7 Cerita Anak Nusantara yang Legendaris, Banyak Pesan Moralnya!

Malin Kundang hingga Timun Mas, yuk bacakan cerita anak nusantara lainnya

14 Oktober 2021

7 Cerita Anak Nusantara Legendaris, Banyak Pesan Moralnya
Pexels/Alex Green

Membacakan cerita anak menjadi kegiatan yang menyenangkan yang dapat Mama lakukan dengan si Kecil. Kegiatan ini bisa dilakukan sebagai cara mengisi waktu luang agar anak tidak bosan selama di rumah saja.

Ada banyak bacaan menarik yang bisa Mama bacakan pada anak, salah satunya adalah cerita anak nusantara yang banyak mengisahkan cerita yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Bagi Mama sekalian, cerita anak nusantara yang begitu legendaris seperti Malin Kundang dan Timun Mas tentu sudah tidak familier. Namun, bagi anak generasi saat ini, cerita-cerita tersebut mungkin terdengar asing bagi mereka.

Tak sekadar membacakan saja, cerita atau dongeng nusantara ini juga menjadi ajang untuk menstimulus tumbuh kembang serta menyampaikan pesan moral dalam kehidupan anak sejak usia dini.

Untuk itu, kali ini Popmama.com akan menyajikan 7 cerita anak nusantara yang bisa Mama bacakan pada si Kecil. Simak dan ceritakan pada si Kecil yuk, Ma!

1. Malin Kundang

1. Malin Kundang
Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif

Cerita anak nusantara yang pertama dan tentu sudah tak asing bagi Mama adalah kisah Malin Kundang. Kisah si anak durhaka Malin Kundang merupakan cerita legendari yang berasal dari Sumatera Barat.

Dikisahkan hiduplah seorang Mama bernama Mande Rubayah yang tinggal bersama anak laki-lakinya bernama Malin Kundang. Ia pun tumbuh dewasa dan mulai pergi merantau untuk memperbaiki kehidupannya bersama dengan sang Mama. 

Setelah sekian lama merantau, suatu ketika Malin kembali ke kota asalnya dengan membawa seorang istri yang sudah ia nikahkan sebelumnya. 

Namun siapa sangka, dibalik kesuksesannya dan kepulangannya itu, Malin berbohong kepada sang istri bahwa sang Mama bukanlah seorang janda, tetapi dari keluarga bangsawan.

Ketika sampai di kota asalnya, Malin dipertemukan kembali dengan sosok Mande Rubayah atau sang Mama yang sudah lama ia tinggali. Mengetahui anak laki-lakinya sudah sukses dan memiliki istri, Mande Rubayah pun menghampiri mereka.

Melihat kondisi Mamanya, Malin justru merasa malu dan tidka mau mengakui. Hal ini membuat Mande Rubayah merasa sakit hati akan perlakukan yang ia dapat dari anak semata wayangnya itu.

Sambil menangis, ia pun mengutuk Malin Kundang menjadi batu dan tiba-tiba angin serta petir gemuruh pun menyambar. Tak lama, Malin pun berubah menjadi batu seperti kutukan yang dilontarkan oleh sang Mama.

Kisah tersebut kemudian menjadi legendari karena batu yang menyerupai Malin Kundang sedang bersujud itu masih ada di Sumatera Barat, dan menjadi lokasi wisata yang unik serta bersejarah untuk dikunjungi.

Dari cerita anak nusantara ini, pesan moral yang bisa anak dapatkan adalah jangan pernah melukai perasaan orangtua. Jangan pula bersikap durhaka dan lupa akan semua jasa orangtua, terutama Mama yang telah melahirkan.

2. Timun Mas

2. Timun Mas
Deviantart/tuankacang

Satu lagi cerita anak usantara yang sudah tak asing bagi Mama sekalian. Berjudul Timun Mas, cerita ini diawali dari seorang perempuan tua yang diketahui bernama Mbok Srini.

Ia hidup sebatang kara yang sangat menginginkan kehadiran seorang anak. Sampai suatu ketika, ia pun datang kepada seekor raksasa yang ada di dalam hutan dan meminta bantuannya agar dapat memiliki anak.

Alih-alih mengabulkan permintaan Mbok Srini, raksasa tersebut justru memberikan sebuah biji yang diketahui ajaib. Biji tersebut kemudian ditanam oleh Mbok Srini dan tumbuh menjadi sebuah timun berwarna emas.

Rupanya timus tersebut bukans ekadar timun biasa. Timun berwarna emas itu kemudian mengeluarkan seorang gadis kecil cantik yang kemudian dirawat dan dinami Timun Mas oleh Mbok Srini.

Sesuai dengan keinginannya, Mbok Srini merawat Timun Mas dengan baik seperti anaknya sendiri. Gadis kecil itu pun tumbuh dengan baik dan cantik.

Namun siapa sangka, dibalik pemberian biji ajaib yang diberikan raksasa, ada maksud jahat yang dinginkan oleh makhluk bertubuh besar itu. Ia ingin ketika anak yang tumbuh dari timun itu nantinya dikembalikan padanya untuk menjadi santapan.

Tak pantang menyerah dan merasa takut, Timun Mas bersama Mbok Srini terus berusaha untuk tetap hidup dan melawan raksasa tersebut. Dengan kecerdikannya, Timun Mas berhasil mengalahkan raksasa dan bertahan hidup seperti semula bersama Mbok Srini.

Dari cerita anak nusantara ini, pesan moral yang bisa disampaikan pada anak adalah untuk pantang menyerah dan jangan menganggap remeh kerja keras seseorang meskipun berbeda status, fisik, hingga derajat.

Editors' Pick

3. Bawang Merah dan Bawang Putih

3. Bawang Merah Bawang Putih
Youtube.com/Dongeng Kita

Mendengar namanya, mungkin anak-anak saat ini akan banyak mengira bahwa ini adalah kisah tentang sayur-sayuran. Namun, nama ini hanyalah sebuah perumpamaan yang diberikan kepada dua anak dengan dua kepribadian berbeda.

Bawang Merah dan Bawang Putih menjadi cerita anak nusantara yang tak kalah populer di masanya. Jika membaca cerita ini, siapapun akan dibuat kesal dengan tokoh Bawang Merah dang sang Mama yang begitu jahat pada saudaranya Bawang Putih.

Cerita ini mengisahkan dua gadis cantik yang diberi nama Bawang Putih dan Bawang Merah. Keduanya hidup bersama dengan perbedaan karakter yang begitu terlihat jelas.

Diksahkan bahwa sosok Bawang Merah adalah gadis yang malas, sombong, tega, dan judes. Tidak seperti Bawang Merah, karakter Bawang Putih diceritakan dengan sosok gadis lemah lembut, sabar, baik hati, rajin, dan penuh kasih sayang. 

Mereka hidup bersama dengan sang Papa yang menikah kembali dengan Mama dari Bawang Merah. ibu tiri dari Bawang Putih ini rupanya memiliki sifat yang serupa dengan anaknya.

Di dalam cerita ini, Bawang Putih selalu dikisahkan menjadi gadis yang tertekan karena ibu tiri dan saudara tirinya begitu jahat kepadanya. Keduanya hanya memanfaatkan harta yang dimiliki Papa dari Bawang Putih dan keluarganya.

Meski sudah diperlakukan tidak baik, namun Bawang Putih dengan penuh kesabaran dan baik hatinya tetap berlaku sangat baik kepada ibu tiri dan saudara tirinya.

Dari cerita anak nusantara satu ini, terdapat pesan moral yang bisa diajarkan pada si Kecil yakni tidak boleh membedakan kasih sayang antara anak satu dengan lainnya meskipun anak tiri sekalipun.

Selain itu, jadilah seperti Bawang Putih yang selalu berperilaku baik kepada siapapun. Dengan begitu, nantinya akan membawa manfaat hidup untuk diri sendiri, maupun orang lain.

4. Si Kancil dan Buaya

4. Si Kancil Buaya
Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif

Cerita anak Nusantara selanjutnya adalah cerita yang mengisahkan dua hewan yakni kancil dan buaya. Dikisahkan hiduplah beragam hewan di dalam sebuah hutan.

Cerita ini dimulai dari seekor kancil yang merasa lapar di tengah hutan. Melihat sebuah pohon apel yang begitu lebat disebrang sungai, tentu saja membuat kancil merasa bingung bagaimana cara mengambil buah-buah segar tersebut.

Dengan diselimuti rasa takut, akhirnya kancil memberanikan diri mendekat ke arah tepi sungai yang terdapat sekumpulan buaya yang tengah menepi. Awalnya para buaya ini ingin menyergap kancil yang membuat hewan kecil tersebut berteriak memohon kepada para buaya.

Dengan kecerdikan yang dimilikinya, kancil mengelabuhi buaya dengan menyebutkan bahwa raja hutan alias singa memintanya untuk mengundang seluruh hewan di hutan dalam acara makan besar dan memintanya untuk menghitung total buaya.

Sempat merasa ragu, namun karena kepiawaian kancil dalam berbicara membuat para buaya mau berbaris sampai sebrang sungai. Kancil pun langsung menaiki satu persatu buaya sambil berpura-pura menghitung.

Sesampainya di sebrang sungai, kancil langsung lari menjauh dan tertawa puas karena para buaya sudah mau mengantarkannya sampai ke sebrang sungai untuk mendapatkan apel yang ia inginkan.

Melihat kancil yang sudah lari menjauh membuat sekumpulan buaya ini merasa marah, namun sayang kancil sudah berhasil melarikan diri dari mereka.

Dari cerita anak nusantara di atas, pesan moral yang bisa diajarkan pada anak adalah untuk memanfaatkan kepandaian yang dimiliki dengan sebaik-baiknya agar tidak merugikan orang lain disekitar.

5. Keong Mas

5. Keong Mas
Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif

Cerita anak nusantara lainnya yang juga cukup legendari adalah Keong Mas. Dikisahkan hiduplah kakak beradik yang bernama Galuh dan Candra Kirana.

Dewi Galuh merupakan sosok gadis yang memiliki sifat pendengki dan tidak menyukai saat Pangeran Inu Kertapati hendak melamar adiknya. Hal itu karena dirinya juga menyukai sang Pangeran.

Dewi Galuh kemudian menemui nenek sihir untuk membatalkan rencana pernikahan sang adik. Keesokan harinya, Candra Kirana tiba-tiba saja menghilang dan mengubahnya menjadi Keong Mas yang dilempar ke tengah lautan.

Sihir tersebut akan hilang dan membuat Candra Kirana kembalike wujud aslinya jika sang Pangeran berhasil menemukannya. Namun, nenek sihir yang ditemui Dewi Galuh menyebutkan itu adalah hal yang mustahil.

Sejak saat itu, Keong Mas alias Candra Kirana hidup terombang-ambing di tengah lautan. Sampai suatu ketika, terdapat nenek yang diketahui sebagai nelayan menemukan dan membawa pulang keong tersebut. 

Nenek nelayan tadi kemudian menyimpan keong yang ia temui di dalam tempayan. Sampai suatu ketika, keesokan harinya sang nenek mendapati banyak hidangan lezat. Meski merasa heran, namun ia tetap menyantap hidangan tersebut.

Setelah mencari tahu siapa yang memberikan semua makanan tersebut, sang nenek kemudian mengetahui bahwa Keong Mas yang ia bawa tempo hari itu merupakan Candra Kirana, sosok yang memberikan hidangan lezat padanya setiap hari.

Nenek nelayan pun mendengarkan setiap cerita Candra Kirana dan membiarkannya untuk tinggal bersamanya. Di tengah perlakuan nenek sihir untuk mengelabuhi Pangeran, rupanya terdapat seorang kakek sakti.

Kakek tersebut melepaskan Pangeran dari jeratan sihir dan memberi tahu di mana keberadaan Candra Kirana. Saat itulah, kutukan dari nenek sihir padanya lenyap.

Ketika berhasil ditemukan, Keong Mas akhirnya kembali berubah wujud menjadi Candra Kirana. Pangeran pun membawa pulang Candra Kirana dan membuat kebohongan Dewi Galuh terungkap.

Meski sudah diperlakukan jahat oleh sang kakak, Candra Kirana tetap memaafkan Dewi Galuh dan kemudian hidup bahagia bersama Pangeran Inu Kertapati.

Dari cerita anak nusantara ini, pesan moralnya adalah untuk gigih dan pantang menyerah. Kunci lainnya adalah tetap sabar dan percaya bahwa kejahatan akan kalah dengan kebaikan.

6. Sangkuriang

6. Sangkuriang
Youtube.com/TV Anak Indonesia

Selanjutnya ada cerita anak nusantara yang begitu populer dari Tanah Sunda. Hampir menyerupai dengan kisah Malin Kundang, cerita ini dikisahkan dari seorang anak laki-laki bernama Sangkuriang yang hidup dengan sang Mama yakni Dayang Sumbi.

Keduanya tinggal dengan seekor anjing yang diberi nama Tumang. Sampai suatu waktu, Sangkuriang yang dibuat kesal oleh Tumang pun membunuh hewan peliharaan mereka dan mengambil hatinya untuk diberikan kepada Dayang Sumbi agar bisa dimasak sebagai santapan mereka.

Merasa anjing kesayangannya hilang, Dayang Sumbi kemudian dibuat kesal dan sakit hati karena mengetahui bahwa hati yang ia masak tadi adalah milik Tumang yang sudah dibunuh oleh anaknya sendiri.

Dayang Sumbi pun mengusir Sangkuriang. Setelah bertahun-tahun hidup merantau dan seorang diri, Sangkuriang kemudian kembali ke tempat tinggal asalnya. Sudah banyak perubahan yang terjadi di daerahnya itu, bahkan ia sampai tidak mengenali sosok perempuan cantik yang merupakan Dayang Sumbi.

Sangkuriang pun begitu terpesona dan bermaksud untuk menikahi perempuan yang sebenarnya adalah ibu kandungnya sendiri. Merasa ada yang aneh, rupanya Dayang Sumbi berhasil mengetahui bahwa lelaki dewasa yang berniat menikahinya adalah anak kandungnya yang sudah lama pergi.

Dayang Sumbi pun meminta sayarat kepada Sangkuriang untuk membendung sungai Citarum agar dapat dijadikan danau yang luas dan meminta dibuatkan kapal besar hanya dalam waktu satu malam saja.

Berkat kesaktiannya, Sangkuriang hampir menyelesaikan syarat yang diberikan Dayang Sumbi. Namun mengetahui hal tersebut, Dayang Sumbi kemudian membangunkan dan juga memerintahkan warga untuk dapat memukul alu dan menghidupkan api secara bersamaanya sehingga langit menjadi terang.

Mengetahui langit terang yang berarti sudah pagi, para jin yang membantu Sangkuriang pun berhenti menyelesaikan pekerjaannya dan kembali ke alam mereka.

Merasa tertipu, Sangkuriang pun marah besar dan membuang sumbatan yang telah membendung sungai Citarum ke arah timur menjadi gunung Manglayang. Sementara perahu besar tadi juga ia tendang hingga melayang dan terjatuh tertelungkup menjadi gunung Tangkuban Perahu.

Nah, pesan moral yang bisa diambil dari cerita anak nusantara ini adalah seorang anak tidak boleh sombong, harus menjadi orang yang baik, dan pandai menahan hawa nafsunya.

7. Angsa dan telur emas

7. Angsa telur emas
Youtube.com/ Riri Cerita Anak Interaktif

Cerita anak nusantara selanjutnya mengisahkan seorang petani dan istrinya yang memiliki seekor angsa dengan kehebatan dalam mengeluarkan sebutir telur emas setiap harinya.

Berkat telur emas yang setiap hari dihasilkan angsa, hidup petani dan sang istri pun serba berkecukupan. Tetapi kehidupan yang nyaman itu tak berlangsung lama karena petani berpikiran untuk memotong angsa mereka.

Ia berpikir bahwa bsia mendapatkan telur emas lebih banyak dan menjadi kaya raya setelah memotong angsa tersebut. Mengetahui ide sang suami, istri dari petani kemudian menyetujuinya dan ikut membantu memotong angsa milik mereka.

Namun sayang, keduanya dibuat terkejut karena hewan piaraan yang selama ini mengeluarkan telur emas setiap hari, justru hanya berisikan daging dan darah selayaknya angsa pada umumnya.

Petani dan istrinya pun menangis sejadinya karena sumber penghasilan mereka selama ini sudah tidak ada lagi. Keduanya pun kini harus bekerja keras untuk menyambung hidup esok hari.

Dari cerita di atas, pesan moral yang bisa Mama ajarkan pada anak adalah untuk selalu menjadi orang yang sabar dan tetap berusaha demi mendapatkan apa yang diinginkan. Sebab tidak ada keberhasilan yang instan.

Itu dia cerita anak nusantara yang bisa Mama bacakan pada anak mama. Tak sekadar bercerita, tetapi bisa menambah kedekatan antara Mama dan anak, serta memberikan pesan moral untuk kehidupannya kelak nanti, Ma.

Baca juga:

The Latest