Pada dasarnya, pola asuh otoritatif adalah keseimbangan ideal antara kepekaan dan harapan yang jelas, batasan, dan tuntutan. Di mana orangtua perlu memberikan sebagai seorang anak untuk tumbuh, serta juga perlu merasa aman untuk menerima batasan.
Hal ini membuat orangtua merasa selaras dengan anak. Jadi mengapa jenis pengasuhan ini berhasil dengan baik? Ini membantu anak-anak berkembang menjadi orang yang bertanggung jawab dan peduli, terutama dalam hal kepemimpinan dengan memberi contoh.
"Orangtua otoritatif dianggap sebagai campuran yang paling mendukung perkembangan dari orang tua otoriter dan permisif. Mereka mempertimbangkan pikiran dan perasaan anak ketika memutuskan batasan dan memberlakukan konsekuensi," kata Beurkens.
Ia juga penambahkan jika anak dibesarkan oleh orangtua yang berwibawa, cenderung menjadi orang yang paling bisa menyesuaikan diri, memiliki keterampilan sosial yang baik, mampu mengatur emosi, dan memiliki perilaku yang lebih baik, daripada anak yang dibesarkan di rumah dengan tiga jenis pengasuhan lainnya.
Contoh:
- Semua perasaan diterima, namun tidak semua perilaku.
- Mendengarkan dan menunjukkan empati pada saat anak tertekan, tetapi juga akan membantu anak menemukan cara untuk membuat situasi menjadi lebih baik.
- Hukuman sesuai dengan pelanggaran, dan biasanya disertai dengan penjelasan mengapa anak berada dalam masalah dan bagaimana menjadi lebih baik di masa depan.
Nah itulah beberapa jenis pengasuhan yang dikelompokan oleh para ahli. Seperti yang disebutkan sebelumnya, jenis pengasuhan tidak dapat menjadi acuan seperti apa "orangtua yang baik". Karena banyak faktor yang memengaruhi perbedaan jenis pengasuhan setiap orangtua.
Sehingga terapkan jenis pengasuhan yang menurut Mama dapat berdampak positif bagi perkembangan dan pertumbuhan, serta kesehatan fisik dan mentalnya.
Baca juga: