7 Minuman yang Paling Menyehatkan untuk Anak Balita

Memberikan minuman ini dapat menggantikan minuman kemasan anak yang tinggi gula

28 September 2021

7 Minuman Paling Menyehatkan Anak Balita
Pixabay/boaphotostudio

Mama mungkin sudah mengetahui bahwa membuat anak mengonsumsi makanan yang bergizi itu tak mudah dan penuh tantangan. Apakah ini berbeda dengan minuman? Mungkin ini menjadi sama sulitnya.

Bukan hal yang mengherankan lagi jika sebagian besar anak-anak menyukai sesuatu yang manis, sehingga mereka cenderung meminta minuman manis. Namun, beberapa minuman manis tak memberikan nutrisi yang seimbang dan penting untuk kesehatan mereka secara keseluruhan.

Agar membantu Mama menemukan minuman sehat untuk balita, berikut Popmama.com akan membahas seputar tujuh minuman sehat untuk anak-anak, serta 3 minuman yang harus dihindari berdasarkan informasi dari laman Healthline.

1. Air mineral

1. Air mineral
Freepik/Rawpixel.com

Ketika si Kecil memberi tahu bahwa ia haus, Mama harus selalu menawarkan air terlebih dahulu. Hal ini karena air sangat penting untuk kesehatan, dan diperlukan untuk proses vital yang tak terhitung jumlahnya di tubuh anak, termasuk pengaturan suhu dan fungsi organ.

Dalam kaitannya dengan berat badan, faktanya, anak-anak memiliki kebutuhan air yang lebih besar daripada orang dewasa, hal ini karena pertumbuhan tubuh mereka yang cepat dan tingkat metabolisme yang lebih tinggi.

Tidak seperti banyak minuman lain, air tidak memberikan kalori cair, sehingga kecil kemungkinannya anak akan merasa kenyang dan menolak makanan padat. Air bisa menjadi sangat penting jika si Kecil suka pilih-pilih makanan.

Terlebih lagi, minum cukup air terkait dengan berat badan yang sehat, pengurangan risiko gigi berlubang, dan peningkatan fungsi otak pada anak-anak.

Kurangnya cairan bisa menyebabkan dehidrasi, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan anak dalam banyak hal, seperti mengurangi fungsi otak, menyebabkan sembelit, dan menyebabkan kelelahan

2. Air rasa natural (infused water)

2. Air rasa natural (infused water)
Freepik/rawpixel

Karena air mineral biasa mungkin tampak membosankan, mungkin saja balita tidak menyukainya dalam waktu-waktu tertentu. Untuk membuat rasa air lebih menarik tanpa menambahkan gula dan kalori, cobalah membuat infused water atau air yang ditambahkan buah segar di dalamnya.

Mama dapat mencoba banyak kombinasi rasa, untuk menemukan satu yang paling disukai anak. Ditambah, balita juga akan mendapatkan tambahan nutrisi dari buah segar yang digunakan di dalam air.

Beberapa kombinasi air dan buah meliputi:

  • Air dengan buah nanas dan mint
  • Air dengan mentimun dan semangka
  • Air dengan blueberry dan raspberry
  • Air dengan stroberi dan lemon
  • Air dengan jeruk dan jeruk nipis

Libatkan balita dengan membiarkannya memilih rasa favorit atau membantu menambahkan bahan ke dalam air.

Mama juga bisa mencari botol infused water baik di toko online atau offline, agar si Kecil bisa menikmatinya ketika bepergian.

3. Air kelapa

3. Air kelapa
Unsplash/Xiaoyu Li

Meskipun air kelapa memang mengandung kalori dan gula, itu tetap menjadi pilihan yang lebih sehat daripada minuman lain seperti soda dan minuman olahraga.

Air kelapa menyediakan sejumlah nutrisi yang baik, termasuk Vitamin C, magnesium, dan potasium, yang semuanya penting untuk anak-anak. Ini juga mengandung elektrolit, seperti kalium, magnesium, kalsium, dan natrium, yang hilang melalui keringat selama anak beraktifitas.

Air kelapa juga bermanfaat ketika si Kecil sakit, terutama jika ia perlu tambahan cairan setelah diare atau muntah.

Ketika Mama ingin memberikan anak air kelapa dalam bentuh kemasan, penting untuk membaca label dengan cermat, karena beberapa merek mungkin mengandung tambahan gula dan rasa buatan.

Air kelapa murni tanpa pemanis selalu menjadi pilihan terbaik untuk anak-anak.

4. Smoothie

4. Smoothie
Freepik/Denamorado

Smoothie adalah cara yang tepat untuk memasukkan buah-buahan, sayuran, dan makanan sehat lainnya ke dalam asupan si kecil.

Sementara beberapa smoothie kemasan sarat dengan gula, smoothie buatan sendiri memiliki pilihan nutrisi yang sangat baik untuk balita, asalkan menggunakan bahan bergizi.

Smoothie dapat sangat membantu orangtua yang memiliki anak yang pemilih makanan. Banyak sayuran seperti kale, bayam, dan bahkan kembang kol, dapat dicampur menjadi smoothie rasa manis yang akan disukai anak.

Beberapa kombinasi smoothie ramah anak meliputi:

  • Kale dan nanas
  • Bayam dan blueberry
  • Persik dan kembang kol
  • Stroberi dan bit

Campur bahan-bahan dengan susu tanpa pemanis dan gunakan tambahan yang sehat seperti biji rami, bubuk kakao, kelapa tanpa pemanis, atau alpukat.

Hindari membeli smoothie kemasan, karena mungkin mengandung gula tambahan, dan pilih versi buatan sendiri bila memungkinkan.

Namun, karena tinggi kalori, berikan smoothie hanya sebagai camilan di sela-sela hari atau bersama dengan makanan kecil.

Editors' Pick

5. Susu murni tanpa pemanis

5. Susu murni tanpa pemanis
Freepik/jcomp

Meskipun banyak anak lebih suka minuman susu manis seperti susu coklat atau stroberi, susu biasa tanpa pemanis menjadi pilihan paling sehat untuk anak-anak.

Susu murni sangat bergizi, menyediakan banyak nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya, protein, kalsium, fosfor, dan magnesium, nutrisi penting untuk kesehatan tulang yang sangat penting untuk pertumbuhan balita.

Selain itu, susu sering diperkaya dengan Vitamin D, vitamin penting lainnya untuk kesehatan tulang.

Kemudian, jangan ragu untuk memilih susu dengan kandungan lemak yang lebih tinggi, karena ini bisa lebih sehat untuk balita. Di usianya, lemak dibutuhkan untuk perkembangan otak yang tepat dan pertumbuhan secara keseluruhan.

Anak memiliki kebutuhan lemak yang lebih tinggi daripada orang dewasa, karena tingkat metabolisme yang meningkat. 

Namun, penting untuk dicatat bahwa minum terlalu banyak susu dapat menyebabkan balita menjadi kenyang, yang berpotensi mengurangi makanan atau camilan lain. Untuk memastikan anak tidak terlalu kenyang dengan susu sebelum makan, berikan hanya sedikit susu pada waktu makan.

Walaupun susu bisa menjadi pilihan minuman yang bergizi, banyak anak yang tidak toleran terhadap susu sapi. Tanda-tanda intoleransi susu termasuk kembung, diare, gas, ruam kulit, dan kram perut. Sehingga, bicaralah dengan dokter jika Mama mencurigai adanya intoleransi susu pada anak.

6. Susu nabati tanpa pemanis

6. Susu nabati tanpa pemanis
Freepik/Jcomp

Jika si Kecil tidak toleran terhadap susu sapi, susu nabati tanpa pemanis adalah alternatif yang sangat baik. Susu nabati termasuk rami, kelapa, almond, beras, dan susu kedelai.

Seperti susu manis, susu nabati yang dimaniskan dapat mengandung banyak gula tambahan dan pemanis buatan. Itulah sebabnya untuk lebih baik memilih versi tanpa pemanis.

Susu nabati tanpa pemanis dapat digunakan sendiri sebagai minuman rendah kalori, atau sebagai bahan dasar smoothie, oatmeal, dan sup yang ramah anak. 

Ditambah lagi banyak susu nabati mengandung berbagai vitamin dan mineral, serta sering diperkaya dengan nutrisi seperti kalsium, B12, dan vitamin D.

7. Beberapa teh herbal

7. Beberapa teh herbal
Pixabay/ebaso

Meskipun teh biasanya tidak dianggap sebagai minuman ramah anak, beberapa teh herbal aman dan sehat untuk anak-anak. Teh herbal seperti mint dan kamomil adalah alternatif untuk teh herbal anak, karena bebas kafein dan memberikan rasa yang menyenangkan.

Selain itu, teh herbal menawarkan manfaat nutrisi dan bahkan dapat memberikan bantuan bagi balita yang sakit atau cemas. Misalnya, teh kamomil telah lama digunakan untuk menenangkan dan merilekskan anak-anak dan orang dewasa dengan kecemasan.

Kamomil juga sering digunakan sebagai pengobatan alami untuk gangguan usus, termasuk mual, gas, diare, dan gangguan pencernaan, pada anak-anak dan orang dewasa.

Sebuah penelitian di tahun 2011 dalam jurnal Pharmacognosy Reviews menunjukkan bahwa kamomil memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengurangi gejala yang berhubungan dengan peradangan usus.

Meskipun beberapa teh herbal dianggap aman untuk anak-anak, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak sebelum memberikan teh herbal apa pun kepada anak. Perlu diingat juga bahwa teh herbal harus disajikan kepada anak dengan suhu yang aman untuk mencegah rasa terbakar.

Minuman yang Harus Dibatasi Pemberiannya pada Balita

Meskipun sangat diperbolehkan bagi balita untuk sesekali menikmati minuman manis, pemberian minuman manis tidak boleh secara teratur. Ada beberapa minuman yang pemberiannya harus dibatasi oleh orangtua agar tidak menimbulkan efek kesehatan yang berbahaya pada anak. Apa sajakah itu?

1. Soda dan minuman manis

1. Soda minuman manis
Freepik/Lifeforstock

Soda serta minuman manis lainnya, seperti minuman olahraga, susu manis, dan teh manis, harus dibatasi pemberiannya pada balita. Perlu diketahui, satu porsi minuman soda (354 ml) mengandung 39 gram gula, atau hampir 10 sendok teh.

Sebagai referensi, American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar asupan gula tambahan dijaga di bawah 6 sendok teh (25 gram) per hari untuk anak usia 2-18 tahun.

Minuman manis dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit hati berlemak nonalkohol, pada anak-anak. Ditambah lagi, minuman manis juga bisa berisiko pada penambahan berat badan dan gigi berlubang pada anak-anak.

Terlebih lagi, banyak minuman manis, seperti susu rasa, mengandung sirup jagung fruktosa tinggi, pemanis olahan yang dikaitkan dengan penambahan berat badan.

2. Jus buah

2. Jus buah
Freepik

Meskipun 100 persen jus buah dapat menyediakan vitamin dan mineral penting, asupannya harus dibatasi pada jumlah yang disarankan untuk anak-anak.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar jus dibatasi hingga 120-180 ml/hari untuk anak usia 1-6 tahun, dan 236-355 ml/hari untuk anak usia 7-18 tahun.

Ketika dikonsumsi dalam jumlah ini, jus buah 100 persen biasanya tidak dikaitkan dengan penambahan berat badan. Namun, jika diberikan secara yang berlebihan, ini dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas.

Karena jus buah kekurangan serat yang umumnya ditemukan dalam buah segar utuh, mudah bagi balita untuk minum jus terlalu banyak. Maka itu, balita perlu ditawari buah utuh daripada jus buah bila memungkinkan.

3. Minuman berkafein

3. Minuman berkafein
Freepik/Aopsan

Tak sedikit balita yang mengonsumsi minuman berkafein, seperti soda, kopi, dan minuman energi, yang mungkin memiliki efek buruk pada kesehatan.

Kafein dapat menyebabkan kegelisahan, detak jantung yang cepat, tekanan darah tinggi, kecemasan, dan gangguan tidur pada anak-anak, itulah sebabnya minuman yang mengandung kafein harus dibatasi berdasarkan usia.

American Academy of Pediatrics menyarankan bahwa kafein tidak boleh diberikan pada anak-anak di bawah 12 tahun. Sedangkan anak-anak yang berusia lebih dari 12 tahun, kafein perlu dibatasi tidak lebih dari 85-100 mg/hari.

Ingatlah bahwa minuman energi tertentu dapat mengandung lebih dari 100 mg kafein per porsi (354 ml), sehingga perlu membatasi minuman energi untuk semua anak dan remaja untuk menghindari kafein berlebihan.

Kini Mama telah mengetahui minuman apa saja yang menyehatkan untuk balita dan harus dihindari. Sebagai orangtua, Mama perlu menawarkan beragam minuman sehat untuk si Kecil saat ia haus.

Air mineral, infused water, susu nabati, susu murni, dan teh herbal tertentu adalah contoh minuman ramah anak. Berikan minuman ini sebagai pengganti minuman bergula dan berkalori tinggi, seperti soda, susu manis, dan minuman olahraga.

Meskipun awalnya balita mungkin merengek ketika Mama menukar minuman manis favoritnya dengan pilihan yang lebih sehat, yakinlah bahwa Mama melakukan hal yang benar untuk kesehatan anak dalam jangka panjang.

Baca juga:

The Latest