Lebih lanjut, Prof. Dr. dr. Hardiono Pusponegoro menjelaskan bahwa nilai akademis anak dengan ADHD tidak selalu buruk. Jika nilainya buruk secara terus menerus, kemungkinan anak tersebut mengalami disabilitas intelektual.
"Kalau anak nggak bisa fokus, akademisnya pasti jelek. Tapi anak ADHD jeleknya itu bukan jelek terus. Kalau jelek terus itu biasanya dia ada disabilitas intelektual, dulu namanya retardasi mental, IQ-nya kurang," jelas Prof. Dr. dr. Hardiono Pusponegoro, Sp.A(K) melansir dari kanal YouTube Nikita Willy.
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan disabilitas intelektual adalah dua kondisi yang berbeda meski keduanya dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan perilaku seseorang.
ADHD ditandai kesulitan dalam memusatkan perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas, tanpa mempengaruhi tingkat kecerdasan secara keseluruhan. Anak dengan ADHD sering kali memiliki kecerdasan yang berada dalam rentang normal, namun mengalami kesulitan dalam pengaturan perhatian dan kontrol impuls.
Sebaliknya, disabilitas intelektual melibatkan kemampuan kognitif yang secara signifikan di bawah rata-rata, mempengaruhi kemampuan anak untuk belajar, berpikir, dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Anak dengan disabilitas intelektual mengalami kesulitan yang lebih luas dalam keterampilan adaptif dan pemecahan masalah. Berbeda dengan ADHD yang dapat ditangani melalui terapi perilaku dan dukungan pendidikan.