Kurikulum Merdeka di PAUD, Fleksibel Mendorong Kreativitas Sejak Dini

Konsep asesmen dalam Kurikulum Merdeka kini menyesuaikan minat bakat anak

17 Mei 2023

Kurikulum Merdeka PAUD, Fleksibel Mendorong Kreativitas Sejak Dini
Freepik/rawpixel.com

Saat ini Kurikulum Merdeka telah diterapkan bertahap di semua jenjang, termasuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kurikulum ini pun dinilai lebih fleksibel untuk mendorong kreativitas anak sejak usia dini.

Hal serupa disampaikan oleh Kepala Sekolah TK Cikal Cahaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Riyanti Vitriyana.

Menurutnya, gaya belajar dan tujuan pembelajaran dari Kurikulum Merdeka memberi dampak pada asesmen yang lebih fleksibel untuk diterapkan ke anak-anak muridnya.

Konsep asesmen dengan Kurikulum Merdeka saat ini dapat disesuaikan dengan minat dan kemampuan murid di usia muda. Yang artinya, para murid tidak harus mengejar patokan asesmen yang dibuat oleh sekolah.

Kali ini, telah Popmama.com rangkum informasi mengenai Kurikulum Merdeka fleksibel dorong kreativitas sejak dini. Silakan dibaca!

1. Anak lebih imajinatif dan eksploratif

1. Anak lebih imajinatif eksploratif
Freepik/Freepik

Metode pengajaran di Kurikulum Merdeka pun dinilai lebih baik untuk anak usia dini untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar. Guru tidak banyak menerangkan materi, tetapi lebih memberi sumber belajar.

"Misalnya saja materi dengan tema kendaraan. Ternyata kendaraan ada bermacam-macam. Lalu kira sediakan medianya, mereka lihat gambar atau video kemudian anak bisa mengeksplorasi sendiri tanpa guru mencontohkan," ujarnya.

Dengan begitu, hasil karya yang dibuat anak akan berbeda sesuai imajinasi masing-masing dan bukan hanya mencontoh.

2. Anak semakin senang belajar dengan Kurikulum Merdeka

2. Anak semakin senang belajar Kurikulum Merdeka
Freepik/artplus

Kepala Sekolah TK Cikal Cahaya, Riyanti mengungkapkan bahwa pembelajaran yang memerdekakan murid ini membuat anak didik di sekolahnya menjadi bersemangat dan lebih senang belajar.

Hal ini terjadi karena murid tidak bosan akan menemui pembelajaran yang sama setiap harinya.

Menurut Riyanti, sekolah harus memghilangkan paradigma bahwa ada masalah dalam diri anak usia dini, seperti paradigma anak nakal, supaya nantinya dapat menghasilkan generasi emas.

Seorang guru seharusnya membangun kepercayaan diri anak dan mengajari sang anak sesuai dengan kemampuannya.

3. Anak berkebutuhan khusus juga dapat bersekolah dengan Kurikulum Merdeka

3. Anak berkebutuhan khusus juga dapat bersekolah Kurikulum Merdeka
Dok. Parents

Di samping itu, Riyanti juga mengatakan bahwa di sekolahnya sendiri anak berkebutuhan khusus diterima dan dapat mengikuti pembelajaran Kurikulum Merdeka.

Materi pembelajarannya sama-sama mengutamakan keunggulan anak, tetapi terapis akan datang ke sekolah untuk memberi terapi seusai sekolah.

Nah, itu dia informasi mengenai Kurikulum Merdeka fleksibel dorong kreativitas sejak dini. Semoga informasi ini membantu Mama dan anak yang masih bingung dengan Kurikulum Merdeka.

Baca juga:

The Latest