

10 Manfaat Penting Mengajarkan Meditasi Anak Balita
Freepik

Anak-anak dan meditasi tampak sebagai dua hal yang tidak cocok, karena meditasi membutuhkan pemikiran yang dalam, introspeksi yang dalam, dan tenang. Sedangkan balita dikenal sangat aktif hingga sulit fokus.

Namun masih banyak orangtua yang belum tahu, tentang manfaat meditasi yang melampaui tantangannya. Dari meditasi, Mama bisa mengajari anak tentang keterampilan hidup berharga yang dapat ia gunakan sepanjang hidupnya.

Lebih khusus lagi, kali ini Popmama.com akan membahas 10 manfaat dari mengajar meditasi untuk anak-anak:

1. Mengurangi stres

1. Mengurangi stres
Freepik/kariyukav

Banyak orang dewasa tampaknya berpikir bahwa anak-anak tidak perlu bermeditasi hanya karena mereka tidak merasa stres.

Namun, apa yang tampak seperti kekhawatiran kecil bagi orang dewasa, mungkin jauh lebih buruk dari sudut pandang anak-anak, yang belum belajar bagaimana mendeteksi stres dan mengatasi stres dengan cara yang sehat.

Banyak peristiwa dan perubahan yang dapat dengan mudah dikelola oleh orang dewasa, namun dapat menyebabkan banyak stres pada anak-anak.

Ini membuat meditasi menjadi latihan yang bagus untuk anak-anak dari segala usia. Jika Mama memerhatikan bahwa seorang anak mudah tersinggung, tidak seperti biasanya, atau melanggar pola tidur, ini mungkin merupakan tanda-tanda stres.

Ajarkan anak bagaimana meredakan kekhawatiran yang bercampur aduk dalam pikirannya dengan mengendalikan pernapasan dan pikiran. Waktu terbaik untuk memperkenalkan meditasi penghilang stres adalah setelah perubahan besar dalam kehidupan anak, seperti pindah ke rumah baru atau mulai sekolah untuk pertama kalinya.

2. Anak bisa mengontrol emosinya menjadi lebih baik

2. Anak bisa mengontrol emosi menjadi lebih baik
Freepik/Cookie_studio

Selain stres, anak-anak rentan terhadap serangan emosi kuat lainnya seperti kemarahan dan rasa malu, yang mungkin tidak dapat diungkapkan atau lepaskan dengan cara yang sehat.

Belajar meditasi akan memungkinkan anak untuk lebih sadar tentang hal-hal dan peristiwa yang memengaruhi emosinya.

Tak seperti orang dewasa, si Kecil tidak selalu tahu bagaimana mengungkapkan perasaannya, terutama karena ia mungkin tidak tahu alasan mengapa dirinya merasa seperti itu.

Introspeksi mendalam yang dilakukan saat bermeditasi mungkin dapat membantu balita menemukan penyebab langsung dari perasaan kuatnya, dan dengan demikian akan membantu anak berbicara kepada Mama tentang cara mengatasi ledakan emosi dengan mengatasi akar penyebabnya.

3. Memberikan teknik menenangkan saat menghadapi serangan kecemasan

3. Memberikan teknik menenangkan saat menghadapi serangan kecemasan
Freepik/Jekatarinka

Dilansir dari Anxiety and Depression Association of America, secara mengejutkan, anak-anak dapat mengalami serangan kecemasan dan gangguan panik. Dan dalam penerapannya, meditasi memberi anak teknik tentang cara mengatasinya.

Strategi meditasi seperti menghitung hal-hal tertentu di sebuah ruangan, seperti mencari lima benda hijau di dalam ruangan, juga dapat membantu ketika anak mengalami perasaan kecemasan dan serangan panik.

Lebih penting lagi, meditasi juga mengajari balita bagaimana memerhatikan emosi dan lingkungannya, untuk mencari tahu kapan serangan panik akan datang. Sehingga anak dapat menggunakan beberapa teknik meditasi sebelum berkembang menjadi kekacauan.

Bahkan beberapa orang dewasa pun mengalami kesulitan mencegah serangan kecemasan, sehingga anak-anak yang belajar lebih awal bagaimana mengidentifikasi pemicu, akan menjadi keuntungan yang lebih baik yang ia miliki dalam hidup.

4. Meningkatkan kesehatan mental

4. Meningkatkan kesehatan mental
Freepik/Karlyukav

Dilansir dari Everyday Health, ada hubungan yang tidak dapat disangkal dari bermeditasi, yaitu memiliki kesehatan mental yang lebih baik.

Ketenangan dan kedamaian yang didapatkan setelah setiap sesi meditasi, umumnya cukup untuk membuat anak dalam suasana hati yang baik sepanjang hari. Ketika rutin dilakukan, meditasi dapat meningkatkan perasaan puas dan damai, sehingga mencegah anak dari gangguan kesehatan mental.

Meditasi bahkan mungkin secara khusus diarahkan untuk mencegah gangguan suasana hati dan menghilangkan kenegatifan.

Banyak kondisi kesehatan mental yang muncul di kemudian hari berakar pada sesuatu yang terjadi pada tahun-tahun pembentukan anak. Jadi belajar bagaimana bermeditasi sejak dini, dapat memiliki efek positif yang luas pada kesehatan mental anak.

Meditasi juga mengajarkan anak untuk melihat ke dalam, dan dalam belajar bagaimana memusatkan perhatian pada sesuatu yang dapat membuatnya bahagia atau bersyukur.

Editors' Pick

5. Meningkatkan kepekaan terhadap emosi orang lain

5. Meningkatkan kepekaan terhadap emosi orang lain
Pexels/Ketut Subiyanto

Dengan cara yang sama, meditasi membantu si Kecil menjadi lebih peka terhadap emosinya sendiri, dan juga lebih memerhatikan orang-orang di sekitarnya.

Meditasi membantu anak membentuk respons cepat terhadap perasaan dan emosi yang intens, sehingga ia dapat dengan cepat bereaksi atau bahkan berlindung saat diperlukan.

Ini akan meningkatkan sistem peringatan internal, ketika ada seseorang di dekatnya menunjukkan serangan kemarahan atau kegelisahan, sehingga anak dapat melindungi diri dari reaksi negatif.

Pada intinya, meditasi memungkinkan anak untuk menentukan apakah ia harus membiarkan sesuatu memengaruhinya atau tidak.

6. Membantu mencegah masalah perilaku

6. Membantu mencegah masalah perilaku
Freepik/fwstudio

Sama seperti masalah kesehatan mental, masalah perilaku di sekolah biasanya lahir dari perasaan dan masalah yang belum terselesaikan selama tahun-tahun awal pembentukan diri anak. 

Satu studi yang dikutip dari NBC News, menemukan bahwa bermeditasi selama 15 menit setiap hari membantu anak-anak sekolah berhasil melawan kecenderungan gelisah dan bahkan perilaku kekerasan.

Ini disebabkan dari kekuatan waktu tenang, yang mengajari anak bagaimana memanfaatkan kekuatan itu untuk mencegahnya melakukan masalah perilaku di sekolah.

Meditasi juga dapat mencegah hal-hal ini berubah menjadi masalah nyata, yang mungkin lebih sulit untuk diatasi begitu anak mencapai usia remaja atau pra-dewasa.

7. Mengajarkan anak untuk lebih fokus

7. Mengajarkan anak lebih fokus
Unsplash/Annie Spratt

Salah satu pelajaran inti yang didapatkan oleh meditasi adalah fokus yang cepat. Ini adalah keterampilan yang terbukti berguna di setiap tahap kehidupan seorang anak.

Mengetahui cara menghilangkan gangguan dunia adalah keterampilan yang diperlukan ketika anak mulai belajar, berolahraga, atau berpartisipasi dalam aktivitas lain apa pun yang mengharuskannya untuk berkonsentrasi.

Memiliki fokus yang kuat bukanlah keterampilan yang mudah untuk diperoleh, dan mungkin membutuhkan latihan bertahun-tahun untuk dikuasai, jadi selalu lebih baik untuk memulainya sejak muda.

Maka, dengan mengajar balita untuk bermeditasi, ia akan mendapatkan akses ke pikiran jernih yang bebas dari kekacauan, dan kebal terhadap gangguan, sehingga membuatnya lebih produktif dalam jangka panjang.

8. Membuat anak menjadi lebih jeli

8. Membuat anak menjadi lebih jeli
Freepik/Senivpetro

Hal penting lainnya yang dapat anak dapatkan dari bermeditasi secara teratur adalah, menjadi lebih jeli terhadap lingkungan sekitarnya.

Ini sangat penting dalam mengembangkan keterampilan bertahan hidup, seperti memilih barang yang lebih aman untuk dimainkan, tempat-tempat yang nyaman untuk bermain, hingga cara agar tidak jatuh dari sepeda.

Menjadi jeli adalah kunci untuk memerhatikan detail yang biasanya tidak terdeteksi, memungkinkan anak menemukan solusi kreatif untuk masalah kehidupan.

Ketika anak mampu mengamati secara tajam, ia dapat mengenali pola tanpa banyak kesulitan dan memecahkan masalah yang membingungkan lebih mudah. Mampu memahami komunikasi non-verbal juga akan memberi anak keuntungan dalam hidup.

9. Meningkatkan pola tidur yang berkualitas

9. Meningkatkan pola tidur berkualitas
Freepik/pvproductions

Meditasi pada dasarnya adalah teknik relaksasi yang menenangkan tubuh dan pikiran, membuat anak seseorang siap untuk istirahat yang tenang dan memuaskan.

Dilansir dari Colour My Learning, ketika si Kecil bermeditasi sebelum tidur, itu akan memungkinkannya untuk tertidur lebih cepat dan lebih dalam, karena mengurangi tindakan yang tidak perlu atau gairah di otak.

Tidur malam yang baik akan memberikan anak pikiran yang lebih jernih dan tubuh yang lebih sehat untuk hari berikutnya, tanpa stres atau beban hari-hari sebelumnya.

Ini adalah praktik yang baik untuk bermeditasi di malam hari, tepat sebelum tertidur, dan sekali lagi di pagi hari, untuk mempersiapkan hari dengan tenang dan mood yang baik.

10. Membantu membangun harga diri anak

10. Membantu membangun harga diri anak
Unsplash/Caroline Hernandez

Meditasi sering digambarkan sebagai mengenal diri sendiri pada tingkat yang dalam dan pribadi. Ini membantu anak menjadi lebih terbiasa dengan siapa dirinya yang sebenarnya. Dengan demikian, memungkinkan anak untuk menerima setiap inci dari kepribadiannya yang unik.

Begitu anak memiliki hubungan yang kuat dengan dirinya sendiri, akan sulit bagi siapa pun untuk memutuskan ikatan itu.

Pengganggu dan individu yang tidak menyenangkan lainnya akan selalu mencoba untuk mengurangi harga diri anak, dengan mengkritik atau menjatuhkannya, tetapi anak yang bermeditasi bisa merasa aman tentang siapa dirinya, dan tidak akan terpengaruh oleh serangan ini.

Selain membantu balita dalam menciptakan respons yang sehat terhadap pengganggu, meditasi akan memusatkan kembali pikiran dan persepsi diri. Sehingga anak tak akan terjebak pada bagaimana dunia yang mungkin mencoba untuk menghancurkannya saat tumbuh dewasa.

Itulah beberapa manfaat dari mengajarkan meditasi pada anak sejak usia dini. Bagi orangtua, memiliki anak yang bisa mengontrol emosi dan mekanisme responnya terhadap masalah dunia merupakan anugerah.

Mengasuh anak sebagian besar adalah tentang menjaganya tetap aman dan memastikannya siap untuk masalah apa pun yang mungkin terjadi, dan meditasi adalah cara tepat untuk membekali anak dengan keterampilan untuk menghadapi dunia sebagai individu yang stabil secara emosional, sensitif, fokus dan percaya diri.

Baca juga:

The Latest