Berbeda dengan menghukum, mendisiplinkan anak bersifat proaktif, bukan reaktif. Ini mencegah banyak masalah perilaku dan memastikan anak-anak secara aktif belajar dari kesalahan mereka.
Banyak teknik disiplin melibatkan pendekatan positif, seperti sistem pujian dan penghargaan. Penguatan positif mendorong perilaku yang baik agar anak melanjutkan perilakunya tersebut, dan memberi anak-anak harapan yang jelas untuk mengikuti aturan.
Disiplin juga memupuk hubungan positif antara orangtua dan anak. Dan jika dilakukan cukup sering, hubungan positif itu mengurangi perilaku mencari perhatian dan memotivasi anak-anak untuk berperilaku baik.
Mendisiplinkan anak juga tidka berfokus untuk menghasilkan rasa bersalah, ini bukan tentang mempermalukan anak-anak. Dan itu sangat penting.
Seorang anak yang merasa baik tentang dirinya cenderung lebih rendah kemungkinannya untuk membuat pilihan yang buruk. Sebaliknya, ia akan memiliki keyakinan untuk mengelola perilakunya.
Perbedaan antara hukuman dan disiplin mungkin merupakan konsep baru bagi orangtua, karena dari bagaimana cara mereka dibesarkan. Merasa bingung dan frustrasi dalam mengasuh anak adalah hal yang wajar, terutama dengan semua informasi yang tersedia tentang strategi dan teknik.
Penting bagi orangtua agar meluangkan waktu untuk membaca berbagai perspektif tentang disiplin, dan kemudian temukan pendekatan pengasuhan yang cocok untuk dan keluarga. Kuncinya adalah orangtua berinteraksi dengan anak dengan cinta dan rasa hormat.