Tips untuk Single Mama, Ini 10 Cara Mempererat Ikatan dengan Balita

Menjadi single mama bisa menjadi pengalaman yang menantang tetapi bermanfaat

28 Juni 2021

Tips Single Mama, Ini 10 Cara Mempererat Ikatan Balita
Freepik/Zinkevych

Memiliki anak dapat menjadi tantangan dari kehamilan hingga persalinan. Ini bahkan lebih sulit ketika Mama melakukan semuanya sendirian. Menjadi orangtua tunggal, terutama single mama, adalah tugas yang hampir mustahil dan tanpa pamrih.

Meskipun Mama suka berpikir bahwa memiliki anak bisa menyenangkan dan memuaskan, ini juga bisa jadi sangat sulit, mungkin tidak ada periode membesarkan anak yang sesulit periode “balita”.

Nyatanya, setiap stage kehidupan anak selalu ada saja tantangannya. Lalu bagaimana caranya Mama bisa dekat dengan si Kecil meski sibuk bekerja karena menjadi single mama?

Jadi, inilah beberapa tips Popmama.com tentang bagaimana cara single mama mengatasi tantangan membesarkan si Kecil dan menjalin ikatan dengannya.

1. Bermain bersama anak

1. Bermain bersama anak
Freepik/anna_grant

Menurut Psikolog Rosdiana Setianingrum pada kegiatan webinar Popmama.com pada Jumat, 25 Juni 2021, menjelaskan bahwa bermain bersama anak adalah hal penting.

Sementara bagi single mama ada tantangan tersendiri yaitu, membuat permainan seperti yang dilakukan oleh kedua orangtua bagi si Kecil. Baik mengajak anak bermain seperti si Papa yang sedang bermain dengannya atau mengajak main layaknya yang biasa Mama lakukan bersama anak.

Rosdiana juga menjelaskan, bahwa ada kecenderungan saat anak bermain dengan sang Papa, umumnya dilatih jiwa kompetitifnya. Misalnya, menyelesaikan permainan atau tugas tertentu dalam 10 menit, misalnya menyusun LEGO, memasukan bola ke keranjang, dan lain-lain, di mana anak didorong untuk bisa mencapai target.

Sementara, permainan yang umumnya bersama sang Mama adalah, permainan yang mengajarkan soal peduli dan kasih sayang. Seperti bermain peran, jadi dokter-dokteran, merawat hewan peliharaan, atau merapikan sesuatu.

Bagi seorang single mama, agar anak merasa terpenuhi, alangkah baiknya jika Mama bisa merangkap semua jenis permainan, baik yang mengasah jiwa kompetitif anak maupun yang mengajarkan kepedualian.

Ini akan berdampak baik pada tumbuh kembang anak. 

2. Tunjukkan sikap kesabaran dan kontrol diri

2. Tunjukkan sikap kesabaran kontrol diri
Freepik/Etonastenka

Ketika anak  menangis dan menjerit, hingga melemparkan boneka kain, adalah tanda pertama perlawanan atau kesalahpahaman dari orangtua. Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk memahami bagaimana bereaksi terhadap batinnya sendiri.

Menjadi orang dewasa yang tenang, menunjukkan sikap kesabaran, dan kontrol diri, tak hanya menunjukkan bahwa taktik memberontaknya tidak berpengaruh terhadap Mama, tetapi juga menunjukkan bagaimana Mama tidak cepat berteriak dan mampu menenangkan diri sendiri dari emosi.

Mama harus menunjukkan pada anak bahwa amukan tidak akan menghasilkan apa yang diinginkan.

3. Didik anak dengan pelajaran hidup dan komunikasi

3. Didik anak pelajaran hidup komunikasi
Freepik/Olganosova

Adalah tanggung jawab Mama untuk mendidik si Kecil tentang bagaimana dunia bekerja dan apa yang diharapkan saat anak tumbuh dewasa.

Penting untuk menjelaskan pada balita bagaimana berkomunikasi tidak hanya dengan anak-anak lain dan orang dewasa, tetapi juga dengan diri sendiri, contohnya adalah bagaimana hal-hal negatif dalam diri sendiri dapat dikomunikasikan.

Menggunakan frasa ketika balita rentan seperti "buanglah/lepaskan perasaan itu" bisa sangat berbahaya bagi perkembangan pikiran.

Ungkapan itu dapat membuat hambatan dalam pikiran anak, tentang bagaimana mengomunikasikan perasaan tidak sehat atau tidak positif dan berpotensi mengakibatkan penyakit seperti depresi atau kecemasan.

4. Dorong apa yang membuat anak unik

4. Dorong apa membuat anak unik
Freepik/Racool_studio

Mama perlu berpikir bahwa si Kecil memiliki keiistimewaan dan keunikan. Setiap balita istimewa dan apa yang membuatnya istimewa adalah sesuatu yang harus Mama rangkul dan dorong, dengan segenap antusiasme.

Contohnya adalah jika anak suka menggambar dan sangat menyukai dinosaurus, dorong ia untuk menggambar lebih banyak dan menikmati apa yang ia sukai, membeli beberapa figur dinosaurus dan krayon dari toko mainan atau duduk dan menonton film bertema dinosaurus bersama.

Mama akan terkejut betapa anak akan lebih ingin mengekspresikan dirinya, ketika ia tahu bahwa Mama menyetujui dan menikmati apa yang membuatnya istimewa

Editors' Pick

5. Selalu berkomunikasi dengan balita

5. Selalu berkomunikasi balita
Freepik/Zinkevych

Sebagai orangtua tunggal, beban tanggung jawab untuk membesarkan balita jatuh ke tangan Mama. Jadi sebagian besar interaksi sehari-hari yang akan dimiliki balita, akan berasal dari Mama.

Inilah sebabnya mengapa berbicara dengan si Kecil bisa menjadi pengalaman yang sangat positif bagi Mama dan anak. Berbicara dengan balita, dapat meningkatkan kosa kata, meningkatkan otot mulut dan rahang, serta meningkatkan kepercayaan dirinya.

6. Perkuat rutinitas

6. Perkuat rutinitas
Freepik/nensuria

Penataan hari tidak hanya bermanfaat bagi Mama, tetapi juga untuk balita. Mampu mengatur rutinitas, sesuatu yang konsisten dan dapat diprediksi dapat membantu meningkatkan ikatan antara balita dan Mama dalam beberapa cara yang penting.

Memiliki rutinitas makan malam-mandi-tidur yang khas dengan si Kecil juga akan memperkuat beberapa elemen kunci, yang paling penting bahwa ada waktu yang tersisa di hari di mana balita dan Mama akan memiliki waktu berkualitas tanpa gangguan bersama.

Memiliki waktu bersama untuk bermain dengan mainan di kamar mandi atau membaca buku bersama, akan memperkuat pikiran balita bahwa ia memiliki perhatian penuh dari Mama dan ia tahu bahwa ia tidak akan sendirian.

7. Miliki waktu khusus bersama balita setiap hari

7. Miliki waktu khusus bersama balita setiap hari
Freepik

Termasuk dalam bagian rutinitas, Mama perlu menyediakan waktu yang didedikasikan untuk menghabiskan waktu bersama balita. Ini bisa dalam bentuk bermain atau menonton TV atau bisa juga saat makan atau mengobrol.

Hal ini karena setiap balita ingin menghabiskan waktu bersama orangtuanya, dan tahu bahwa ia tidak diabaikan. Mendedikasikan 5-10 atau bahkan 30 menit penuh untuk anak, memiliki efek pemahaman balita bahwa ia adalah seseorang yang penting bagi Mama.

8. Berikan pelukan dan ciuman sesering mungkin

8. Berikan pelukan ciuman sesering mungkin
Freepik/Kliver00

Bukan rahasia besar bahwa orangtua dan anak, terutama balita harus dapat saling berpelukan dan berinteraksi secara fisik sesering mungkin. Ada banyak alasan mengapa ini harus dilakukan dan bagaimana caranya.

Beberapa sentuhan fisik seperti, tos hingga naik bahu adalah hal yang umumnya didapatkan oleh seorang Papa, sedangkan pelukan dan ciuman adalah sentuhan yang umumnya didapatkan anak dari sang Mama.

Penting bagi balita untuk merasakan kehangatan sentuhan layaknya dari kedua orangtuanya. Baik sekedar memeluk atau memberikan rasa aman saat ia gugup, ini membuat balita memahami bahwa Mama adalah pelindung, wali, teman bermain, dan orangtuanya.

Kontak yang teratur dengan anak serta permainan fisik akan memperkuat keterikatan yang meniru semua hubungan yang kuat dari kedua orangtua kepada anaknya.

9. Dorong anak untuk bergabung dalam tugas Mama

9. Dorong anak bergabung dalam tugas Mama
Freepik/Bearfotos

Sebagai orangtua, Mama memiliki banyak hal yang harus dilakukan di luar merawat si Kecil, seperti mencuci piring, menjemur pakaian, merapikan mainan, dan lain-lain. Hal ini dapat membuat Mama lelah dan frustrasi, dan mungkin mengurangi waktu Mama bersama anak.

Mengajak anak untuk melakukan tugas rumah bersama, adalah ide yang dapat dicoba. Misalnya, merapikan mainan anak, Mama bisa melibatkan balita dengan menjadikannya permainan yang bisa dilakukan berdua.

Membuat kegiatan menyenangkan dan memungkinkan Mama untuk menjalani tugas rumah sambil menghabiskan waktu tambahan dengan balita.

10. Sesering mungkin, ingatkan balita bahwa Mama mencintainya

10. Sesering mungkin, ingatkan balita bahwa Mama mencintainya
Freepik/Yanalya

"Aku mencintaimu" tiga kata ini terdengar mudah untuk diucapkan dan memang seharusnya begitu. Penting untuk mengatakannya sesering mungkin kepada orang yang dicintai, terutama si Kecil.

Hal ini tentunya karena, Mama adalah orangtua anak yang mencintainya lebih dari semua dinding yang digambar dan minuman yang tumpah, alias tidak masalah jika ia melakukan kesalahan atau melakukan sesuatu yang mengganggu.

Mengingatkan anak bahwa Mama mencintainya, terutama ketika ia berperilaku buruk, dapat memperkuat ikatan, dan mengingatkan anak bahwa apapun yang terjadi, Mama akan selalu mencintainya tanpa syarat. Ini juga akan membuat anak merasa dicintai dan berharga.

Nah itulah beberapa tips bagaiman single mama dapat membangun ikatan bersama anak. Menjadi single mama bisa menjadi pengalaman yang menantang tetapi bermanfaat.

Dengan menunjukkan cinta dan rasa hormat kepada balita, berbicara jujur, dan tetap positif, Mama dapat mengurangi stres dan membantu anak berkembang. Tindakan Mama saat ini akan memengaruhi anak besok dan bertahun-tahun setelahnya.

Baca juga:

The Latest