Selanjutnya adalah low self-esteem atau percaya diri yang rendah. Karakter ini juga bersingungan dengan karakter anak sebelumnya, Ma.
Anak yang punya rasa cemas berlebih dinilai cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah. Hal ini terjadi karena orangtuanya terlalu sering mengkritik, mengabaikan pencapaian anak, atau menuntut kesempurnaan.
Akibatnya, anak pun akan tumbuh rasa percaya diri yang rendah karena tidak pernah dihargai setiap pencapaiannya. Mereka akan ragu pada kemampuan sendiri, takut gagal, dan berujung mudah menyerah.
Padahal, para peneliti menyebutkan bahwa anak yang mendapat dukungan emosional positif dari orangtua cenderung memiliki harga diri lebih baik, lho.
Jadi, yuk mulai ubah kebiasaan dengan memberi apresiasi pada usaha anak, misalnya, "Mama lihat kamu sudah berusaha keras, bagus sekali, pertahankan ya sayang."
Itulah lima karakter buruk anak akibat pola asuh yang salah. Meski setiap pola asuh orangtua tidak ada panduan yang sempurna, dengan memahami dampak pola asuh terhadap karakter anak, kita bisa lebih bijak dalam mengambil tindakan.
Yuk, mulailah dengan menyeimbangkan antara kasih sayang, disiplin, dan kesempatan untuk anak belajar mandiri. Bila perlu, Mama dan Papa juga bisa berkonsultasi dengan psikolog anak untuk mendapatkan panduan yang tepat.
Semoga informasinya bermanfaat ya, Ma, Pa!