Cara Terbaik Berkomunikasi dengan Anak Sesuai Usia, Jangan Salah Ma!

Komunikasi antara orangtua dan anak diperlukan untuk tumbuh kembangnya

8 Oktober 2021

Cara Terbaik Berkomunikasi Anak Sesuai Usia, Jangan Salah Ma
Pexels/amber currin

Komunikasi yang terbangun antara orangtua dan anak menjadi hal yang penting bagi kehidupan berkeluarga. Hal ini akan membantu membangun dan memahami kebutuhan satu sama lain.

Menjadi hal penting yang sangat dieperlukan, kenyataannya masih banyak orangtua yang mengabaikan pentingnya berkomunikasi dengan anak. Hal ini lantaran masih banyak orangtua yang bingung dengan cara berkomunikasi pada anak mereka.

Untuk membangun komunikasi baik dengan anak, Mama perlu lebih dulu memerhatikan usia mereka. Pasalnya, berkomunikasi pada setiap individu tidaklah sama, pun pada anak-anak.

Lantas, bagaimana berkomunikasi yang efektif dengan anak-anak? Untuk mengetahui jawabannya, kali ini Popmama.com akan membantu Mama menjelaskan apa saja yang harus dialkukan untuk berkomunikasi dengan anak sesuai usia.

Yuk, simak sampai akhir dan sesuaikan dengan usia anak mama di rumah ya!

1. Anak usia 0-2 tahun

1. Anak usia 0-2 tahun
Freepik/artursafronovvvv

Kalangan usia pertama adalah bayi yang baru lahir hingga usia 2 tahun atau batita. Pada usia ini, anak memang belum banyak memberikan respon, namun mereka tetap membutuhkan adanya interkasi untuk membangun komunikasi dalam diri mereka.

Adapun beberapa cara berkomunikasi untuk anak batita adalah sebagai berikut:

  • Menanggapi celotehan anak dengan penuh antusias.
  • Memberikan banyak sentuhan fisik bisa berupa belaian, kecupan, pelukan, dan lainnya.
  • Menggunakan bahasa tubuh yang ekspresif untuk untuk membantu anak memahami kata-kata yang Mama atau Papa ucapkan.
  • Perbanyak mengajak bicara anak meskipun ia belum bisa merespon kata-kata. Tujuannya untuk membiasakan dan membuat anak paham bagaimana cara berkomunikasi.

Editors' Pick

2. Anak usia 3-5 tahun

2. Anak usia 3-5 tahun
Freepik/Racool-studio

Selanjutnya memasuki usia balita, anak sudah mulai lebih responsif dan memahami apa yang dikatakan oleh orangtua atau orang sekitarnya. Untuk itu, diperlukan komunikasi yang mulai kompleks dalam menghadapi anak usia balita.

Berikut cara efektif berkomunikasi dengan anak usia 3-5 tahun, di antaranya:

  • Fokus memberikan perhatian saat anak berbicara.
  • Menjelaskan segala sesuatu secara singkat dan jelas agar mudah dipahami.
  • Perhatikan intonasi bicara dan bahasa tubuh yang digunakan saat berbicara dengan anak. Tujuannya adalah agar tidak adanya emosional saat berkomunikasi.
  • Ulangi kembali apa yang anak katakan untuk menunjukkan padanya bahwa Mama atau Papa memahami apa yang ia maksud.
  • Coba berikan anak pilihan untuk melatihnya membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas pilihannya tersebut.
  • Cobalah memberikan rasa empati pada perasaan yang anak rasakan. Meskipun sering disepelekan karena usianya, namun usia ini anak sudah mulai memahami perasaan-perasaan sedih maupun senang.

3. Anak usia 6-11 tahun

3. Anak usia 6-11 tahun
Freepik/pvproductions

Memasuki usia 6 tahun ke atas, tandanya anak sudah mulai memasuki usia sekolah pertamanya di sekolah dasar. Di usia ini, tumbuh kembang anak semakin terbentuk dengan lebih kompleks. Itulah mengapa cara berkomunikasinya pun perlu lebih diperhatikan.

Berikut ini cara yang bisa Mama lakukan untuk berkomunikasi dengan anak usia sekolah:

  • Ajak anak berbicara dengan sikap yang hormat agar ia dapat melakukan yang sama pada orangtua maupun lawan bicaranya.
  • Usahakan untuk mengajak anak mengobrol setiap hari agar anak bisa menyampaikan perasaan dan pikirannya.
  • Hindari menyela pembicaraan, dengarkan perkataan anak mama sampai ia benar-benar selesai.
  • Cobalah memberikan sikap perhatian yang lebih peka dan juga memberikan tanggapan yang tulus pada apa yang anak ucapakan.
  • Usahakan sesering mungkin mengajak anak mama bercanda. Ini adalah cara komunikasi terbaik agar anak bisa tetap dekat dengan orangtuanya.
  • Jika anak berbuat salah, jelaskan padanya mengapa perbuatan itu salah dan berikan arahan apa yang harus ia lakukan untuk memperbaikinya. Jangan langsung memarahi atau menyerang pribadinya yang sudah berbuat kesalahan.
  • Tak hanya anak-anak, orangtua juga perlu mengakui dan meminta maaf pada anak jika memang berbuat salah. Sebab pada usia ini, anak sudah mulai memahami banyak hal.
  • Meminta dan melibatkan anak untuk mengambil keputusan dalam keluarga.

4. Anak usia 12-18 tahun

4. Anak usia 12-18 tahun
Freepik/Bearfotos

Di usia remaja yakni 12 tahun ke atas, anak-anak semakin tumbuh dewasa dengan segala pikiran mereka. Selain itu, anak usia remaja juga sudah mulai terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri tanpa bantuan orangtua.

Meski usianya sudah bukan lagi usia anak-anak, namun mereka tetap memerlukan perhatian dari Mama dan Papa untuk memberikan arahan dalam tumbuh menjadi orang dewasa. 

Berikut cara efektif berkomunikasi dengan anak usia remaja, antara lain:

  • Apapun keputusan atau pendapat yang anak buat, cobalah untuk mengahrgainya.
  • Hormati juga privasi anak dan jaga harga dirinya. Di usia ini, anak semakin banyak menyimpan segala sesuatu seorang diri. Jika ia tidak berkenan menyampaikan semuanya, cobalah untuk mengerti dan mengahargai.
  • Perlihatkan bahwa Mama dan Papa memercayainya, ini bertujuan agar anak juga terdorong untuk memercayai kedua orangtuanya.
  • Cari kesempatan untuk mengobrol meskipun singkat. Cobalah untuk tanya hal-hal ringan pada anak pada waktu senggang seperti saat dalam perjalanan, ketika jeda iklan saat menonton bersama, atau waktu senggang lainnya.

Itulah cara efektif berkomunikasi pada anak sesuai usianya. Agar terbangun komunikasi dan bonding yang kuat antara orangtua dan anak, perhatikan lagi cara komunikasi dengan anak-anak yuk, Ma.

Pastikan Mama dan Papa sudah melakukannya dengan baik dan disesuaikan dengan usia tumbuh kembang anak ya!

Baca juga:

The Latest