Sosok Pak Tino Sidin, Guru Gambar Legendaris yang Jadi Google Doodle

Tino Sidin atau biasa disapa Pak Tino oleh anak-anak generasi 80 sampai 90an merupakan sosok legenda yang menggugah semangat menggambar bagi anak-anak.

Pak Tino mulai dikenal banyak orang karena tayangan serial televisinya "Gemar Menggambar" yang ditayangkan di TVRI pada tahun 1980-an. Melalui tayangan ini, banyak anak-anak mulai melatih dirinya untuk menggambar.

Pak Tino sendiri merupakan laki-laki kelahiran Tebing, Sumatera Utara pada 25 November 1925. Pak Tino dijuluki sebagai salah satu pelukis terkenal kepunyaan Indonesia, lho!

Melalui hobinya dalam menggambar banyak karya, Pak Tino mengajarkan anak-anak Indonesia untuk menggambar dengan menyenangkan dan santai. Melalui cara ini dianggap lebih mudah diikuti oleh usia anak-anak.

Dalam program acaranya yang disiarkan TVRI, Pak Tino mengajarkan anak-anak untuk mulai mengkreasikan garis-garis lurus dan lengkung menjadi sebuah gambar.

Tak hanya mengisi acara televisi dengan hobi yang dimilikinya, Pak Tino juga menulis beberapa buku seputar menggambar dan cerita bergambar. Diantaranya:

• Bawang Merah Bawah Putih
• Ibu Pertiwi (terbitan Balai Pustaka)
• Mari Menggambar (10 jilid)

Melalui banyak karya yang telah dihasilkan, Pak Tino kemudian menghembuskan napas terakhirbya di usia 70 tahun pada 29 Desember 1995.

Jika Mama pernah menyaksikan tayangan milik Pak Tino, mungkin Mama sudah memahami bagaimana karakter Pak Tino ketika mengajarkan anak-anak menggambar.

Tayangan ini menjadi terkenal dikalangan anak-anak era 80 dan 90an karena dapat menginspirasi mereka untuk mulai menggambar. Cara-cara mudah dan menyenangkan yang diajarkan Pak Tino menjadi kunci bagi anak-anak dalam menggambar.

Layaknya seorang guru, Pak Tino mendorong anak-anak untuk tidak takut dalam memulai dan takut akan kesalahan ketika sedang belajar menggambar. Setelah selesai, biasanya Pak Tino akan memberikan komentar 'Ya bagus' yang menjadi ciri khas tayangan tersebut.

Tak hanya gambar biasa saja, gambar-gambar yang dihasilkan Pak Tino biasanya dibuat berdasarkan kisah nyata yang ada di lingkungan sekitarnya. Seperti salah satu karya lukisannya yang diberi nama 'Empat Anak Main', yang mana menggambarkan sosok keempat anaknya tengah bermain.

Setelah wafatnya pada 29 Desember 1995, nama Pak Tino kemudian diabadikan menjadi Museum Taman Tino Sidin. Museum ini didirikan di kediaman Pak Tino yang berlokasi di Yogyakarta.

Museum Taman Tino Sidini yang diresmikan pada 4 Oktober 2014 oleh Menteri Pendidikan & Kebudayaan RI Prof.Mohammad tepatnya berlokasi di Jl. Tino Sidin 297 Kadipiro, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Dengan kehadiran museum ini, diharapkan dapat mengobati kerinduan kepada sosok beliau sekaligus berwisata edukasi dengan melihat warisan seniman sekaligus guru yang dicintai banyak anak pada masanya.

Mengenang Pak Tino bisa jadi edukasi baru bagi si Kecil nih, Ma. Meski sudah berbeda era, namun sosok Pak Tino yang terkenal dan penuh inspirasi ini tetap bisa dijadikan panutan bagi anak Mama dalam berkarya.

Selamat Ulang Tahun Pak Tino!