Setiap manusia diciptakan untuk tumbuh dan berkembang, tak terkecuali anak mama.
Si Kecil kesayangan Mama yang dahulu masih sering digendong dan disusui, kini telah tumbuh menjadi balita yang lebih mandiri.
Dalam proses tumbuh kembangnye tersebut, si Kecil pasti akan melewati beberapa fase psikoseksual.
Freud membagi perkembangan psikoseksual pada masa kanak-kanak menjadi empat fase, yaitu fase oral, fase anal, fase phalic, dan fase laten.
Fase oral dan anal mungkin tidaklah begitu mengagetkan bagi Mama, lain halnya dengan fase phalic.
Selama fase phalic berlangsung, maka anak akan merasakan alat kelaminnya sebagai bagian yang menyenangkan.
Karena itu pada fase ini anak senang mempermainkan kelaminnya.
Namun, apakah hal tersebut normal jika dilakukan secara terus menerus?
Lalu, apa yang harus Mama lakukan?
Mengetahui pentingnya edukasi mengenai fase phalic yang satu ini, berikut Popmama.com telah merangkum 5 faktanya!
