7 Manfaat Bermain Lego untuk Anak Usia Dini

Lego juga bisa menjadi media terapi untuk anak dengan gangguan mental, Ma!

20 Februari 2023

7 Manfaat Bermain Lego Anak Usia Dini
Freepik/pressfoto

Seberapa favorit anak mama bermain Lego di waktu luangnya?

Lego adalah mainan bongkah plastik yang terbagi menjadi potongan-potongan balok dan biasanya dimainkan oleh anak-anak  dengan cara disusun menjadi sebuah kesatuan bangunan yang utuh.

Saat melihat si Kecil bermain Lego, yang bisa secara langsung kita saksikan adalah anak terlihat begitu fokus dan asyik ketika sedang membangun blok per blok Lego untuk menjadi satu susunan yang utuh. 

Namun ternyata, bermain Lego memberikan kontribusi yang lebih jauh dan besar untuk kesejahteraan perkembangan kognitif, fisik dan sosial anak, lho, Ma!

Bagi masa perkembangannya, kebutuhan untuk melatih kemampuan berpikir pada anak sama pentingnya seperti melatih kemampuan fisik. Lego menyediakan wadah bagi anak untuk memahami tugas-tugas semi kompleks menggunakan objek 3 dimensi. 

Dilansir dari kidsclubchildcare, 90% otak anak berkembang pada usia 5 tahun. Fakta ilmiah menyatakan bahwa semakin banyak otak digunakan, semakin baik perkembangannya dan semakin kuat kemampuan mental anak.

Berdasarkan penjelasan riset yang dilampirkan dari coordikids, berikut Popmama.com akan menjelaskan lebih dalam melalui rangkuman manfaat bermain Legountuk anak usia dini.

1. Anak jadi lebih kreatif

1. Anak jadi lebih kreatif
Freepik

Lego tidak hanya hadir sebagai mainan yang hanya memiliki 1 fungsi. Ada beberapa hal di dalam Lego yang mampu memicu kreativitas si Kecil. 

Ketika membuka 1 kota Lego, anak harus berpikir tentang susunan apa yang harus dibangun, bagaimana proses membangunnya, dan cara untuk mewujudkan bangunan tersebut tepat seperti apa yang ada di dalam imajinasinya. 

Meskipun sudah ada ide-ide model bangunan yang diberikan, namun anak dapat belajar lebih dalam lagi jika diberikan kebebasan untuk membangun apapun dari potongan-potongan Lego tersebut. 

Anak dapat menciptakan kreasi-kreasinya sendiri dan mendapatkan kesempatan untuk mengekspresikan ide-ide kreatifnya dalam bentuk bangunan Lego.

2. Mengasah kemampuan motorik halus

2. Mengasah kemampuan motorik halus
Freepik

Bermain Lego dapat menjadi aktivitas yang memancing perkembangan kemampuan motorik halus si Kecil karena membantu anak membangun koordinasi dan memperkuat otot-otot tangan saat memegang potongan Lego. 

Keterampilan motorik halus ini juga membantu anak mengembangkan kemampuan kontrol tubuh yang lebih baik dan stabil.

Meningkatkan motorik halus pada anak akan membantu mereka dalam melakukan tugas yang lebih rumit menjadi lebih mudah. Selain itu, ini juga mempermudah si Kecil melangsungkan koordinasi antara mata dengan tangan. 

Sehingga mereka akan lebih cepat dalam belajar berbagai aktivitas lain yang membutuhkan keseimbangan antara kedua indera tersebut, seperti aktivitas menulis, menggambar, mewarnai, atau menggunting. 

Editors' Pick

3. Melatih anak jadi pribadi terorganisir dan penuh planning

3. Melatih anak jadi pribadi terorganisir penuh planning
Freepik

Belajar mengatur rencana adalah keterampilan yang penting bagi anak terlebih ketika usianya sudah lebih dewasa. Perencanaan yang buruk dapat membuat anak lebih sulit mengatur tugas-tugas mereka di sekolah. 

Jika Mama ingin melatih kemampuan anak dalam perencanaan, Lego dapat menjadi salah satu instrumen permainan yang bisa Mama andalkan!

Lego dapat membantu anak menyusun rencana di dalam pikiran masing-masing dan kemudian melaksanakan rencana tersebut dengan bereksperimen menggunakan potongan Lego yang kemudian akan disusun sebagai struktur tertentu.

Si Kecil akan mampu menciptakan instruksi sendiri dari rencana yang sudah mereka inisiasi secara terorganisir. Begitu pun mereka juga akan terbuka mengikuti instruksi dari luar dan memahami langkah-langkahnya dengan benar.

4. Meningkatkan pengetahuan terkait warna dan bentuk

4. Meningkatkan pengetahuan terkait warna bentuk
Freepik/fwstudio

Pembelajaran tentang warna dan bentuk pada anak usia dini tidak serta merta harus diajarkan melalui kegiatan mewarnai dan bentuk.

Cukup dengan memaparkan anak-anak pada aktivitas, permainan, dan mainan edukatif, mereka akan mempelajari konsep-konsep ini secara kebetulan.

Tidak hanya bisa diajarkan melalui kegiatan mewarnai saja, pembelajaran mengenai warna dan bentuk untuk anak usia dini juga bisa dilakukan lewat media permainan edukatif seperti Lego!

Bermain Lego akan membuat anak mendapatkan pengalaman secara langsung dalam merasakan bentuk-bentuk tertentu. 

Lego dapat membantu mengajarkan konsep matematika kepada si Kecil secara lebih awal, dengan mengenalkan geometri dan pola-pola yang mengembangkan kesadaran spasial anak serta mendorong mereka belajar tentang bentuk, konsep bilangan, dan pengukuran sebagai fondasi awal mempelajari matematika lebih dalam di kemudian hari.

5. Meredakan berbagai gejala gangguan mental

5. Meredakan berbagai gejala gangguan mental
Freepik/Kireyonok_Yuliya

Didukung oleh data dari learningcurvepsych, sebuah penelitian telah menunjukkan anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD), kecemasan dan depresi dapat meningkatkan kompetensi sosial mereka secara signifikan melalui terapi yang dilakukan menggunakan permainan Lego. 

Pada dasarnya, Lego dapat memotivasi anak untuk bisa lebih mudah mengembangkan keterampilan sosialnya dan membantu mengatasi gejala-gejala seperti suka menyendiri, kaku, atau cemas terhadap banyak orang. 

Bermain Lego dapat meningkatkan daya ingat dan perasaan serta emosi. Tingkat kecemasan si Kecil juga dapat menurun sehingga akan lebih mudah bagi mereka untuk memperbaiki pikiran. 

Permainan Lego juga beberapa kali dijadikan sebagai media terapi untuk anak-anak usia pra-sekolah dengan kecemasan akibat hospitalisasi. Selain itu, kemampuan Lego yang bisa meningkatkan kemampuan konsentrasi anak juga dipercaya mampu meredakan gejala hiperaktif pada anak dengan ADHD. 

Untuk melakukan terapi ini, pastikan diawali dengan berkonsultasi dan didampingi oleh tenaga kesehatan mental yang profesional, ya, Ma!

6. Meningkatkan kemampuan anak menyelesaikan masalah

6. Meningkatkan kemampuan anak menyelesaikan masalah
Freepik/master1305

Skill problem-solving adalah keterampilan paling penting yang dibutuhkan saat anak sudah aktif bersekolah dan bekerja. Baiknya, kemampuan tersebut dibangun sejak si Kecil berada di usia awal masa kanak-kanaknya. 

Salah satu cara memupuk skill ini sedari dini adalah melalui permainan yang akan melibatkan anak untuk melakukan pemecahan masalah secara teratur, contohnya seperti bermain Lego. 

Saat si Kecil mulai membangun susunan Lego, ia pada dasarnya sedang memecahkan masalah satu per satu ketika anak sedang berpikir untuk mencocokkan potongan-potongan Lego tersebut antara satu sama lain. Anak mencoba membuat strukturnya untuk terkonstruksi seperti bangunan yang ada di dalam pikiran mereka, lalu menyusun bagian-bagian potongan Lego dengan seksama. 

Secara tidak langsung, anak sedang mempelajari cara merakit dan mengembangkan keterampilan teknik sejak kecil.

7. Mengajarkan anak untuk tak perlu takut kegagalan

7. Mengajarkan anak tak perlu takut kegagalan
Freepik

Merasa termotivasi dan memiliki passion untuk menyelesaikan struktur bangunan Lego dari awal sampai selesai mengindikasikan bahwa anak sudah mengerti arti ketekunan. 

Kegiatan membangun konstruksi Lego bukanlah proses yang instan. 

Mungkin di awal, saat bangunannya roboh dan potongan-potongan Lego nya menjadi berantakan, anak akan merasa marah dan frustasi. Namun, Lego juga bisa mengajarkan si Kecil bahwa sesuatu yang gagal atau hancur, dapat dibangun kembali seperti sedia kala. 

Permainan ini bisa membantu Mama untuk mengajarkan kepada anak bagaimana cara yang baik menghadapi kegagalan, yaitu dengan menerima dan tidak menyalahkan keadaan yang sudah terjadi melainkan memperbaiki kesalahan tersebut.

Lego memungkinkan anak untuk berkesempatan mewujudkan ide-ide imajinatif mereka tanpa takut gagal karena setiap kegagalan dapat diatasi dan tak perlu terlalu lama disesali.

Jadi, itulah 7 manfaat bermain Lego untuk anak usia dini, Ma. 

Ada begitu banyak keterampilan si Kecil yang bisa terlatih saat ia sedang duduk manis memainkan Lego-nya. Permainan bongkah plastik ini tak hanya sekedar menumpuk dan merekatkan potongan-potongan balok semata, namun juga bantu anak mama mengembangkan potensi mereka. 

Semoga informasi ini dapat membantu Mama memahami lebih dalam terkait manfaat penting dari permainan sensorik yang terkenal satu ini, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest