Bagi banyak orangtua, terkadang tindakan gaslighting pada anak terjadi tanpa mereka sadari. Misalnya, Mama mungkin telah mempelajari perilaku ini dari orangtua Mama sendiri dan tidak melihat ada yang salah dengan apa yang mereka katakan.
Jika Mama khawatir mungkin secara tidak sengaja melakukan gaslighting pada anak, berikut adalah tanda-tanda gaslighting dalam interaksi Mama dan anak:
Mempertanyakan peristiwa masa lalu
Penting untuk diingat bahwa tidak ada dua orang yang mengingat peristiwa yang sama dengan cara yang persis sama. Untuk alasan ini, setiap orang mungkin memiliki ingatan yang berbeda tentang peristiwa yang sama. Ketika Mama menantang atau mempertanyakan ingatan anak, ini bisa menjadi bentuk gaslighting.
Menyepelekan perasaan anak
Perasaan dan emosi anak adalah nyata dan valid, bahkan jika itu membuat Mama tidak nyaman atau jika berpikir itu dilebih-lebihkan. Jika Mama meminimalkan perasaan anak, itu memberi tahunya bahwa apa yang ia rasakan tidak nyata, dan ini adalah bentuk gaslighting.
Mencoba bersaing
Terkadang orangtua merasa tidak aman atau ingin diakui keterampilan dan kemampuannya. Tetapi, ketika menyangkut dengan anak, sangat tidak sehat untuk menempatkan dalam situasi di mana orangtua mencoba untuk bersaing dengan anak, atau menunjukkan kepada anak seberapa pintar atau lebih baik Mama darinya.
Buat perbandingan
Tidak ada yang lebih menyakitkan bagi seorang anak daripada dibandingkan dengan anak lain atau saudaranya. Membuat perbandingan antara orang-orang bukanlah hal yang baik untuk dilakukan. Jadi, itu harus dihindari, bahkan perbandingan yang dirasa tidak berbahaya juga bisa menyakitkan.
Meremehkan keberhasilan anak
Jika Mama adalah orangtua yang selalu mendorong anak atau tidak pernah puas dengan prestasinya, kemungkinan besar Mama sedang meremehkan anak. Sangat penting untuk merayakan keberhasilan anak dan mengakui pekerjaan yang ia lakukan untuk mencapai tujuannya.
Meragukan pikiran, perasaan, dan keyakinan anak
Ketika Mama mempertanyakan pikiran, perasaan, dan keyakinan anak, itu akan menciptakan keraguan dari anak yang sedang belajar melihat sesuatu dengan jelas, atau ia sedang belajar memahami dunia di sekitarnya. Meragukan apapun dalam kehidupan anak dapat merusak kepercayaan dirinya, serta dapat membuat anak merasa tidak aman.
Menyalahkan anak atas masalah sendiri
Menyalahkan anak atas masalah Mama sendiri, bahkan ketika perilaku anak dikatakan dapat meningkatkan tingkat stres maka itu tidak pernah sehat. Penting bagi orangtua untuk bertanggung jawab atas perasaan dan masalahnya sendiri, serta tidak menyalahkan orang lain, termasuk anak mereka. Memperbaiki perilaku anak adalah satu hal, tetapi orangtua tidak boleh menyalahkan anak atas apa yang dirasakan.
Mengisolasi anak
Terkadang orangtua mengalami kesulitan, ketika membiarkan anak tumbuh remaja atau membiarkan anak memiliki otonomi dan kemandirian. Akibatnya, Mama membatasi waktu anak dengan teman-teman, bahkan mungkin merusak hubungan sosialnya dalam upaya untuk menjaga anak di rumah dan dengan keluarga. Pada akhirnya, ini merugikan anak karena mengisolasinya dari teman sebayanya.