Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
5 Jenis Love Language Anak, Mama Wajib Tahu!
Freepik

Setiap anak memiliki cara berbeda dalam mengekspresikan dan menerima kasih sayang dari orangtuanya.

Bagi sebagian anak, pelukan dan sentuhan hangat adalah tanda cinta terbesar, sementara anak lain merasa bahagia ketika mendapat kata-kata manis atau sekadar ditemani bermain.

Konsep ini dikenal dengan istilah love language. Sebuah konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh seorang penulis dan konselor Amerika bernama Gary Chapman, dan sangat relevan sebagai alat navigasi dalam tumbuh kembang si Kecil.

Love language adalah cara utama seseorang merasakan dan mengekspresikan cinta. Semakin kita memahami cara unik orang merasakan cinta, semakin efektif pula upaya untuk memberikan kasih sayang dan membangun hubungan yang bermakna.

Mama perlu memahami dan mengidentifikasi love language si Kecil, agar Mama bisa memberikan cinta dengan cara yang paling bermakna baginya.

Jika anak mama merasa dicintai sesuai bahasa cintanya, si Kecil akan lebih percaya diri, mudah berempati, dan memiliki ikatan emosional yang kuat dengan orangtua.

Untuk itu, Popmama.com telah merangkum 5 jenis love language anak, supaya Mama dapat memilih pendekatan yang paling tepat!

1. Physical touch (sentuhan fisik)

Freepik/prostooleh

Anak dengan love language sentuhan fisik biasanya sangat suka berada dekat dengan Mama. Si Kecil kerap menempel, minta dipeluk, atau sulit ditinggal sendirian.

Bagi pemilik love language physical touch, kasih sayang akan terasa secara optimal ketika Mama memberi sentuhan langsung.

Pelukan hangat, elusan lembut, atau sekadar menggenggam tangan bisa memunculkan rasa aman dan dicintai.

Bahkan saat si Kecil sedang cemas, kontak fisik yang sederhana lebih mampu menenangkan perasaan mereka lebih cepat dibanding kata-kata.

Menunjukkan cinta lewat sentuhan fisik bisa dilakukan dengan hal-hal kecil namun konsisten. Beberapa cara yang bisa Mama lakukan antara lain:

  • Memeluk anak sesering mungkin, terutama sebelum tidur atau setelah beraktivitas.

  • Menggandeng tangan anak saat berjalan bersama di luar rumah.

  • Mengusap kepala atau punggung mereka ketika sedang fokus belajar atau merasa lelah.

2. Words of affirmation (kata-kata peneguhan)

Freepik

Jika si Kecil sering memuji Mama dengan kalimat seperti, “Mama cantik,” atau “Mama hebat,” kemungkinan besar bahasa cintanya adalah words of affirmation.

Anak dengan love language ini merasakan kasih sayang terutama melalui ucapan positif, dorongan semangat, dan apresiasi yang tulus.

Kata-kata sederhana mampu memperkuat rasa percaya diri dan membuat si Kecil merasa berharga.

Penting untuk diingat, pujian yang diberikan harus tulus dan relevan dengan situasi. Berikut beberapa cara yang bisa Mama lakukan:

  • Ucapkan kalimat afirmasi seperti, “Mama bangga sama kamu,” atau “usaha kamu luar biasa.”

  • Tempelkan sticky note berisi pesan sayang di buku, meja belajar, atau tempat main anak.

  • Berikan pujian tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada usaha yang mereka lakukan.

3. Quality time (waktu berkualitas)

Freepik/lookstudio

Anak yang sering meminta Mama bermain bersama atau mengajaknya berbicara tanpa henti biasanya memiliki love language berupa quality time.

Anak dengan love language ini merasa paling bahagia saat Mama benar-benar hadir dan memberikan perhatian penuh.

Kebersamaan tanpa gangguan jauh lebih berarti bagi si Kecil dibanding hadiah mahal atau kata-kata manis.

Bahkan, meskipun hanya 10–15 menit, waktu fokus dari Mama bisa memberi dampak besar terhadap hubungan emosional mereka.

Untuk anak dengan bahasa cinta ini, kualitas jauh lebih penting dibanding kuantitas. Mama bisa menunjukkan perhatian dengan cara berikut:

  • Menyediakan waktu khusus setiap hari untuk bermain atau bercerita bersama anak.

  • Menghindari gangguan, seperti ponsel atau pekerjaan, saat sedang menghabiskan waktu dengan anak.

  • Menatap mata anak, mendengarkan dengan sungguh-sungguh, dan memberi respons pada cerita mereka dengan empati.

4. Gifts (memberikan dan menerima hadiah)

Freepik/pvproductions

Sebagian anak merasa sangat dihargai dan dicintai ketika menerima hadiah, meskipun bentuknya sederhana.

Si Kecil yang sering mengekspresikan cinta dengan memberikan gambar, bunga, atau kerajinan tangan kepada orangtua cenderung memiliki love language ini.

Bagi anak dengan love language ini, hadiah merupakan simbol kasih sayang dan perhatian. Hadiah kecil bisa menjadi pengingat bahwa Mama senantiasa memikirkan dan menghargai si Kecil.

Untuk mendukung anak dengan bahasa cinta ini, Mama bisa memberikan hadiah bermakna tanpa harus mahal. Beberapa ide yang bisa dilakukan adalah:

  • Memberikan hadiah kecil, misalnya stiker lucu, boneka mini, atau buku cerita.

  • Menyimpan atau memajang hasil karya anak agar si Kecil merasa diapresiasi.

  • Sesekali memberikan kejutan sederhana, seperti camilan favorit atau surat kecil berisi pesan sayang.

5. Acts of service (tindakan melayani)

Freepik

Anak yang senang membantu Mama, misalnya mengambilkan barang atau ikut beres-beres, biasanya memiliki love language berupa acts of service.

Si Kecil merasa dicintai ketika Mama menunjukkan perhatian lewat tindakan nyata. Misalnya, membantu menyiapkan sesuatu yang dibutuhkan, membuatkan camilan favorit, atau mendampingi anak dalam kegiatan sehari-hari.

Bagi anak-anak pemilik love language ini, cinta bukan hanya kata-kata, tetapi diwujudkan dalam perbuatan.

Mama bisa menunjukkan cinta lewat tindakan sederhana yang penuh makna. Berikut beberapa contohnya:

  • Membantu anak merapikan mainan sambil berbincang ringan.

  • Membuatkan makanan atau minuman favorit mereka dengan penuh perhatian.

  • Menunjukkan kepedulian dengan memenuhi kebutuhan anak bahkan sebelum mereka meminta.

Itulah 5 jenis love language anak. Anak mama punya love language yang mana, nih?

Editorial Team